Viral Curhatan Tukang Galon, Resign Kerja Gara-Gara Disemprot Desinfektan 32x Sehari
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 03 Apr 2020Tukang galon resign karena mengaku sering disemprot desinfektan - Image from wajibbaca.com
Manusia kok disemprot desinfektan.
Sebagai langkah penyebaran corona, tak hanya bangunan saja yang disemprot desinfektan, manusia pun juga turut disemprot. Padahal faktanya, manusia tidak boleh disemprot oleh cairan berbahaya ini.
Baru-baru ini, media sosial Twitter ramai membincangkan seorang tukang gas yang izin berhenti bekerja.
Tukang gas tersebut mengaku resign karena dirinya disemprot disinfektan setiap kali mengantar gas dan air mineral di sejumlah perumahan.
Bahkan ia menyebutkan, dirinya disemprot 32 kali dalam satu hari hingga bajunya basah kuyup.
Merasa tak nyaman, tukang gas ini pun mengirimkan pesan pada bosnya untuk mengundurkan diri.
"Maaf, Pak Wahyu, mulai besok saya tidak masuk kerja lagi.
Setiap kali saya antar tabung gas dan aqua ke customer, pas masuk perumahan, saya selalu disemprot disinfektan.
Baju saya sampai basah kuyup. Hari ini tadi saya disemprot 32 kali, Pak.
Kalau tiap hari begini terus, bukan virusnya yang mati, tapi saya yang mati, Pak," demikian bunyi pesannya, seperti yang dikutip dari unggahan akun Twitter @zoelfick, Senin (30/3/2020) lalu.
Maaf Pak Wahyu pic.twitter.com/1j5pHDHauv
— Zulfikar Akbar (@zoelfick) March 30, 2020
Unggahan itu pun tak elak langsung menyita perhatian warganet. Hingga Jum'at (2/4/2020) pagi, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 13.500 kali dan telah disukai lebih dari 21 ribu pengguna Twitter.
Baca Juga: Pasar Wuhan Buka Lagi, Netizen: `Mungkin benar Virusnya bukan dari hewan`
Desinfektan tidak untuk disemprotkan pada manusia
Cerita tukang galon berhenti kerja karena kesal sering disemprot desinfektan ini pun sampai ke telinga Dokter Spesialis Paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp. P (K)., M. Sc., pH. D.
dr Erlina mengaku kaget saat mengetahui ada yang menyemprotkan disinfektan pada manusia. Bahkan ia pernah mengalami hal serupa saat akan memasuki sebuah kantor.
Erlina yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa ada yang menggunakan desinfektan untuk disemprotkan pada manusia itu pun terkejut dan langsung menolaknya.
Ia menceritakan, saat itu ia mengatakan bahwa dirinya bisa saja mengalami batuk-batuk dan sesak napas apabila disemprot menggunakan desinfektan.
"Jadi itulah saya akhirnya menyadari, loh ini kenapa menyemprot desinfektan ke makhluk hidup?" ujar Erlina dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diunggah di akun Youtube Talk Show tvOne, Kamis (2/3/2020).
Menurut Erlina, desinfektan seharusnya tidak untuk disemprotkan pada manusia melainkan pada benda mati.
"Seharusnya desinfektan itu adalah untuk membersihkan permukaan, untuk benda mati, contohnya meja ini," ujar Erlina.
"Kalau ada droplet artinya ada virus itu dibersihkan dengan desinfektan, bukan untuk benda hidup seperti manusia."
"Kalau untuk manusia itu antiseptik, bukan desinfektan," sambungnya.
Baca Juga: Dokter Pengungkap Corona Menghilang, Usai Ceritakan Apa yang Dialaminya
Erlina juga menjelaskan, desinfektan memiliki sifat yang iritatif. Sehingga bagi seseorang yang memiliki alergi, ia bisa saja mengalami iritasi dan gatal-gatal jika disemprot desinfektan.
"Zat yang ada di disinfektan itu kan juga iritatif sifatnya jadi kalau mengenai tangan, kalau orang alergi kan bisa iritasi, gatal-gatal, kemudian juga kalau mengenai mata juga bisa iritasi," ungkapnya.
"Jadi memang harus hati-hati," tambah Erlina.
Menurut Erlina, menyemprot desinfektan pada tubuh manusia untuk mematikan virus adalah sesuatu yang salah.
Ia menegaskan, untuk mencegah terjadinya penularan virus corona, seseorang harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir.
Selain itu, Erlina juga menyebutkan, seseorang perlu membiasakan diri agar tidak menyentuh wajah.
"Waktu itu saya juga mempertanyakan kenapa saya disemprot, katanya untuk membunuh virus di baju, lah kalau begitu sih salah," ujar Erlina.
"Pertama salah karena disinfektan untuk tubuh, yang kedua adalah kalau ingin menghindari penularan, yang paling utama cuci tangan dan jadikan kebiasaan tidak menyentuh wajah."
"Jadi, meskipun tangan kita tercemar, kalau kita tidak menyentuh wajah, hidung, mulut, dan mata inshaAllah virusnya gak masuk," terangnya.
Lebih detail, Erlina pun menyampaikan saran pada pemerintah agar melibatkan organisasi ketika akan melakukan intervensi.
"Kalau bisa ini organisasi profesi dilibatkan kalau ada intervensi-intervensi yang ingin dilakukan."
"Contohnya kalau untuk disinfektan itu kan kita juga profesi ada perhimpunan Perdalin (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), bisa konsultasi dengan mereka," ujar Erlina pada Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di acara ILC seperti yang dilansir dari laman Tribunnews.com (2/4).
"Saya mengeti ini kan sesuatu yang baru, sangat dinamis, semua orang ingin berbuat sesuatu untuk menenangkan masyarakat, tapi kalau di tengah jalan ada hal yang seperti ini tentu juga bisa ada perubahan," tambahnya.