Siap-siap, Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam, Tanda Kiamat?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 28 Feb 2020

Siap-siap, Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam, Tanda Kiamat?

Ilustrasi pulau di Indonesia tenggelam - Image from www.dailynewsindonesia.com

Apakah ini termasuk salah satu tanda kiamat semakin dekat?

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan bahwa peristiwa mencairnya seperempat es di salah satu pulau di ujung utara benua Antartika, mampu menenggelamkan pulau-pulau kecil di negara kepulauan seperti Indonesia. 

Dengan kejadian ini berharap menjadi pengingat kita akan amalan-amalan yang sudah kita siapkan nantinya

Akibat lapisan es yang semakin mencair ini, maka permukaan air laut pun akan semakin meningkat.

Seperti yang dilansir dari laman CNNIndonesia, Kepala Departemen Advokasi Walhi, Zenzi Suhadi mengatakan, "Menurut saya yang harus menjadi perhatian serius itu, penyebab dari es di Antartika mencair. Jika tidak dihentikan maka permukaan air laut pasti akan meningkat," 

"Dan konsekuensi paling berbahaya bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, pulau-pulau kecil akan berisiko tenggelam," tambahnya.

Menurut Zenzi, salah satu penyebab mencairnya lapisan es di salah satu pulau di Antartika itu adalah suhu rata-rata Bumi dari pelepasan emisi besar yakni polusi dan industri di negara-negara maju.

Selain itu, juga disebabkan oleh usaha deforestasi hutan (penghilangan atau penggundulan) di sejumlah negara yang memiliki hutan tropis seperti Indonesia. 

Walhi pun mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan pencegahan, baik di skala global maupun nasional.

"Kalau mau menghentikan dampak dari pencairan es ini, Indonesia harus terlibat secara global dan domestik. Di mulai dari Indonesia dengan menghentikan deforestasi dan pengeringan kawasan gambut," ungkap Zenzi.

Artinya, untuk mencegah tenggelamnya pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, harus dimulai dari kebijakan terkait ekosistem gambut dan hutan tropis.

Sementara untuk upaya global, dilakukan melalui Paris Agreement (Persetujuan Paris) yang mengawal reduksi emisi karbon dioksida.

"Sudah ada Paris Agreement dan Indonesia sudah meratifikasi. Artinya, pemerintah harus melaksanakan beberapa kebijakan untuk menurunkan emisi mencapai 27 persen," tambah Zenzi.

Baca Juga: Awas Ada Planet yang Akan Menabrak Matahari, Baca Doa ini Agar Terhindar Bahaya

Sebelumnya, Badan Antariksa Amerika (NASA) menerbitkan gambar Pulang Elang yang berada di semenanjung timur laut Benua Antartika pada awal dan akhir bulan ini. 

Dalam gambar tersebut, gelombang panas telah membuat es yang menyelimuti pulau itu mencair.

Earth Observatory NASA menyampaikan bahwa suhu gelombang panas yang terjadi dalam sembilan hari di Antartika mencapai 64,9 derajat Fahrenheit. 

Kondisi ini menyebabkan 4 inci lapisan salju Pulau Elang meleleh atau sekitar 20% dari total akumulasi salju musiman di pulau tersebut.

Es di kutub Mencair, Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Siap-siap, Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam, Tanda Kiamat?

Glestser di Alaska mencair - Image from today.line.me

Mencairnya es di kutub utara ini sontak membuat kita semua takut.

Bagaimana tidak, apabila ada suatu bencana yang membuat seluruh es di kutub meleleh dalam waktu semalam, maka permukaan laut akan naik setinggi 66 meter. 

Kota-kota besar di pesisir seperti New York, Shanghai, dan London akan tenggelam dalam banjir besar, hingga memaksa lebih dari 40% populasi penghuni bumi meninggalkan rumah mereka. 

Ketika kekacauan terjadi di daratan, maka sesuatu yang menyeramkan juga berlangsung di bawah laut. 

Seperti yang kita ketahui bersama, sekitar 99% air tawar yang ada di Bumi berada di atas Greenland dan Antartika yang membeku. 

Ketika seluruh es meleleh, maka semua air asin akan menyusup dan mencemari cadangan air tawar di sebagian besar daratan.

Artinya, semua air tawar mencakup cadangan air minum, irigasi, hingga sistem pembangkit listrik akan mengalami kerusakan.

Jangankan seluruh es, satu formasi es Thwaites saja, jika mencair maka akan membuat permukaan laut akan naik bukan lagi 0,6 meter, melainkan sampai tiga meter, mendorong manusia lebih jauh ke pedalaman serta menyebabkan lebih banyak kekacauan pada ekosistem lokal.

Baca Juga: Ngeri, Belum Selesai dengan Virus Corona, China Terancam Wabah Belalang Afrika

Satu saja formasi es, dapat menyebabkan peristiwa yang luar biasa, bagaimana jika itu terjadi pada semua es yang ada di Antartika, mungkinkah akan terjadi kiamat?

Peristiwa kiamat pasti akan terjadi berdasarkan keterangan dari Al-quran dan juga ditinjau dari sisi sains atau ilmu pengetahuan. Hanya saja, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan kiamat itu terjadi.

Allah SWT berfirman di dalam Alquran,

"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu, kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui," (QS. Al-A'rāf: 187)

Siap-siap, Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam, Tanda Kiamat?

Retakan es di benua Antartika - Image from today.line.me

Di dalam buku Tafsir Ilmu dengan tema Kiamat dalam Perspektif Alquran dan Sains, dijelaskan bahwa segala peristiwa pasti diawali dengan munculnya tanda-tanda.

Misalnya seperti peristiwa gunung berapi, sebelum benar-benar terjadi, pasti akan terlebih dahulu muncul tanda di sekitar kawasan tersebut.

Tanda-tanda itu misalnya seperti udara semakin panas, dedaunan menjadi kering, hewan-hewan turun gunung, munculnya semburan asap dari kawah, dan lain-lain.

Nah, jika peristiwa seperti gunung api meletus itu memiliki tanda-tanda, maka kiamat yang merupakan peristiwa besar pun juga demikian.

Bahasan tentang kerusakan di darat dan laut merupakan topik yang tidak bisa dilewatkan. 

Secara kasat mata, kita dapat merasakan bahwa bumi semakin rusak. Hal ini dapat dilihat dari hutan yang semakin gundul sehingga mengakibatkan tanah longsor dan banjir.

Allah SWT berfirman,  

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ  

Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Adapun teori yang diungkap oleh para ilmuwan, terdapat kekacauan besar yang akan dialami oleh bumi. Salah satunya adalah guncangan yang dahsyat yang terjadi di bumi.

Terkait hal ini, ayat Alquran telah mengungkapnya dalam QS. Az-Zalzalah Ayat 1-2,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

Artinya: "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,"

Sedangkan fenomena mencairnya gunung es di antartika, Al-Qur'an telah membahasnya terlebih dahulu dalam Surah An-Naml Ayat 88

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

Artinya: "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,"

Ayat diatas secara tegas menyebutkan bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang terlihat, akan tetapi terus-menerus bergerak.

Tafsir al-Muntakhab menerangkan makna ayat di atas sebagai berikut. "Wahai Rasul, engkau melihat gunung-gunung itu tetap di tempatnya dan engkau mengira mereka diam, padahal yang terjadi sesungguhnya mereka bergerak cepat laksana gerakan awan".

Baca Juga: Virus Corona Makin Mengerikan di Korsel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Terdapat hal yang sangat penting yang perlu kita bahas di sini. Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. 

Nah pada zaman serba canggih seperti sekarang, para ilmuwan modern pun juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini.

Tidak ada yang tau kapan kiamat besar terjadi. Dari peristiwa melelehnya di Antartika ini, hendaknya menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu meminta perlindungan dan bertaubat kepada Allah SWT.

Jangan sampai saat kiamat besar terjadi, kita masih dalam keadaan yang buruk (tidak beriman). Wallahu’alam bishawab

SHARE ARTIKEL