Kenapa sih, Ikhlas itu Sangat Sulit?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 06 May 2020

Kenapa sih, Ikhlas itu Sangat Sulit?

Ikhlas - Image from darunnajah.com

Ngomongnya gampang, tapi ngelakuinnya susah banget.

Kadang saat ada masalah, teman atau orang tua selalu bilang "Ikhlasin aja, gak papa," Kita sih ingin sekali bisa begitu, tapi sayang, bersikap ikhlas itu ternyata sulit sekali. 

Kenapa ikhlas itu sulit? Karena hadiahnya surga Allah, kalau hadiahnya magic com atau kompor gas sih, pasti tidak akan sesulit itu.

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.”

Dalam hal mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda pendapat dalam menggambarkannya.

Ada yang berpendapat ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat jika ikhlas adalah tindakan meng-esakan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Ada pula yang berpendapat bahwa ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.

Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata: “Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah SWT. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya.”

Al Harawi berkata, “Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.”

Yang lain berkata, “Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya, meskipun hanya seberat biji sawi.”

Sejatinya, ikhlas yaitu menghendaki keridhaan Allah SWT dalam suatu amal, membersihkannya dari segala individu maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi suatu amal, kecuali karena Allah Ta'ala dan demi hari akhirat.

Mewujudkan sikap ikhlas memang bukanlah perkara yang mudah. Bahkan para ulama yang telah meniti jalan kepada Allah telah menegaskan sulitnya ikhlas dan beratnya mewujudkan ikhlas di dalam hati, kecuali orang yang memang dimudahkan oleh Allah SWT.

Masalah ikhlas merupakan masalah yang sangat sulit, sehingga sedikit sekali perbuatan yang dikatakan murni ikhlas karena Allah Ta'ala. Dan sedikit sekali orang yang memperhatikannya, kecuali orang yang mendapatkan taufiq (pertolongan dan kemudahan) dari Allah SWT.

Al-Imam Ibnu Qudama menjelaskan, sebab sulitnya ikhlas itu ada tiga hal.

Pertama, karena kita adalah makhluk yang suka pujian. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa banyak orang lebih suka pujian daripada uang.

Kecintaan manusia terhadap pujian, inilah yang harus ditanggalkan. Sebab penyakit kronis dalam keikhlasan adalah Riya. Apa itu Riya?

Al-hafizh Ibnu Hajar r.a mengatakan “Riya’ itu memperlihatkan amalan di hadapan manusia agar dipuji oleh mereka”

Lalu penyakit keikhlasan itu apa? Sum’ah, yakni memperdengarkan amal ibadah agar orang lain tau dan dia memuji kita.

Ini yang jadi masalah, karena kita semua suka dipuji orang.

Baca Juga: Jimat Ampuh agar Cepat Kaya dan Bebas Dosa

Kedua, kenapa ikhlas itu sangat susah?, karena tabiat kita itu adalah tamak terhadap dunia, hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an: 

  وَ تُحِبُّوْنَ المَالَ حُبًّا جَمًّا

Artinya: “Dan kalian cinta sekali dengan harta dunia dengan kecintaan yang luar biasa” (QS. Al-Fajr:20)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kalau seorang anak Adam memiliki emas sebanyak sebuah lembah, dia akan mencari lembah emas ke dua, dan kalau dia punya lembah emas yang ke dua, dia akan cari lembah emas yang ketiga, kapan ini akan berakhir?, Nabi mengatakan : dan tidak ada yang mengisi perut anak Adam sampai penuh kecuali tanah.”

Jadi, anak itu akan mengikuti trend tersebut sampai mati. Ini yang bisa menyelewengkan kita kepada ketidak ikhlasan.

Saat kita mengharapkan dunia, mengharapkan jabatan dari amal ibadah, maka ini yang membuat kita susah bertahan. Karena kecintaan kita kepada dunia itu luar biasa besarnya.

Ketiga, kita tidak suka dicela.

Saat kita suka pujian, otomatis kita tidak suka dicela. Maka kita akan berusaha melakukan apa saja untuk membuat kita diterima oleh komunitas kita.

Kita akan berusaha beribadah agar tidak di-bully oleh orang. Akhirnya orientasi ibadahnya bukan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Jadi ini yang jadi masalah, jika kita bisa menghilangkan tiga penyakit ini, InsyaAllah kita bisa mendapatkan keikhlasan.

Baca Juga: Jangan Langsung Marah, ini Cara Terbaik Menyikapi Kesalahan Istrimu

Ingat, orang yang lalai dalam masalah ikhlas, ia akan senantiasa melihat pada nilai kebaikan yang pernah dilakukannya, padahal pada hari kiamat kelak, perbuatannya itu justru menjadi keburukan.

Merekalah orang-orang yang dimaksudkan dalam firman Allah SWT:

“Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat…” (Az Zumar: 47-48)

Sulitnya mewujudkan ikhlas itu, karena hati manusia selalu berbolak-balik. Setan selalu menggoda, menghiasi serta memberikan perasaan was-was ke dalam hati manusia. Oleh sebab itu kita diperintahkan berlindung dari godaan setan.

Caranya bagaimana? perbanyaklah berdoa dan berdzikir agar hati tidak menjadi ‘gegana’, gelisah, gundah, dan merana.

Bangun niat, sadarilah bahwa amalan tanpa keikhlasan akan menjadi sia-sia saja.

Latihlah diri untuk selalu rendah hati, yakini bahwa semua sudah ada rezekinya masing-masing, akui bahwa orang lain memiliki kelebihan yang tidak kita miliki.

Dan yang terpenting, jangan berharap pujian dari manusia.

Hanya Allah yang memberi taufik.

SHARE ARTIKEL