Shalawat nariyah - Image from fiqihmuslim.com
Apakah shalawat nariyah itu? Berikut penjelasan lengkap tentang sejarah sholawat nariyah, serta lafadz sholawat nariyah dan artinya.
Banyak dari kita yang mungkin masih awam tentang shalawat nariyah. Shalawat nariyah adalah salah satu bacaan yang sangat populer di kalangan masyarakat muslim khususnya di Indonesia.
Banyak masyarakat yang meyakini bahwa lafadz sholawat nariyah dapat meringankan masalah, mempermudah kesulitan, dan mempermudah tercapainya hajat, akan tetapi banyak juga orang yang berpendapat bahwa shalawat ini dilarang karena mengandung kesyirikan atau bacaan yang menyekutukan Allah.
Dan berikut akan kami jelaskan mengenai lafadz doa shalawat kamilah atau nariyah beserta asal usul shalawat nariyah.
Bacaan Sholawat Nariyah dan Artinya
Dalam sejarahnya, bacaan shalawat nariyah tidak pernah ada di zaman Rasulullah SAW dan juga para sahabat, namun sejarah yang lain menjelaskan bahwa shalawat nariyah termasuk bacaan yang selalu diamalkan oleh sahabat Rasulullah.
Yang mana sahabat Rasulullah tersebut mengamalkan bacaan shalawat nariyah sebanyak 4.444 kali dalam satu malam, kemudian juga disebutkan bahwa dengan amalan itulah sang sahabat menjadi orang yang pertama masuk surga bersama Rasulullah SAW.
Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa bacaan shalawat nariyah ternyata memiliki kontroversi di kalangan umat muslim. Nah untuk menambah wawasan Anda, berikut tulisan sholawat nariyah Arab, latin, dan terjemahannya.
اَللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامَّاعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Sholawat nariyah tulisan latin :
ALLAAHUMMA SHOLLI SHOLAATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAAN TAAMMAN 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL'UQODU WATANFARIJU BIHILKUROBU WATUQDHOO BIHILHAWAAIJU WATUNAALU BIHIR ROGHOOIBU WAHUSNUL KHOWAATIMI WAYUSTASQAAL GHOMAAMU BIWAJHIHILKARIIMI WA'ALAA AALIHII WASHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WANAFASIN BI'ADADI KULLI MA'LUUMIN LAKA.
Artinya : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau".
Baca Juga :
1. Kumpulan Lirik Shalawat Nabi Muhammad SAW
2. √ Kumpulan Hadits Perintah Membaca Sholawat Nabi
Shalawat Nariyah Adalah Syirik
Adapun hal yang menjadi kontroversi adalah pada bacaan shalawat nariyah dan artinya tersebut mengandung beberapa lafadz yang maknanya syirik atau menyekutukan Allah SWT, yakni menyamakan Allah dengan sesuatu selain Allah. Serta menjelaskan bahwa sesuatu tersebut dapat mendatangkan nikmat yang mana hanya Allah-lah yang dapat melakukannya.
Lafadz-lafadz tersebut berada pada lafadz,
تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Dengan rincian kalimat sebagai berikut :
تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ
Artinya : "Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam".
وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ
Artinya : "Segala bencana bisa tersingkap dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam".
وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
Artinya : "Segala kebutuhan bisa terkabulkan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam".
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Artinya : "Segala keinginan bisa didapatkan dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam".
Seorang Nabi atau bahkan para malaikat pun tidak dikaruniai kemampuan dalam empat hal yang disebutkan diatas. Oleh karena itu, ketika ada bacaan pujian yang mengagungkan nama selain Allah SWT, maka hal tersebut termasuk dalam perbuatan syirik.
Selain empat kalimat tersebut, di dalam bacaan shalawat nariyah juga terdapat pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, namun sifatnya sangat berlebihan. Sementara Nabi Muhammad telah melarang keras umatnya untuk memuji beliau secara berlebihan.
Suatu ketika ada seorang sahabat memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan : "Engkau adalah manusia terbaik di antara kami, putra dari manusia terbaik kami,…" kemudian Nabi Muhammad bersabda yang artinya, "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Nabi Isa A.S. Aku hanyalah seorang hamba, maka sebutlah Aku: Hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Allah SWT berfirman,
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِهِ فَلا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلا تَحْوِيلا (56) أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا (57)
Artinya : "Katakanlah, "panggillah mereka yang kalian anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari kalian dan tidak pula memindahkannya.” Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti". (Q.S. Al-Isra: 56-57)
Nah, sekarang kita perhatikan dari sisi nama, kata naariyah merupakan pecahan dari kata naar (النار) yang berarti api. Dapat kita ketahui, bahwa api merupakan hal yang mematikan serta menjadi asal muasal diciptakannya iblis.
Lalu bagaimana mungkin suatu bacaan yang berisi doa diberi nama yang terkesan buruk? Tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa sejarah nama shalawat nariyah diambil dari penciptanya yakni Syekh Nariyah.
Baca Juga : Sholawat Asyghil, Sholawat Untuk Memohon Keselamatan dari Kezhaliman
Asal Usul Shalawat Nariyah
Shalawat Nariyah tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun shalawat ini disusun oleh sahabat Nabi yang bernama Syekh Nariyah.
Syekh Nariyah hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, sehingga termasuk dalam salah satu sahabat Nabi. Syekh Nariyah adalah seseorang yang menekuni bidang tauhid.
Syekh Nariyah selalu memperhatikan Rasulullah, mulai dari kerja keras beliau dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, serta perbuatan amal saleh dan akhlaqul karimah yang dilakukan Nabi. Sehingga Syekh Nariyah selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk Rasulullah. Dan kemudian doa itulah yang menjadi asal muasal shalawat nariyah.
Di suatu malam Syekh Nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali, kemudian beliau mendapat karomah dari Allah. Maka di suatu majelis beliau mendekati Rasulullah dan meminta untuk dimasukkan surga pertama kali bersama beliau, dan Rasulullah pun mengiyakan.
Kemudian ada seorang sahabat yang cemburu, lantas meminta untuk didoakan yang sama seperti Syekh Nariyah. Akan tetapi Rasulullah mengatakan tidak bisa karena Syekh Nariyah sudah memintanya terlebih dulu.
Mengapa demikian? Karena para sahabat Rasulullah yang lain tidak mengetahui amalan yang dilakukan Syekh Nariyah setiap malam yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan Rasulullah.
Baca Juga : Bacaan Lirik Sholawat Nabi yang Paling Utama
Dan hakikatnya, orang yang mendoakan Rasulullah adalah mendoakan dirinya sendiri, karena Allah Ta'ala sudah menjamin Nabi-Nabi-Nya sehingga doa tersebut akan kembali kepada pengamalnya dengan barakah keberkahan yang sangat kuat.
Namun ada kejanggalan dari sejarah shalawat nariyah tersebut, yang pertama yaitu adakah sahabat Rasulullah yang bernama Syekh Nariyah? terlebih lagi pada nama Syekh Nariyah sendiri.
Jika kita terbiasa dengan sabda-sabda Rasulullah dan biografi para sahabat, kita tidak akan menjumpai adanya nama sahabat Rasulullah yang mendapat gelar “SYAIKH”. Karena hal ini adalah suatu hal yang sangat tidak lazim terjadi, terlebih lagi kepada para sahabat Rasulullah.
Sebagaimana yang dikutip dari wikipedia, beberapa nama sahabat Rasulullah yang terkenal yaitu :
- Abdullah bin Umar
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Bakar
- Abu Dzar Al-Ghiffari
- Abu Hurairah
- Abu Ubaidah bin al-Jarrah
- Ali bin Abi Talib
- Al-Qamah
- Amru bin Ash
- Bilal bin Rabah
- Hakim bin Hazm
- Hamzah bin Abdul Muthalib
- Khalid bin Walid
- Mua'dz bin Jabal
- Mua'wiyah bin Abu Sufyan
- Mus'ab bin Umair
- Salman al-Farisi
- Sa'ad bin Abi Waqqas
- Sa'id bin Zayd bin `Amr
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zaid bin Khattab
- Umar bin Khattab
- Usamah bin Zaid bin Haritsah
- Usman bin Affan
- Uwais Al-Qarny
- Wahsyi
- Zubair bin Awwam
Dan masih banyak lagi nama-nama sahabat Rasulullah lainnya, namun tidak ada satu pun yang mempunyai gelar "Syaikh", ataupun sahabat yang bernama Nariyah.
Demikianlah artikel tentang sejarah sholawat nariyah, serta lafadz sholawat nariyah dan artinya ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, amiin.