Patut Dicontoh, Pemuda di Lamongan ini Galang Sedekah Sampah Untuk Kaum Dhuafa

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 17 Dec 2019

Patut Dicontoh, Pemuda di Lamongan ini Galang Sedekah Sampah Untuk Kaum Dhuafa

Salut! Pemuda Lamongan Galang Sedekah Sampah untuk Kaum Dhuafa - Image from awsimages.detik.net.id

Sedekah tak melulu soal materi

Dengan seperti yang dilakukan pemuda di Lamongan ini pun sudah termasuk sedekah yang luar biasa. Patut diapresiasi dan perlu dicontoh

Sampah dan sedekah. Dua hal berbeda ini disatukan warga Lamongan. Mereka menggalang sedekah sampah yang hasilnya diberikan kepada warga yang kurang beruntung.

Ide cemerlang ini dilakukan Muvid (27), warga Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Kecamatan Paciran bersama rekan-rekannya sekitar 50 orang. Semangat Muvid bersama teman yang masih muda-muda ini patut ditiru.

Baca Juga:

Yakni semangat menunjukan bahwa anak-anak muda juga bisa bermanfaat buat warga lingkungannya. Mereka mengumpulkan sampah dari warga untuk dijual kembali. 

Dan hasil dari penjualan sampah ini disedekahkan untuk warga yang kurang beruntung.

Sampah dan sedekah. Dua hal berbeda ini disatukan warga Lamongan. Mereka menggalang sedekah sampah yang hasilnya diberikan kepada warga yang kurang beruntung.

Ide cemerlang ini dilakukan Muvid (27), warga Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Kecamatan Paciran bersama rekan-rekannya sekitar 50 orang. Semangat Muvid bersama teman yang masih muda-muda ini patut ditiru.

Yakni semangat menunjukan bahwa anak-anak muda juga bisa bermanfaat buat warga lingkungannya. Mereka mengumpulkan sampah dari warga untuk dijual kembali. Dan hasil dari penjualan sampah ini disedekahkan untuk warga yang kurang beruntung.

Dari ide ini, Muvid bersama rekan-rekannya menggalang sedekah sampah untuk dijual kembali. Kegiatan ini dilakukan 3 kali dalam seminggu. Muvid bersama teman-temannya mendatangi beberapa rumah untuk mengambil sampah-sampah.

Baca Juga:


Untuk saat ini mereka bergerak di satu kecamatan, yakni Kecamatan Paciran. "Kita biasanya penggalangan sedekah rosokan dari media sosial. Jika ada warga yang tertarik kita akan mengambil ke rumah warga," ungkapnya.

Muvid mengatakan dia dan teman-temannya secara bergantian mengambil sampah-sampah dari warga 3 kali dalam seminggu. Yakni hari Minggu, Selasa dan Rabu. Dalam sekali ambil, mereka bisa memperoleh 3 gerobak sampah. Kebanyakan sampah yang mereka kumpulkan adalah plastik dan kardus bekas. Sampah-sampah yang berasal dari warga ini kemudian dikumpulkan dan dipilih kemudian dijual pada pengepul barang bekas.

"Sekali ambil ini kita biasanya menjualnya kembali dan beroleh uang antara Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu tergantung jenis rongsokannya. Sebab, harganya berbeda-beda," terang Muvid.

Baca Juga:

Dan hasil penjualan sampah ini mereka serahkan ke anak yatim piatu dan duafa. Seluruh hasil penjualan sampah ini, dikembalikan berupa pembagian sembako, amplop senyum dan berbentuk lainnya untuk warga yang kurang mampu.

"Dibagikan setiap hari Senin, terkadang berupa amplop senyum 50.000 dan beras 5 kg pak," ungkapnya. Dia mengaku apa yang dilakukan Muvid ini memang patut ditularkan ke pemuda desa lainnya agar bisa lebih bermanfaat. "Kami hanya ingin menunjukkan bahwa kami, pemuda juga bisa berguna bagi orang lain," pungkasnya.
SHARE ARTIKEL