Wahai Muslimah, Sampai Kapan Enggan Berjilbab?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 11 Apr 2020

Wahai Muslimah, Sampai Kapan Enggan Berjilbab?

Muslimah mengenakan jilbab - Image from wajibbaca.com

Wahai ukhti muslimah

Tanyakanlah pada dirimu, apakah engkau akan menunda sampai maut menjemputmu? Sedangkan maut bisa menjemputmu kapan saja. 

Selain bisa mengurangi pandangan dari orang yang bukan mahram, berjilbab juga membuat seorang wanita tampak anggun dan mempesona.

Wanita berjilbab sungguh mulia di mata Islam. Berjilbab sendiri merupakan perintah yang wajib bagi setiap wanita muslimah, karena itu akan lebih memuliakan dan menjaga diri wanita.

Ada seorang imam masjid di Perancis ditanyai oleh seorang warganya, “Kenapa Allah memerintahkan wanita untuk mengenakan jilbab?”

Imam tersebut kala itu mengambil dua permen yang dibungkus. Kemudian salah satunya dibuka plastik atau pembungkusnya. 

Kemudian imam tersebut bertanya pada orang Perancis tadi, “Permen mana yang engkau pilih?” Orang Perancis tersebut menjawab, “Tentu aku akan memilih yang masih tertutup.” 

Imam itu lantas tersenyum, kemudian berkata, “Itulah keadaan wanita muslimah pada umat Islam. Wanita muslimah yang berjilbab lebih berharga jutaan kali dari permen yang masih terbungkus, bahkan lebih berharga dari emas dan permata.” Perintah untuk berjilbab bahkan telah disebutkan dalam ayat berikut,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59) 

Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, 

“Ayat di atas menunjukkan, orang yang tidak mengenakan jilbab akan lebih mudah digoda. Karena jika seorang wanita tidak berjilbab, maka orang-orang akan mengira bahwa ia bukanlah wanita ‘afifaat (wanita yang benar-benar menjaga diri atau kehormatannya). Akhirnya orang yang punya penyakit dalam hatinya muncul hal yang bukan-bukan, lantas mereka pun menyakitinya dan menganggapnya rendah seperti anggapan mereka itu budak. Akhirnya orang-orang yang ingin berlaku jelek merendahkannya.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 671).

Baca Juga: Suami, Dahulukan Istrimu Daripada Temanmu

Belum berjilbab karena belum siap

Masih ada kesalahpahaman disini, banyak kaum muslimah yang berpendapat jika hijab atau jilbab merupakan sebuah pilihan dan bukan kewajiban, inilah yang menjadi alasan wanita tidak mau berjilbab.

Mereka menganggap jika berjilbab bergantung pada siap atau tidaknya wanita tersebut. Apabila wanita itu belum siap, maka ia berpikir jika boleh untuk tidak memakai hijab.

Perlu diketahui, yang namanya wajib, maka sifatnya harus, dalam arti lain memaksa untuk orang yang terkena kewajiban tersebut dan dalam hal ini adalah berhijab untuk wanita.

Artinya, jika perempuan yang memakai hijab maka akan mendapat pahala surga, dan jika ditinggalkan maka dosa yang didapat adalah berupa siksaan Allah kelak.

Banyak pula muslimah yang sering berdalih dengan dalil Al-Quran “Laa ikroha fi diin” yang artinya tidak ada paksaan dalam agama.

Memang, dalam agama Islam tidak terdapat paksaan, namun yang dimaksud adalah manusia tetap bebas dalam menentukan pilihan seperti melaksanakan perintah agama ataupun tidak.

Dan memang benar, agama Islam tidak pernah memaksakan hal tersebut, namun untuk seseorang yang tidak mematuhi aturan serta perintah agama, maka ia juga harus siap dengan konsekuensi dari perbuatannya tersebut.

Muslimah yang tidak menutup aurat termasuk dalam dosa besar dalam Islam, sebab Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi ancaman untuk seorang wanita yang berpakaian namun telanjang, yakni tidak dapat mencium bau surga seperti halnya yang sudah disebutkan dalam hadits sahih riwayat Muslim dan lainnya.

Al-Quran sendiri secara gamblang telah menggambarkan tentang konsekuensi apa saja yang akan diterima bagi orang yang tidak melaksanakan sumber syariat Islam.

Apa konsekuensinya? yakni api neraka menyala yang akan membakar seluruh tubuh hingga masuk ke dalamnya.

Baca Juga: Kenapa Selingkuhan Pria Lebih Jelek dari Istrinya?

Para wanita beranggapan jika masalah tidak memakai hijab merupakan perkara yang tidak terlalu besar dan masih bisa ditutupi dengan melakukan pahala lain, seperti melakukan ibadah shalat, zakat, berhaji dan juga puasa, namun semua pandangan ini adalah kesalahan besar.

Allah SWT berfirman,

“Barangsiapa yang mengingkari hukum hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat kelak ia termasuk orang orang yang merugi”. (QS. Al Maidah: 5)

Ingat, berhijab merupakan syariat dalam Islam. Tidak berhijab mengartikan bahwa wanita tersebut sudah menolak syariat Islam dari sektor pengamalan.

Hal ini membuat seorang wanita yang meskipun sudah sangat rajin beribadah seperti tidak pernah bolos shalat lima waktu, berpuasa, mengaji, berzakat dan berbagai amalan sunnah sekalipun, maka tetap akan terhapus semua amalan-amalan yang sudah dilakukannya.

Dan di akhirat kelak, ia masuk ke dalam golongan orang yang merugi.

Jadi, wahai ukhti muslimah, sampai kapan engkau enggan berjilbab?

Sekarang, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apakah engkau akan menunda sampai maut menjemputmu? Sedangkan maut bisa menjemputmu kapan saja. 

Hanya Allah lah yang memberi taufik.

SHARE ARTIKEL