Kisah Pilu Pasien 01 Virus Corona: `Hampir Setiap Hari Saya Menangis`

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 23 Mar 2020

Kisah Pilu Pasien 01 Virus Corona: `Hampir Setiap Hari Saya Menangis`

Kisah pilu pasien 01 - Image from liputan6.com

Sebelum sembuh, mereka memikul beban mental yang sangat keras.

Meskipun terkenal membahayakan, ternyata ada segelintir orang yang mampu bertahan hidup saat tubuhnya dihinggapi virus corona, beberapa diantaranya adalah pasien 01, 02, dan 03.

Namun tahukah Anda, selain mengalami sakit pada fisik, ternyata mereka juga cukup terganggu secara psikis dan mental akibat tekanan dari masyarakat.

Pasien kasus 01, 02, dan 03 dinyatakan telah sembuh dari virus Covid-19, mereka pun dipulangkan dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. 

Sebagai pasien yang pertama kali dinyatakan positif, pasien 01 mengaku cukup terganggu secara psikis karena kabar yang beredar di masyarakat.

Pasien 01 berpesan kepada seluruh warga Indonesia agar tidak membuat stigma buruk terhadap pasien yang pernah terinfeksi virus Covid-19. Karena selain menderita fisik karena virus itu sendiri, pasien kembali terbebani dengan psikis akibat stigma miring masyarakat terhadap virus Corona.

Kisah Pilu Pasien 01 Virus Corona: `Hampir Setiap Hari Saya Menangis`

Cerita pasien 01 yang sembuh dari corona - Image from liputan6.com

"Dan untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif Covid-19 dengan berbagai stigma negatif, karena pasien akan menjadi korban dua kali," ungkap Pasien 01, Senin (14/3/2020).

Dilansir dari laman Liputan6.com (17/03/2020), ia bercerita bahwa selama masa isolasi satu minggu pertama, hampir setiap hari selalu menangis. Ia tak tahan dengan gunjingan masyarakat dan pemberitaan terhadap dirinya yang mengaitkan infeksi tersebut dengan profesi dirinya sebagai penari.

Padahal, kata Pasien 01, profesinya sebagai penari justru berkontribusi besar untuk membawa nama harum bangsa Indonesia di mata internasional dalam bidang seni dan budaya.

Setiap hari, ia selalu mendapat pesan melalui berbagai sosial media, seperti Whatsapp, Instagram, bahkan Facebook yang menanyakan perihal informasi yang beredar luas setelah pemerintah mengumumkan kasus pertama positif virus Corona.

"Saya selama diisolasi selama seminggu, saya nangis terus karena saya tahu yang dibicarakan oleh beberapa media dan orang-orang yang menyebarkan (informasi) mengenai saya dan ibu saya," katanya.

Baca Juga: Innalillahi, Enam Dokter Diduga Meninggal Karena Terpapar Virus Corona

Dukung penuh pasien COVID-19 lainnya

Tak ingin pasien positif corona lainnya merasakan hal yang sama, Pasien 01 meminta agar seluruh masyarakat Indonesia mendukung penuh pasien positif yang saat ini masih menjalani isolasi.

"Saya mengimbau masyarakat dan media di luar, untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit, mendukung secara moral. Karena penyebaran informasi yang tidak akurat yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, itu sangat mengganggu psikis kami di dalam," ujarnya.

"Dan semuanya harus ingat bahwa virus ini tidak memandang bulu, tidak memilih ras, agama, profesi apapun, dan bisa menular ke siapapun," tambah Pasien 01 mengakhiri cerita.

Baca Juga: Miris, Tak Peduli Corona, 2 Anggota Dewan ini Malah Pesta Narkoba

Memberi apresiasi kepada petugas medis

Tak hanya meminta agar masyarakat lebih berhati-hati, pasien 01 juga memberikan apresiasi kepada para petugas medis dan kebersihan

"Untuk dokter, suster, pekerja lab dan cleaning service yang mendampingi kami. Penghargaan apresiasi untuk mereka karena 24 jam di garda depan. Mereka luar biasa. Kita punya kekuatan dari luar karena mereka," kata pasien 01 saat temu media di RSPI Sulianti Suroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Cerita pasien 01 ini agaknya memberi tamparan keras pada kita semua, alih-alih sibuk mencari tahu identitas pasien, lebih baik kita sama-sama menjaga diri dan kesehatan dengan mengisolasi diri sendiri di rumah selama 14 hari, jangan berjabat tangan, serta selalu gunakan masker dan hand sanitizer untuk mencegah penularan virus corona.

SHARE ARTIKEL