Pengentalan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 15 Nov 2019

Pengentalan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Pengentalan Darah - Image from alodokter.com

Berikut penyebab, gejala, dan cara mencegah pengentalan darah.

Memiliki darah yang kental atau dalam dunia medis disebut hiperkoagulabilitas dapat meningkatkan risiko mengalami penggumpalan darah secara spontan.

Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, pengentalan darah yang tidak normal dapat mengakibatkan terhambatnya aliran darah dan bisa mengganggu berbagai fungsi organ dalam tubuh.

Lalu bagaimana cara menanganinya? Berikut dalam artikel kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengentalan darah.

Penyebab dan Penjelasan Apa itu Pengentalan Darah

Pengentalan darah adalah respon atau reaksi alami tubuh guna menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka.

Namun apabila hal tersebut terjadi secara tidak normal, pengentalan darah bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan, misalnya seperti emboli paru, penyakit jantung, deep vein thrombosis, stroke, dan gangguan ginjal.

Proses menggumpalnya darah tersebut melibatkan trombosit dan protein khusus yang disebut dengan faktor pembekuan darah.

Dalam kondisi yang normal, penggumpalan darah terjadi saat tubuh mengalami luka. Nah, setelah penyembuhan luka selesai, gumpalan darah yang terbentuk tersebut akan hilang.

Akan tetapi pada kondisi darah kental, gumpalan darah dapat terjadi meskipun tubuh sedang tidak mengalami luka. Pengentalan darah penyebabnya sangat beragam, antara lain adalah :

  1. Faktor keturunan.
  2. Pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya seperti obat hormonal, pil KB, tamoxifen, dan heparin.
  3. Adanya gumpalan kolesterol di pembuluh darah yang diakibatkan dari tingginya kadar kolesterol dalam darah.
  4. Mempunyai riwayat penyakit tertentu, misalnya seperti sirosis, kanker, diabetes, radang pembuluh darah, penyakit jantung, sepsis, dan kelainan autoimun.
  5. Mengalami cedera, misalnya seperti patah tulang di tangan atau kaki.
    Obesitas.
  6. Mempunyai kebiasaan hidup yang tidak sehat, misalnya seperti merokok dan kurangnya olahraga.

Selain beberapa hal tersebut, ternyata ada juga beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan resiko pengentalan darah, misalnya harus berbaring lama setelah operasi, usia lanjut, dan kehamilan.

Pengentalan darah saat hamil sendiri diakibatkan oleh darah ibu hamil yang kekurangan cairan dan mengandung protein ACA (Anticardiolipin Antibody) yang tinggi.

Hal tersebut mengakibatkan sel-sel darah saling menempel satu sama lain. Dan dalam kondisi ini, terjadilah gangguan aliran pada darah. Padahal, aliran darah tersebut memegang peran yang sangat penting yaitu mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh.

Baca Juga :
1. 10 Faktor Penyebab Gula Darah Tinggi
2. Yuk Kenali Tentang Tekanan Darah Tinggi yang Banyak Membunuh Manusia!

Gejala Pengentalan Darah

Pengentalan darah sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Namun gejala akan muncul ketika darah sudah menggumpal dan telah menyumbat aliran darah.

Gejala yang bisa terjadi ketika darah sudah menggumpal pun bermacam-macam, tergantung dimana lokasi penggumpalan tersebut berada.

Dan berikut ini beberapa gejala yang muncul berdasarkan lokasi penggumpalan darah di dalam tubuh :

  1. Pada lengan atau kaki

    Jika penggumpalan darah berada pada lengan atau kaki, gejala yang dapat dilihat berupa pembengkakan, kemudian adanya rasa nyeri, perubahan warna kulit, dan munculnya sensasi hangat atau kesemutan pada anggota gerak tubuh tertentu.

  2. Pada jantung dan paru-paru

    Penggumpalan darah di organ jantung dapat menyebabkan penyakit jantung. Gejala yang dapat dirasakan yaitu adanya nyeri pada dada yang teramat sangat, kemudian menyebar ke lengan atau leher, sesak nafas, keringat dingin, mual, pusing, bahkan pingsan.

    Sedangkan pengentalan darah di paru-paru dapat menyebabkan gejala berupa nyeri dada, batuk, berkeringat, sesak nafas, pusing, denyut nadi menjadi cepat, hingga pingsan.

  3. Pada saluran pencernaan

    Jika penggumpalan darah terjadi pada saluran pencernaan, gejala yang dirasakan adalah adanya nyeri yang parah di perut, diare, perut kembung, muntah, dan darah yang bercampur dengan tinja atau muntahan.

  4. Pada ginjal

    Jika penggumpalan darah terjadi pada ginjal, gejala yang dirasakan yaitu demam, mual dan muntah, sesak nafas, adanya darah pada urine, nyeri di bagian pinggang atau punggung, serta adanya pembengkakan di kaki.

  5. Pada otak

    Darah kental yang menyebabkan gumpalan darah pada otak bisa menyebabkan aliran darah di otak terganggu. Hal tersebut dapat menimbulkan gejala stroke, gejala yang dirasakan yaitu merasa lemah atau lumpuh pada salah satu sisi tubuh, pusing, kebingungan, sakit kepala, kesulitan saat menelan atau bicara, hingga kejang-kejang.

Baca Juga :
1. 10 Cara Aman Menurunkan Darah Tinggi / Hipertensi
2. 6 Buah Penambah Darah Untuk Mencegah Anemia

Cara Mencegah Pengentalan Darah

Melihat banyaknya gangguan yang dapat ditimbulkan dari pengentalan darah, sudah sepatutnya jika kita mencegahnya dari dini. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dan berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan :

  1. Hindari duduk dalam waktu yang lama

    Berada di posisi yang sama misalnya duduk atau berbaring dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan penggumpalan darah.

    Gumpalan darah tersebut biasanya akan terbentuk di area tungkai, kemudian menyebar ke organ lainnya dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah di organ tersebut. Untuk pencegahan, seharusnya Anda banyak bergerak atau lakukanlah peregangan setiap satu hingga dua jam sekali.

  2. Minum air putih yang cukup

    Kekurangan air putih dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan darah yang mengental, sehingga meningkatkan resiko penggumpalan darah. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah rutin minum air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar 2 liter tiap harinya.

  3. Ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat

    Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, misalnya mengkonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan yang berlebih, olahraga secara teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, maka risiko penggumpalan darah dapat dicegah.

  4. Mengkonsumsi obat-obatan

    Bila diperlukan, dokter akan menyarankan Anda untuk mengkonsumsi obat pengencer darah. Biasanya, resep obat-obatan ini diberikan oleh dokter jika Anda mempunyai resiko penggumpalan darah yang bisa menyebabkan kerusakan organ, seperti penyakit jantung dan stroke.

  5. Mengenakan stocking kompresi

    Selain obat, dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk menggunakan stocking khusus guna memperlancar aliran darah di tungkai.

Nah, itulah penyebab, gejala, dan cara mencegah pengentalan darah. Jangan lupa untuk selalu mengkonsultasikan kesehatan Anda ke dokter secara rutin. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL