Puasa Ramadhan 41 Hari Lagi, Lakukan 20 Tips ini Agar Si Kecil Mau Puasa

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 14 Mar 2020

Puasa Ramadhan 41 Hari Lagi, Lakukan 20 Tips ini Agar Si Kecil Mau Puasa

Ilustrasi anak kecil melaksanakan puasa Ramadhan - Image from www.kabarmakkah.com

Sudah siapkah Anda menyambut bulan yang penuh berkah ini?

Eits, jangan hanya mempersiapkan diri sendiri, Anda juga harus mengajarkan Si Kecil untuk terbiasa melakukan puasa Ramadhan. Caranya mudah kok, simak selengkapnya dalam tips-tips mengajak anak puasa dan bangun sahur berikut ini.

1 Ramadhan jatuh pada tanggal 24 April 2020 kurang 41 hari kita akan merasakan bulan ramadhan

Bagaimana Hukum Anak Kecil yang Berpuasa?

Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah atau satu setengah tahun setelah umat islam berhijrah dari Mekah ke Madinah, atau setelah umat Islam mendapat perintah untuk memindahkan kiblatnya dari masjid Al- Aqsa ke Masjidil Haram, atau lebih tepatnya pada tanggal 10 Sya`ban tahun kedua. 

Puasa Ramadhan dilaksanakan selama 1 bulan penuh, bisa 29 hari atau 30 hari tergantung dari posisi bulan terhadap bumi.

Puasa ramadhan hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang telah baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak melakukan safar/perjalanan jauh).

Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala, 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

Lalu, mengapa harus mengajarkan anak untuk berpuasa, sedangkan mereka belum baligh? Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, lindungilah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka.” (Q.s. At-Tahrim: 6)

Dari ayat diatas, dapat kita ketahui bahwasanya orang tua memiliki tanggung jawab di hadapan Allah untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan syariat Islam. 

Salah satu bentuk pendidikan Islam bagi anak adalah membiasakan mereka untuk melakukan amal saleh, terutama amal yang wajib, seperti shalat 5 waktu dan puasa. 

Untuk masalah shalat, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

Artinya: “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud, no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Demikian pula untuk masalah puasa, para sahabat mendidik anak-anaknya sejak dini untuk melaksanakan puasa. dari Rabi binti Mu’awwid radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ الَّتِى حَوْلَ الْمَدِينَةِ : مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ ، وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ) ، فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الإِفْطَارِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari ‘Asyura (sepuluh Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya tidak berpuasa, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Maka setelah itu kami berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insya Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna. Kalau salah satu diantara mereka menangis karena (kelaparan). Kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa.” (HR. Bukhari, no. 1960 dan Muslim, no. 1136).

Umar radhiyallahu ’anhu berkata kepada orang yang mabuk-mabukan di bulan Ramadhan, “Celakalah anda!! padahal anak-anak kami berpuasa. Kemudian beliau memukulnya (sebagai hukuman).” (HR. Bukhari–secara mu’allaq yaitu tanpa sanad–bab “Puasa Anak-Anak”).

Baca Juga: Lupa Punya Hutang Puasa Ramadhan, Bolehkah Menggantinya di Bulan Rajab?

Tips mengajak anak untuk melaksanakan puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan 41 Hari Lagi, Lakukan 20 Tips ini Agar Si Kecil Mau Puasa

Ilustrasi puasa Ramadhan - Image from steemit.com

Para ulama menyarankan agar orang tua melatih anaknya untuk berpuasa apabila mereka sudah mampu. Adapun batas usianya adalah 7 tahun dan memberi batasan 10 tahun. 

Al-Auza’i mengatakan, “Jika seorang anak mampu berpuasa tiga hari berturut-turut dan dia tidak lemah maka dia diminta untuk puasa". Demikian keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar (lihat Fathul bari, 3:5)

Dalam Mazhab Hanbali dikatakan, “Diwajibkan untuk berpuasa bagi setiap muslim, yang mukallaf dan yang mampu. Sementara bagi wali anak kecil yang mampu puasa, hendaknya memerintahkannya (si anak) dan memukulnya agar terbiasa.” (Ar-Raudhul Murbi’, 1:415)

Salah satu cara mengajarkan anak untuk melaksanakan puasa Ramadhan tahun 2020 adalah dengan menjelaskan keutamaan puasa kepada mereka, bahwa puasa merupakan salah satu kunci masuk surga. 

Di surga ada pintu yang bernama Ar-Rayyan, dimana hanya orang-orang yang berpuasa lah yang dapat masuk ke dalamnya.

Selain itu, Anda juga bisa membiasakan anak untuk berpuasa sebelum Ramadhan tiba, misalnya seperti puasa beberapa hari di bulan Syaban, tujuannya agar anak tidak kaget saat melakukan puasa di bulan Ramadhan

Nah, jika anak sudah mengerti keutamaan puasa Ramadhan dan sudah sedikit terbiasa melakukan puasa, maka selanjutnya ajaklah anak untuk bersama-sama menantikan bulan Ramadhan.

Mereka pasti akan senang saat menanti hal yang disukainya, misalnya seperti liburan, mereka akan dengan suka cita menantikan momen berbahagia bersama keluarga itu. Sama halnya dengan Ramadhan, mereka akan antusias menunggu bulan penuh rahmat tersebut. 

Anda bisa bertanya kepada Si Kecil sambil menunjukkan kalender, "Puasa Ramadhan kurang berapa hari lagi, nak?" Pertanyaan seperti ini secara tidak langsung akan semakin membuat anak menantikan hari dimana ia bisa puasa Ramadhan.

Apabila anak sudah pernah melakukan puasa ramadhan 2019, maka cara seperti ini akan lebih mudah untuk dilakukan.

Selain dua trik diatas, ternyata masih ada beberapa cara jitu lainnya yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Mengajarkan anak untuk berpuasa pada sebagian siang, dan menambahi waktunya sedikit demi sedikit (sebagian masyarakat menyebutnya dengan puasa bedug).

2. Melaksanakan sahur sampai di akhir malam, hal ini membantu puasa mereka di siang hari.

3. Menyemangati anak untuk berpuasa dengan memberikan hadiah yang diberikan setiap hari atau setiap pekan.

4. Memuji mereka di depan keluarga saat berbuka dan ketika sahur. Hal ini dapat menaikkan semangat spiritualnya.

5. Mendorong semangat untuk berlomba-lomba apabila Anda memiliki banyak anak, namun ingat jangan sampai mencela yang tertinggal.

6. Mengabaikan rasa lapar anak dengan tidur siang atau dengan mainan mubah yang tidak memerlukan tenaga. Sebagaimana para sahabat yang mulia melakukan hal tersebut kepada anak-anaknya. 

7. Anda juga bisa mengajak anak untuk mengabaikan rasa laparnya dengan menonton program anak-anak yang tepat. (Selengkapnya baca disini: Animasi dan Film Kartun Anak yang Mendidik yang Layak Untuk Ditonton).

8. Untuk Ayah, ajaklah anak shalat Ashar di masjid, hadirilah pengajian, dan tetap di masjid untuk membaca Al-Qur’an serta dzikir kepada Allah Ta’ala.

9. Berkunjung pada siang hari dan malam hari ke keluarga yang anak-anaknya berpuasa, hal ini bertujuan memberi semangat kepada anak Anda untuk terus melakukan puasa.

10. Memberi imbalan kepada anak dengan tamasya atau rekreasi yang mubah setelah berbuka puasa.

11. Memasakkan makanan kesukaannya, kue-kue, buah-buahan, dan jus untuk menu buka puasa dan sahur.

Ingat, jika sekiranya anak-anak merasa keletihan yang sangat, jangan memaksa mereka untuk menyempurnakan puasanya. 

Hal itu agar tidak menjadi penyebab mereka benci untuk beribadah atau menjadi penyebab mereka berbohong, bahkan penyebab timbulnya penyakit. 

Karena pada dasarnya, anak-anak belum termasuk mukallaf (terkena beban kewajiban). Hendaknya masalah ini diperhatikan oleh para orang tua, jangan terlalu keras dalam memerintahkan anak-anaknya berpuasa.

Baca Juga: Niat Mengganti Puasa Ramadhan

Tips mengajak anak bangun Subuh

Selain tips mengajarkan anak melakukan puasa Ramadhan 2020, kami juga akan memberi beberapa tips agar anak mau bangun subuh untuk sahur dan shalat. Adapun cara yang bisa Anda lakukan antara lain:

1. Bangunkan mereka dengan pelan, ucapkan kata-kata yang lemah lembut

2. Usaplah punggung dan kepala mereka dengan lembut.

3. Biarkan mereka tidur sebentar, bangunkan lagi setelah lima menit kemudian (apabila memang ada keluasan waktu).

4. Nyalakan lampu kamar anak.

5. Percikkanlah air ke wajahnya apabila memang masih susah dibangunkan.

6. Berikan kata-kata motivasi dengan membacakan beberapa nasihat yang berasal dari dalil shahih, misalnya seperti “Nak bangun yuk, shalat bisa menjadi cahaya di alam kubur kelak”, atau “Bangun yuk nak, tidak ada pilihan kelak kecuali surga dan neraka”.

7. Singkap selimutnya dengan pelan, kemudian goncangkan badannya dengan gerakan yang pelan pula.

8. Apabila anak sudah mulai membuka mata, ajaklah ia bercanda atau mengingat kejadian menyenangkan yang tadi Anda lakukan bersamanya.

9. Ikutilah si anak jika sudah bangun, agar ia tidak tertidur di lokasi yang lain.

Apabila semua cara telah ditempuh, namun tetap belum berhasil maka kita sebagai orang tua boleh melakukan pemukulan. Tapi ingat, hanya jika si anak sudah menginjak usia sepuluh tahun.

Baca Juga: Doa Buka Puasa yang Benar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Kunci utama sukses mendidik anak

Agar tips-tips diatas dapat berjalan dengan lancar, lakukan hal-hal berikut:

1. Jangan lupa berdoa

Imbangi usaha Anda dengan selalu berdoa kepada Allah Ta'ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Artinya: “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 178)

Karena hidayah hanya ada di tangan Allah, tentu kita harus banyak memohon kepada-Nya. Berikut contoh-contoh doa yang bisa Anda amalkan dan sudah dipraktikkan oleh para Nabi di masa silam.

Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“ROBBI HABLII MINASH SHOOLIHIIN” 

Artinya: "Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ash-Shaffaat: 100).

Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“ROBBI HAB LII MIN LADUNKA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN, INNAKA SAMII’UD DU’AA’”

Artinya: "Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali Imron: 38).

Doa ‘Ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAJINAA WA DZURRIYATINAA QURROTA A’YUN WAJ’ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA” 

Artinya: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Ada satu lagi doa yang bisa mendidik anak rajin shalat, berikut lafadznya:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“ROBBIJ’ALNII MUQIIMASH SHOLAATI WA MIN DZURRIYATII, ROBBANAA WA TAQOBBAL DU’AA’ 

Artinya: "Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku(QS. Ibrahim: 40)

INGAT! doa orang tua pada anaknya adalah salah satu doa yang mustajab. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: “Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Abu Daud, no. 1536; Ibnu Majah, no. 3862 dan Tirmidzi no. 1905. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Baca Juga: Kumpulan Doa Agar Anak Pintar dan Pandai

2. Perbaiki diri sendiri dan jadilah orang tua yang saleh

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا

Artinya: “Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.” (QS. Al-Kahfi: 82)

Dari ayat diatas, dapat kita ketahui bahwa meskipun seorang anak yatim, ia tetap mendapatkan penjagaan dari Allah karena orang tuanya dulu adalah orang yang saleh.

‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz pernah mengatakan,

 مِنْ مُؤْمِنٍ يَمُوْتُ إِلاَّ حَفِظَهُ اللهُ فِي عَقِبِهِ وَعَقِبِ عَقِبِهِ

Artinya: “Setiap mukmin yang meninggal dunia (di mana ia terus memperhatikan kewajiban pada Allah, pen.), maka Allah akan senantiasa menjaga anak dan keturunannya setelah itu.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:467)

3. Ajari anak pendidikan agama sejak dini

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir (7:321), ‘Ali mengatakan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah,

أَدِّبُوْهُمْ وَعَلِّمُوْهُمْ

Artinya: “Ajarilah adab dan agama pada mereka.”

Itulah tadi penjelasan tentang tips mengajarkan anak puasa Ramadhan dan shalat subuh ini. Jangan lupa, puasa Ramadhan 2020 kurang berapa hari lagi? Mari sambut dengan perasaan sukacita dan persiapan ibadah sebanyak-banyaknya. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL