16 Penyebab Perceraian Dalam Islam yang Harus Anda Hindari

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 12 Mar 2020

16 Penyebab Perceraian Dalam Islam yang Harus Anda Hindari

Penyebab perceraian - Image from bincangsyariah.com

Awas, jangan sampai anda terjerumus ke 16 perbuatan ini

Angka perceraian meningkat, banyak dari pasangan yang bercerai akibat ketidak cocokan satu sama lain. Padahal jika diselidiki ternyata penyebabnya dari perceraian itu mereka telah terjerumus dalam sifat-sifat yang menjadi sebab terbesar perceraian tersebut, untuk itu wajib anda tau agar dapat menghindari sifat ini.

Tidak ada seorang pun yang menginginkan perceraian, namun sayangnya hal ini terus terjadi bahkan hampir setengah juta pasangan Indonesia dikabarkan bercerai pada tahun 2019.

Lalu bagaimana pandangan Islam tentang hal ini? Berikut wajibbaca.com akan mengupas tentang penyebab perceraian dalam Islam.

Hukum Bercerai dalam Agama Islam

Penjelasan ini dikutip dari Khutbah Jum'at Masjidil Haram pada 4 Rabiul Awwal 1441 H, oleh Imam dan Khatib Al-Masjid Al-Haram, Syaikh Dr. Faishal bin Jamil Ghazawi hafizhahullah.

Perceraian bukanlah hal baru, seperti halnya pernikahan yang terjadi di setiap saat, begitu pula dengan perceraian.

Pernikahan dalam Islam diartikan sebagai ikatan yang kuat untuk menyatukan sepasang suami-istri. Dalam berkeluarga, mereka (suami-istri) akan hidup tenang (sakinah) dan pandangan pun akan terjaga. 

Agama Islam telah memotivasi umatnya untuk menjaga hubungan pernikahan, memerintahkan untuk menjaganya, dan terus memeliharanya bahkan sejak akad nikah. 

Sehingga seorang suami diperintahkan untuk berbuat baik kepada istrinya dengan cara yang patut (cara yang ma'ruf). Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

Artinya: “Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. An-Nisaa’: 21). 

Dari ayat ini, dapat kita simpulkan bahwasanya pernikahan haruslah dipertahankan dan dijaga. Selain itu, perlu dipahami bahwa memisahkan ikatan akad nikah (dengan perceraian), hukum asalnya adalah TERLARANG. 

Perceraian dapat dilakukan jika memang memiliki alasan tidak bisa melanjutkan lagi kehidupan berumah tangga, dan tidak mungkin lagi menempuh cara perdamaian dengan bentuk apa pun. 

Karena memang hukum asal merusak hubungan suami-istri itu adalah terlarang. 

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ اِمْرَأَةً عَلَى زَْجِهَا أَوْ عَبْدًا عَلَى سَيِّدِهِ

Artinya: “Bukan termasuk golongan kami orang yang membujuk seorang perempuan untuk memusuhi suaminya atau membujuk seorang budak untuk memusuhi tuannya.” (HR. Abu Daud, no. 2175. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana disebutkan dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 2014).

Selain itu, juga terlarang hukumnya meminta cerai tanpa ada sebab yang syar'i seperti yang disebutkan dalam hadits Tsauban, ia berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّة

Artinya: “Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, no. 2226; Tirmidzi, no. 1187; Ibnu Majah, no. 2055. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

Baca Juga: Suami Selingkuh, Cerai atau Bertahan?

16 Penyebab Perceraian

۞ لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’: 114)

Baca Juga: Wajib Tahu, 7 Sifat Istri yang Baik Menurut Rasulullah

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ قَالُوْا بَلَى قَالَ إِصْلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ الْحَالِقَةُ

Artinya: “Maukah kukabarkan kepada kalian perkara yang lebih afdal dibandingkan derajat puasa, shalat, dan sedekah?” Para sahabat menjawab, “Tentu saja.” Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Perbaikilah (hubungan) di antara sesama kalian. Dan rusaknya hubungan adalah pencukur (perusak agama).” (HR. Abu Daud, no. 4919 dan Tirmidzi, no. 2509. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2639).

Demikian penjelasan tentang penyebab perceraian ini, semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi taufik dan hidayahnya kepada kita semua, aamiin.

Berikut Video Penjelasan Mengenai Perceraian 

Untuk Anda yang Berencana Bercerai, Coba Simak Video Ceramah Berikut:

16 Penyebab Perceraian Dalam Islam yang Harus Anda Hindari

Penyebab perceraian dalam islam - Image from wajibbaca.com

Angka perceraian pada pasangan umat muslim saat ini mengalami peningkatan yang luar biasa. Oleh karena itu, kita harus mengetahui penyebab perceraian di Indonesia agar tak mengalami hal yang sama.

Anda mungkin penasaran, "Apa sih yang menyebabkan fulan bercerai?" atau mungkin saat ada berita, Anda bertanya-tanya "Apa yang menjadi penyebab perceraian artis itu?"

Nah, adapun penyebab perceraian tertinggi antara lain adalah:

1. Salah memilih pasangan

Jodoh memanglah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, namun tentu saja harus dibarengi dengan usaha dan pintar-pintar dalam memilih.

Jeleknya dalam memilih pasangan tanpa mengetahui dengan jelas agama dan akhlaknya, bisa menjadi salah satu faktor penyebab perceraian. Kejelekan tersebut barulah nampak ketika sudah menikah.

2. Acuh terhadap agama

Kurang memperhatikan agama dan hak Allah terutama dalam hal ibadah shalat adalah salah satu penyebab perceraian berkembang pesat. Dalam hal ini juga termasuk kurang menjaga hal-hal yang bisa membentengi diri sendiri dari berbagai gangguan.

Misalnya seperti dzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, sampai dibiarkannya suami-istri terjerumus dalam dosa dan maksiat hingga mereka menjadikannya sebagai rutinitas. 

3. Terjerumus obat terlarang

Saat suami atau istri menjadi pecandu obat-obatan terlarang (narkoba) dan jadi pemabuk berat, pada akhirnya dia akan berperilaku yang tak pantas pada pasangannya ketika bergaul.

4. Tidak bertanggung jawab

Kurangnya tanggung jawab antara suami-istri bisa menjadi salah satu penyebab perceraian terjadi.

Dalam hal ini misalnya seperti suami yang meninggalkan tanggung jawab dalam rumah tangga, ia hanya sibuk berkumpul dengan temannya, sibuk begadang, sibuk traveling tanpa ada hajat, hingga melalaikan hak-hak keluarganya.

5. Kecanduan gawai

Beberapa pasangan suami-istri terlalu sibuk dengan gawainya (handphone, dll), sehingga kurang dalam memperhatikan hak pasangan, anak, serta keluarganya. 

Awas! Jangan sampai poin ke-5 ini terjadi kepada Anda, mengingat gaya hidup zaman sekarang yang tak bisa jauh dari handphone. Gunakan gawai seperlunya, perhatikan keluarga seutuhnya.

6. Sibuk bersosial media

Anda harus menghentikan kebiasaan jelek ini, yaitu saat Anda sibuk menyelami medsos hingga kecanduan, juga sibuk menelusuri berbagai situs web yang berisi kemungkaran. 

Hati-hati, berbagai medsos dan situs web tersebut bahkan bisa memberikan dampak yang sangat jelek terhadap akidah, perilaku, dan akhlak.

7. Tidak harmonis

Hidup berumah tangga namun tidak memperhatikan hak satu sama lain, hingga tidak bisa saling memahami dan bersepakat dalam menentukan suatu masalah.

8. Saling berburuk sangka satu sama lain dan memiliki rasa cemburu yang berlebihan.

9. Mengharuskan banyak tuntutan yang harus dipenuhi salah satu pasangan.

10. Seorang istri merasa lebih tinggi dari suami.

11. Kehidupan rumah tangganya tidak tenang dan terus menerus bertengkar.

12. Suami tidak pengertian

Suami tidak bisa memahami keadaan istri, misalnya seperti banyak menyinggung istrinya dengan kalimat yang kurang menyenangkan setelah hamil.

13. Keluarga dari suami atau istri terlalu ikut campur, hingga memperkeruh penyelesaian masalah.

14. Memiliki ekspektasi yang tinggi

Suami atau istri mempunyai ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kehidupan rumah tangganya. 

Hal ini bisa saja terjadi karena mereka memiliki kebiasaan menonton sinetron atau film di mana di dalamnya digambarkan seakan-akan rumah tangga itu akan terus berbahagia. Selain itu, ada pula sinetron atau film yang menggambarkan rumah tangga yang terus-menerus rusak.

15. Istri mengkonsumsi pil pencegah kehamilan sehingga mengalami gangguan psikis.

16. Istri memiliki harapan untuk hidup mewah dan selalu memandang orang di atasnya (merasa tidak puas dengan kehidupan rumah tangganya)

Baca Juga: Lafadz Doa Agar Suami Sayang Istri dan Tidak Selingkuh

Bagaimana cara mengatasinya?

Setelah mengetahui penyebab perceraian di Indonesia 2019 ini, perlu dipahami bahwa masalah dalam rumah tangga sebenarnya merupakan hal yang biasa dan memanglah ada. 

Bahkan keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci yang dikepalai oleh seorang Nabi pun juga sering mengalami masalah. 

Di antara istri-istri Rasulullah saja ada yang memiliki sifat saling cemburu. Itu semua adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana kita mengatur dan menyelesaikan masalah tersebut.

Jalan keluar yang paling ampuh untuk mengatasi masalah perceraian ini adalah harus adanya tarbiyah (pendidikan) pada keluarga-keluarga kaum muslimin. 

Selain itu, juga harus ada solusi yang bisa mendamaikan perselisihan dalam keluarga kaum muslimin. Perlu diketahui, mendamaikan orang yang berselisih termasuk bentuk ibadah yang luar biasa.

Kami tutup rangkuman nasihat Syaikh Faishal Al-Ghazawi dengan menambahkan beberapa nasihat agar kita semua bisa mendamaikan konflik yang terjadi dalam rumah tangga. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

SHARE ARTIKEL