Doa Rasulullah Menjelang Persalinan Putrinya Fatimah, Agar Diberi Kelancaran

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 20 Nov 2020

Doa Rasulullah Menjelang Persalinan Putrinya Fatimah, Agar Diberi Kelancaran

Ilustrasi muslimah melahirkan - Image from islampos.com

Bagi yang mau melahirkan dianjurkan baca ini 

Saat detik-detik menjelang kelahiran Fatimah, Rasulullah SAW memanggil Ummu Salamah dan juga Zainab binti Jahsyin untuk membacakan doa dan ayat Al Quran berikut ini.

Kelahiran adalah momen istimewa bagi ibu, ayah maupun keluarga besar. Pasalnya saat kelahiran kita menyambut datangnya jiwa dan raga yang baru. Sehingga banyak titipan harapan untuknya agar menjadi orang bermanfaat. 

Inilah doa melahirkan atau persalinan yang dibaca oleh Rasulullah SAW. Menjelang persalinan sang putri tercinta, Sayidatina Fathimah RA, Rasulullah SAW memanggil Ummu Salamah dan juga Zainab binti Jahsyin. 

Ayat Kursi 

Kemudian, Nabi Muhammmad SAW meminta keduanya untuk membaca ayat Kursi dan surat Al-A‘raf ayat 54 di dekat Sayidatina Fathimah RA. 

Ayat kursi: 

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm 

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Keutamaan Ayat Kursi 

Sebagaimana kita ketahui bahwa ayat kursi adalah ayat yang mengandung tiga macam tauhid. Diantaranya adalah tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid nama dan sifat Allah. 

Jadi bukan hal aneh jika Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, Ayat kursi memiliki kedudukan yang sangat agung. Dan bahkan dalam hadits shahih dari Rasulullah  SAW menyebutkan bahwa ayat kursi adalah ayat teragung yang terdapat dalam Al Qur’an.

Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW yang bertanya kepada Ubiy bin Kai tentang ayat yang paling utama dalam Al-Qur’an. Rasulullah bertanya kepada Ubay bin Kai, “Ayat apa yang paling utama di dalam Al-Qur’an”?

Ubay bin Kai menjawab, “Ayat paling utama dalam kitabullah adalah ayat kursi.”

Dan Rasulullah SAW menepuk dada Ubay dengan pelan sambil berkata, “Wahai Abu Mundzir semoga engkau selalu bahagia dengan ilmu yang engkau miliki.” (HR Muslim).

Al A'raf ayat 54 

Rasulullah SAW juga menganjurkan keduanya untuk membaca surat Al A'raf ayat 54. Bunyi surat Al-A‘raf ayat 54 adalah sebagai berikut: 

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Artinya, “Sungguh, Tuhanmu adalah Allah, yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutup malam dengan siang yang mengiringinya dengan segera. Dia menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang yang tunduk di bawah perintah-Nya. Ingatlah, hanya milik Allah segala penciptaan dan segala urusan. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-A‘raf ayat 54).

Hadits ini sebagaimana diriwayatkan oleh Sayidatina Fathimah RA yang kemudian disebutkan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar. 

Dalam karyanya tersebut, Imam An-Nawawi menganjurkan orang di sekitar ibu hamil yang akan bersalin untuk membaca banyak doa di saat genting (doa kurob), (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 243-244).

Doa Kurob

Berikut adalah salah satu doa kurob yang diajarkan Rasulullah SAW adalah berikut ini.

  لا إله إلا الله العظيم الحليم ، لا إله إلا الله رب العرش العظيم ، لا إله إلا الله رب السموات ورب الأرض رب العرش الكريم. يا حي يا قيوم ، برحمتك أستغيث

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang maha agung lagi maha santun. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan arasy yang megah. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan arasy yang mulia. Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, lagi Maha Jaga. Hanya kasih-sayang-Mu yang kuharapkan.”

Selain doa dan ayat-ayat diatas, ibu hamil yang hendak melahirkan juga dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW seperti Shalawat Nariyah, dan shalawat lainnya.

SHARE ARTIKEL