2 Ledakan Mengerikan Guncang Lebanon, 3.700 Korban Terluka Puluhan Orang Tewas

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 05 Aug 2020

2 Ledakan Mengerikan Guncang Lebanon, 3.700 Korban Terluka Puluhan Orang Tewas

Ledakan yang munculkan asap seperti jamur raksasa - Image from kompas.comsap

Seperti bom atom, padahal berasal dari ledakan pupuk 

Diketahui ledakan sampai memunculkan kepulan asap mirip jamur raksasa. Kondisi gedung dan bangunan di sekitar pelabuhan rusak parah. Sedangkan bangunan di seluruh kota terkena imbasnya, jendela kaca dan plafon hancur. Begini detik-detik saat ledakan terjadi.

Informasi terkini menyampaikan, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang lainnya terluka ketika dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon. 

Kemungkinan jumlah korban yang tewas dan luka-luka bisa bertambah dalam proses penanganan lebih lanjut. 

Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncang seluruh ibu kota. Rumah, bangunan, dan gedung rusak parah. Hal ini tentu menebarkan kepanikan di antara warganya. 

Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.

Bukan Bom Atom, Tapi Pupuk Pertanian 

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ammonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab dari insiden tersebut. Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. 

"Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata dia. 

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang terluka di seantero ibu kota dalam insiden mengerikan tersebut. 

Dilansir AFP Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan mereka akan segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini. 

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janjinya. 

Sebelumnya, Kepala Keamanan Umum, Abbas Ibrahim, mengatakan beberapa tahun sebelumnya pihaknya telah mengamankan "material berdaya ledak tinggi".

Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan. 

Saking besarnya ledakan, suara ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya. Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian sangat kacau. Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus melakukan evakuasi. 

"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal di dekat pelabuhan. 

Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah ia alami sebelumnya. 

Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara 1975-1990. Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps. Ia juga bercerita sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya. 

Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan banyaknya korban luka-luka. Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan untuk memberikan donasi darah bagi para korban luka.

2 Ledakan Mengerikan Guncang Lebanon, 3.700 Korban Terluka Puluhan Orang Tewas

Awan jamur yang terlihat dari ledakan - Image from kompasiana.com

"Kami melihat jamur" 

Di saat dewan keamanan nasional menyatakan Beirut sebagai zona bencana, PM Dia menyerukan kepada negara sekutu agar berkenan memberikan bantuan. Belasungkawa langsung disampaikan seluruh dunia kepada negara Teluk tersebut. 

Bahkan musuh besar mereka, Israel, juga turut mengulurkan bantuan. 

"Kami mendengar suara ledakan. kemudian kami melihat jamur," kata seorang warga yang mengaku melihatnya dari Distrik Mansourieh. 

Warga yang tidak disebutkan identitasnya tersebut menuturkan, saking hebatnya tekanannya membuat mereka terhempas ke belakang. 

Ratusan netizen kemudian menceritakan pengalaman memilukan yang mereka alami di media sosial. Salah satunya, ada warganet yang menceritakan bangunan di sekitarnya bergetar hebat. 

Kemudian seorang perempuan di pusat kota mengatakan, insiden tersebut seperti gempa bumi, bahkan lebih besar guncangannya dibandingkan kasus pembunuhan PM Rafiq Hariri pada 2005. 

Kebetulan, dua ledakan di Beirut terjadi sebelum pengadilan PBB menggelar sidang putusan atas PM Hariri, yang tewas setelah bom truk meledak. Setidaknya empat terduga anggota Hezbollah menjalani sidang in absentia di Belanda.

Kehancuran di Seluruh Kota 


Dikutip dari Sky News, Rabu (5/8/2020), para saksi mata mengatakan sejumlah orang terluka selama kehancuran yang menyebar di seluruh penjuru kota.

Ada penduduk melapor langit-langit bangunan runtuh dan jendela-jendela kaca hancur. Kolom asap besar terlihat menjulang di atas kota setelah ledakan.

Orang-orang yang terluka terlihat tergeletak di tanah dekat pelabuhan Beirut. Editor Sky News Timur Tengah Zein Ja'far, yang berada di pusat kota Beirut pada saat ledakan Selasa 4 Agustus sore waktu setempat mengatakan ledakan besar itu menyebabkan jendela runtuh dan membentuk seperti gua.

"Ledakan ini merobek fasad bangunan tempat kami berada, dan begitu debu mereda, kami dan orang lain di blok ini bergegas ke luar. Benar-benar pemandangan yang mengkhawatirkan," kata Zein Ja'far.

Selain itu suara sirine terus menggema di seluruh kota dari berbagai jenis kendaraan yang berupaya mengevakuasi korban serta melakukan tindak lanjut. 

"Suara sirene brigade pemadam kebakaran, ambulans, polisi dan juga militer telah cukup gencar selama 45 menit terakhir dan sejumlah besar layanan darurat dan pasukan keamanan bergegas ke daerah itu sekarang," ungkap Zein Ja'far.


Korban-korban bergelimpangan dan bahkan terlihat di jalan-jalan untuk mencari bantuan.

"Banyak orang yang sangat linglung, sangat berlumuran darah berjalan-jalan mencoba mengumpulkan sikap mereka," tutur Zein.

Seorang warga setempat bernama Fady Roumieh, berdiri di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan sekitar 2 km (1,2 mil) timur ledakan. Dia berkata: "(Itu) seperti bom nuklir. Kerusakan begitu luas dan parah di seluruh kota".

"Beberapa bangunan sejauh 2 km sebagian runtuh. Ini seperti zona perang. Kerusakannya ekstrem. Tidak ada satu pun jendela kaca yang utuh," imbuh Fady Roumieh.

Ketika malam tiba, api masih menyala di distrik pelabuhan Lebanon itu, dan suara sirene ambulans masih terdengar di seluruh kota.

Begini penampakan kejadian saat ledakan terjadi di Beirut, Lebanon. 



Semoga para korban yang mengalami luka-luka segera mendapat penanganan medis serta negara dapat menangani insiden ini dengan baik. 

SHARE ARTIKEL