Konsumen Resah Vitamin C Langka, Padahal Kata Ahli Tak Bisa Tangkal Corona

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 04 Apr 2020

Konsumen Resah Vitamin C Langka, Padahal Kata Ahli Tak Bisa Tangkal Corona

Vitamin C belum terbukti ampuh tangkal virus corona - Image from wajibbaca.com

Tak akan memberikan efek yang signifikan.

Konsumsi vitamin C banyak-banyak pun yang ada malah merusak ginjal. Lebih baik makan buah-buahan saja, sebab vitaminnya lebih baik untuk diserap oleh tubuh. Sehingga tak usah resah jika vitamin C langka dan harga melonjak di pasaran ganti saja dengan buah.

Seiring dengan merebaknya wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 di Indonesia, membuat berbagai produk Vitamin C kini menjadi barang yang sulit untuk ditemui. 

Imbasnya sama seperti masker dan hand sanitizer, harga jualnya menjadi melonjak tinggi.

Seperti di Pasar Pramuka yang terkenal sebagai pusat penjualan berbagai macam obat dan peralatan medis di Jakarta Timur ini, harga jual vitamin C disana melonjak hingga mendekati 50 persen.

"Vitamin C mulai langkah, otomatis harga naik. Merk Enervon - C dan lainnya, sekarang di jual Rp 35.000 sebelumnya Rp 25.000 per botol," ujar Reyhan seorang penjual di pasar Pramuka, seperti yang dilansir dari laman Merdeka.com, Jumat (3/4).

Bahkan, sejak sejak dua minggu terakhir, toko milik Reyhan kewalahan memenuhi permintaan konsumen atas berbagai produk vitamin C yang meningkat sebesar 100 persen. 

Hal ini bukanlah tanpa sebab, masyarakat meyakini bahwa vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi virus corona.

"Apalagi, stok pengiriman dari pihak distributor mulai berkurang," keluh Reyhan.

Reyhan pun berharap kepada pemerintah maupun dinas terkait, agar menambah produksi vitamin C. Tujuannya tentu agar penjual dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri saat pandemi virus corona masih berlangsung.

Baca Juga: Viral, Dokter Menangis Kecewa Lantaran Masker N95 Malah Dipakai Tukang Cat

Konsumen mengaku mulai resah

Salah satu masyarakat yang rutin mengkonsumsi vitamin C, Eggy mengaku mulai resah akan kelangkaan stok vitamin C, sebab dapat memicu terjadinya kenaikan harga.

"Benar, sudah mulai naik. Pas hari Kamis (2/3) beli vitamin C," ujarnya.

Jika harga vitamin C terus naik, maka dirinya pun lebih memilih untuk mengkonsumsi buah Jeruk sebagai pengganti vitamin C sintetis, karena dianggap lebih ekonomis.

Eggy pun berharap agar pemerintah bisa segera mengisi kekosongan stok vitamin C, agar harga jualnya tidak melambung jauh seperti halnya produk masker maupun hand sanitizer.

Baca Juga: Benarkah Corona dari Amerika, Bukan dari Tiongkok? Netizen Menjawab

Vitamin C tak bisa tangkal corona

Pertanyaannya, apakah benar vitamin C bisa menangkal virus corona?

Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center, AS, menangkal hal tersebut.

"Dampak konsumsi suplemen vitamin C untuk menangkal virus corona pasti sangat kecil," ujarnya kepada New York Times.

Baca Juga: Viral Curhatan Tukang Galon, Resign Kerja Gara-Gara Disemprot Desinfektan 32x Sehari

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh ahli nutrisi dari Boston Medical Center AS, Dr. Caroline Apovian.

"Kita tidak bisa menangkal Virus Corona hanya dengan minum vitamin C dosis tinggi atau makan jeruk sebanyak-banyaknya," ungkapnya seperti yang dilansir Business Insider.

Meskipun belum ada bukti ilmiah bahwa suplemen vitamin C bisa menangkal penyakit termasuk virus corona, manfaat vitamin C pun tak boleh dianggap remeh.

Pasalnya, vitamin C terbukti dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh. Tubuh kita mengandalkan vitamin C untuk mengaktifkan respons imunitas.

Akan tetapi sayangnya, vitamin C tak mampu dihasilkan sendiri oleh tubuh kita. Sehingga, kita membutuhkan asupan yang mengandung vitamin C.

Alih-alih konsumsi vitamin C tablet, cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin C adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan yang diperkaya vitamin C.

SHARE ARTIKEL