Sudah 3 Tahun DR. OZ Pergi, Ibunda Baru Ungkap Kebiasaan Buruk Penyebab Meninggalnya

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 04 Aug 2020

Sudah 3 Tahun DR. OZ Pergi, Ibunda Baru Ungkap Kebiasaan Buruk Penyebab Meninggalnya

Almarhum Dokter Ryan dan sang ibu - Image from sajiansedap.grid.id

Jangan remehkan kebiasaan semasa muda 

Terkadang kita cenderung meremehkan kebiasaan buruk saat muda karena merasa tubuh baik-baik saja dan tak ada masalah. Padahal, kebiasaan jelek itu bisa jadi menabung penyakit saat masa tua nanti, sebagaimana kisah DR. OZ ini. 

Mengenang tiga tahun kepergian dr Ryan Thamrin Dr OZ Indonesia, ibunda ungkap kebiasaan buruknya hingga menjadi penyakit berbahaya.

Hari ini, Selasa (4/8/2020), tepat tiga tahun setelah meninggalnya dokter Ryan Thamrin. Ryan Thamrin dikenal sebagai dokter dan pembawa acara berbagai program kesehatan di televisi Tanah Air.

Namanya semakin dikenal setelah membawakan program kesehatan Dr. OZ Indonesia di Trans TV. Saat puncak popularitasnya, Ryan saat itu tiba-tiba menghilang dari layar kaca.

Selang beberapa waktu kemudian muncul kabar duka yang menyatakan ia meninggal dunia. Sempat dianggap hanya kabar bohong, rupanya kematian Ryan itu benar adanya.

Ia meninggal di usia 39 tahun di rumah saudara kandungnya di Jalan Kesadaran, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, Riau, pada Jumat 4 Agustus 2017.

Menderita Dua Penyakit

Sebelum meninggal, beredar foto Ryan dengan tubuh kurus kering yang sempat bikin heboh di media sosial. Ternyata, kondisi tersebut diakibatkan oleh penyakit yang dideritanya selama kurang lebih satu tahun. 

Sepupu Ryan, Doni Aprialdi, mengatakan, awalnya Ryan didagnosa menderita penyakit maag akut. Kemudian, ia rutin menjalani pengobatan rawat jalan di sejumlah rumah sakit di Pekanbaru dan Malaka, Malaysia.

"Awalnya maag akut, lalu berobat terus. Terakhir dibawa ke Malaka waktu itu ada selaput di luar otaknya, itu semacam ada benjolan. Mau dioperasi, tetapi pihak keluarga belum memutuskan operasi karena ada ketakutan karena itu di bagian kepala," ungkap Doni, pada Jumat (4/8/2017) silam.

"Dibawa berobat jalan, tapi Allah berkehendak lain, lebih sayang kepada Ryan Thamrin," lanjut dia.

Doni mengatakan, Ryan mengembuskan napas terakhir sekitar pada pukul 03.30 WIB.

Sejak mengalami penyakit maag akut, Ryan memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan tinggal di rumah kedua saudaranya, Ferdy Thamrin dan Yuli Thamrin, di Pekanbaru.

"Selama sakit tidak berada di Jakarta. Beliau lebih memilih di Pekanbaru karena kakak kandungnya berada di Pekanbaru. Ibunya dari Tanjungpinang, semenjak beliau sakit selalu berada di Pekanbaru," tutur Doni.

Kebiasaan Buruk Saat Muda 

Ibunda Ryan Thamrin, Hj. Fahmiah Asad sempat mengungkap faktor penyebab penyakit maag akut yang diderita oleh putranya tersebut. Penyakit lambungnya sudah terdeksi sejak pemeriksaan di bulan Januari 2017. 

Dalam sebuah tayangan infotainment, Fahmiah menyebutkan penyakit lambung anaknya muncul akibat dari kebiasaan lama yang dilakukannya. 

Sebelum tenar sebagai pembicara pemandu acara televisi dan menjadi dokter, Ryan memiliki kebiasaan mengonsumsi mie instan. Lalu saat masih muda, sebelum merantau menempuh pendidikan dokter di Yogyakarta, ia seringkali makan mie instan.

Kebiasaaanya makan mie instan pun berlanjut saat Ryan mengejar mimpi di Ibu Kota. Saking padatnya jadwal, ia terkadang lupa mengatur pola makannya.

Saat pulang ke Pekanbaru karena sakit, Mia Thamrin, kakak Ryan pun dengan sabar merawatnya. Mia mengatur jadwal makan Ryan dua jam sekali dengan menu bubur. 

Di sela makan makanan berat, Ryan terkadang makan cemilan yang sudah disiapkan di samping tempat tidurnya. Keyakinan Ryan untuk sembuh pun bertambah saat ibunya dengan telaten merawat. 

Sebelum meninggal dunia, ternyata ibunya pernah diminta untuk membuatkannya mie instan. Saking tidak tega, akhirnya Mia membuatkannya. Ia bersyukur karena ternyata Ryan hanya mencicipi sedikit saja. 

Pemakaman dan Ungkapan Belasungkawa

Jenazah Ryan Thamrin dimakamkan di pemakaman Labuai di Jalan Kesadaran, Tangkerang Labuay, Pekanbaru pada Jumat 4 Agustus 2017.

Suasana haru dan isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman Ryan di tempat peristirahatan terakhirnya. Ratusan pelayat datang untuk mengantarkan jenazah Ryan.

Tak hanya warga Pekanbaru, pelayat juga berdatangan dari luar kota. Ungkapan belasungkawa kemudian berdatangan dari rekan-rekan seprofesi Ryan. 

Satu di antaranya dari dokter yang sama-sama menjadi pemandu acara tersebut, dr Reisa Brotoasmoro. Ia mengucapkan belasungkawanya lewat sebuah kenangan foto di Instagram-nya.

"Innalilahi wa inna lilahi rodjiun... Telah berpulang ke Rahmatullah.. dr. Ryan Thamrin pada pagi hari dan rencana akan dimakamkan siang ini setelah jumatan di Pekanbaru," tulis Reisa.

"Mohon doanya kepada teman2 semua agar beliau diringankan dari siksa kubur, ditempatkan di tempat terbaik di surga, dilapangkan kuburnya dan diterima semua amal ibadahnya. Amiiin..," lanjut Reisa.

"Saya mewakili pihak keluarga, mohon maaf atas kesalahan yg telah diperbuat dan mohon selalu doanya utk beliau," tulisnya.

Reisa mengungkapkan pula kesedihannya ditinggal selama-lamanya oleh Ryan.

"Selamat jalan ya Ian, my heart is broken, but I'll try to be strong. Saya harus ikhlas, but I'm sure gonna miss you deeply? don't know what else to say, my best partner gone too soon," tutupnya.

Semoga amalan beliau diterima di sisi Allah SWT dan juga ditempatkan di tempat yang mulia. 

Dan kisah ini juga bisa jadi peringatan bagi semua orang, terutama anak muda untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi mie instan. Sebab jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu lama bisa berakibat fatal. 

SHARE ARTIKEL