Sering Diajak Ibu Dagang ke Pasar, Bayi 1 Tahun di Malang Positif Corona

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 30 Apr 2020

Sering Diajak Ibu Dagang ke Pasar, Bayi 1 Tahun di Malang Positif Corona

Ilustrasi bayi 1 tahun - Image from tribunnews.com

Sebagai pelajaran untuk para orang tua.

Kejadian ini terjadi di Malang, Ibunya berdagang ke pasar, dan selalu mengajak anaknya. Jangan anggap remeh virus corona, virus corona menyerang siapa saja. Jika memang harus bekerja di luar rumah, sebisa nya jangan mengajak anak.

Virus corona jenis baru atau covid-19 bisa menyerang siapa saja, baik orang tua maupun anak muda.

Bahkan seorang balita berusia satu tahun di Kota Malang, Jawa Timur dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Terinfeksinya balita ini, sempat membuat Tim Satgas Covid-19 kesulitan menelusuri riwayat kontaknya.

Hal itu karena tak ada satupun keluarga balita yang menderita Covid-19. Bocah laki-laki itu juga tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.

Untuk itu, belum dapat dipastikan penyebab balita tersebut tertular virus corona.

Namun demikian, rupanya balita itu sering dibawa ke pasar untuk berjualan oleh orangtuanya.

Kebetulan, orang tua balita tersebut merupakan salah seorang pedagang di Pasar Induk Gadang Kota Malang.

"Si ananda ini sering diajak orangtuanya dagang. Orang tuanya pedagang di Pasar Gadang," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto melansir Kompas.com.

Pemkot Malang telah menelusuri sejumlah anggota keluarga yang melakukan kontak fisik dengan balita itu.

Bahkan, Pemkot Malang langsung melakukan rapid test virus corona baru kepada mereka.

Hasilnya, seluruh keluarga balita itu dinyatakan nonreaktif virus corona.

"Tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif yang sebelum-sebelumnya," ujar dia.

Nur Widianto pun mengatakan jika kasus yang dialami balita itu merupakan kasus unik. Sebab, pasien tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif sebelumnya.

Lagipula, seluruh keluarga balita itu juga dinyatakan nonreaktif saat diperiksa menggunakan alat rapid test virus corona.

"Ini yang menjadi sesuatu yang unik," ujar Nur.

Adapun balita laki-laki berusia 1 tahun itu tercatat sebagai pasien 14 Covid-19 di Kota Malang. Hingga saat ini, terdapat 16 kasus positif corona di Kota Malang.

Baca Juga: Benarkah Indonesia Sudah Memasuki Puncak Covid-19?

Sering Diajak Ibu Dagang ke Pasar, Bayi 1 Tahun di Malang Positif Corona

Perawat sedang merawat bayi yang terinfeksi - Image from tribunnews.com

Kenali gejala infeksi virus corona pada anak

Melansir website resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), salah satu penyebab anak terinfeksi virus corona adalah setelah berkunjung ke negara atau wilayah yang terjangkit Covid-19.

Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga yang baru pulang dari wilayah atau daerah terjangkit virus corona, sebaiknya tetap melakukan pengawasan selama 14 hari.

Apabila timbul gejala, segera lakukan isolasi mandiri, dan pada anak serta anggota keluarga lain juga perlu melakukan pengawasan mandiri. 

Gejala corona dapat berupa batuk pilek seperti penyakit common cold atau selesma, yang umumnya bersifat ringan dan akan sembuh dengan sendirinya.

Penyakit saluran pernapasan akan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-paru, yaitu menjadi radang paru atau yang juga disebut pneumonia.

Adapun gejala pneumonia adalah demam, batuk, dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan nafas cepat dan sesak nafas.

Tak hanya itu, anak juga bisa tertular corona dari orang dewasa yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, hanya jika daya tahan tubuh anak rendah.

Memang, tanda dan gejala Covid-19 pada anak sulit dibedakan dari penyakit saluran pernafasan akibat penyebab lainnya.

Baca Juga: 5 Pegawai KPK Menyusup di Gugus Tugas Covid-19, Siapa yang Mereka Awasi?

Jika anak sedang demam, batuk dan pilek ringan sepanjang masih dapat ditangani sendiri di rumah, sebaiknya tidak segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Cukup berikan obat demam (paracetamol, dapat diulang tiap 4-6 jam selama masih demam, maksimal 5 kali dalam 24 jam) jika suhunya mencapai 38 derajat celcius atau lebih.

Selain itu, anak juga perlu diberikan banyak air putih, ajari untuk selalu mencuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah dengan benar.

Akan tetapi, jika demam terus-menerus memasuki hari ketiga, dianjurkan untuk membawa anak periksa ke fasilitas kesehatan.

Jika timbul tanda bahaya seperti anak lemas atau tidur terus, napas cepat, sesak, demam tinggi mencapai 39 derajat celcius atau lebih, kejang, tampak biru, muntah-muntah hingga tidak dapat minum dan buang air kecil berkurang, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan.

Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL