Bayi Berkepala Lonjong Seperti Ada Benjolan, Dokter: 'Normal, tidak perlu ditekan'

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 09 Jan 2021

Bayi Berkepala Lonjong Seperti Ada Benjolan, Dokter: 'Normal, tidak perlu ditekan'

Bayi dengan kepala lonjong - Image from instagram.com/makassar_iinfo

Bukan hal aneh, kondisi ini normal terjadi 

Dokter menjelaskan faktor penyebab kepala bayi memiliki bentuk lonjong atau seolah ada benjolan. Selain itu dokter juga memberikan tips kepada ibu hamil saat memiliki bayi dengan kondisi serupa. 

Viral potret anak bayi dengan bentuk kepala yang tidak biasa. Biasanya bentuk kepala lonjok yang cukup besar di area atas kepala. 

Dokter spesialis kandungan, dr. Huthia Andriyana, SpOG kemudian memberikan penjelasan terkait video viral kepala bayi yang lonjong akibat alat vakum. 

Ia mengungkapkan, kepala bayi lonjong tersebut bisa terjadi saat proses persalinan. Artinya, kepala bayi lonjong bisa dikarenakan hal lainnya, meskipun bukan karena alat vakum.

"Dengan persalinan normal tanpa bantuan alat bisa terjadi benjolan di kepala bayi, biasanya karena proses persalinan yang lama atau ibu sulit mengejan," ujarnya dikutip dari Tribunnews, pada Jumat (8/1/2021).

Huthia kemudian menjelaskan mengenai fungsi dari alat vakum dalam proses persalinan. 

Terdapat sejumlah alasan mengapa alat vakum harus digunakan di beberapa proses persalinan. 

Penyebabnya diantaranya adalah, ibu tidak kuat mengejan, persalinan sudah berlangsung cukup lama namun bayi tidak kunjung lahir, kontraksi rahim kurang, maupun kondisi detak jantung janin menurun (gawat janin).

"Sehingga kelahiran bayi harus dipercepat," ujar dr. Huthia. 

Selain itu, Huthia juga menjelaskan mengenai dampak penggunakan alat vakum. Salah satunya adalah adanya benjolan di kepala bayi karena proses penarikan.

Selain itu, robekan jalan lahir juga bisa terjadi akibat pemakaian alat vakum dalam proses persalinan. Dampak robekan bisa diatasi dengan jahitan sebagaimana persalinan normal pada umumnya. 

Dan bagi kamu yang memiliki bayi dengana kepala lonjong atau dengan benjolan tak perlu khawatir, karena bentuknya akan kembali normal. 

Huthia juga menyarankan untuk langkah penangan, cukup dilakukan observasi dengan melakukan kontrol ke dokter anak secara berkala.

"Biasanya dalam 2 minggu, pelan-pelan sudah mulai normal. Tidak perlu menekan-nekan, membebat kepala bayi atau mengoleskan cairan serta ramuan tertentu. Proses ini biasanya akan membaik secara perlahan, jadi selama bayi kondisinya masih baik, tidak ada kejang, cukup diobservasi saja," pungkasnya. 


Sempat Viral di Media Sosial 

Video yang memperlihatkan kepala bayi jadi lonjong dan seolah terdapat benjolan karena alat vakum menjadi viral di media sosial. 

Diketahui video tersebut dibagikan oleh akun @makassar_iinfo sehari lalu dengan memberikan keterangan berikut ini: 

"Bentuk Kepala Bayi Lonjong Ke Atas

Bentuk kepala bayi yang lonjong ke atas disebabkan karna proses kelahiran dimana pada saat proses melahirkan si kecil susah keluar sehingga biasanya dokter akan melakukan vakum atau forcep yang membuat kepala bayi bunda menjadi lonjong. 

Dan bentuk kepala bayi yang lonjong akan beresiko bahaya untuk tumbuh kembang bayi jika dibarengi dengan kondisi kepala yang peyang."

Banyak yang memberikan tanggapan atas video bayi kepala lonjong yang viral tersebut. Ternyata tak sedikit warganet yang mengaku memiliki pengalaman yang sama. 

"Anak aku dlu kepalanya jga gitu. Tapi alhamdulillah kepalanya kembali normal kok. Sering sering aja kepalanya di tekan pelan pelan penuh perasaan. Bukan kek neken paku tindis ya," tulis akun warganet. 

Namun meski tidak ditekan sebenarnya kepala bayi tetap bisa kembali normal. Nah daripada salah tekan, sebaiknya dibiarkan saja ya sambil melakukan konsultasi ke dokter.

"Bayi baru lahir secara normal rata memiliki bentuk kepala lonjong saat baru lahir di karenakan beberapa faktor dan faktor alami , kepalanya nnti akan berlangsung kebali seperti semula saat tulang kepalanya sudah mulai mengeras bentuk sprti itu klo di kedokteran namanya caput succedaneum," tulisnya.

Jadi bagi para ibu yang memiliki pengalaman sama tak perlu khawatir jika mengetahui kondisi kepala bayi yang tidak normal. 

SHARE ARTIKEL