Pria Mati Tragis, Setelah 2 Hari Ditahan Polisi, Banyak Luka Lebam di Tubuh
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 Aug 2020Kondisi jasad Hendri - Image from merdeka.com
Penyebab kematian masih menjadi misteri
Anehnya, mayat Hendri dipenuhi dengan luka lebam di sekujur tubuh. Tak hanya itu, bagian wajahnya pun dibungkus rapat dengan plastik. Sempat ramai di twitter tagar #keadilanuntukhendri, mendesak polisi ungkap kasus kematian Hendri yang ganjil.
Hendri Alfred Bakari (38), warga Belakangpadang, Batam meninggal dunia dengan kepala dibungkus plastik dan luka lebam di sekujur tubuh. Ironisnya, dia meninggal setelah dua hari ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam kasus narkoba.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu mendesak polisi untuk mengungkap secara transparan kasus tewasnya Hendri ini.
"Tetapi kalau sudah di bawah pengawasan penyidik, maka Polisi harus dimintai pertanggungjawaban. Ini penyiksaan yang sangat berat terhadap kondisi korban," tegas Erasmus dikutip dari merdeka.com, Selasa (11/8).
Menurutnya, berdasarkan keterangan dari keluarga diduga kuat ada penyiksaan dan pembunuhan.
Ia pun menyarankan kepada keluarga korban untuk mengecek kembali, adakah keterangan bukti surat penangkapan. Bila tidak ada, kasus ini bisa dimasukkan ke dalam penculikan dan penganiyaan berat.
Terlebih, Erasmus mengungkapkan, atas pelaku terkait kasus narkotika memang rentan mengalami penyiksaan. Sebab adanya ketentuan penangkapan 3x24 jam oleh polisi.
Hal itu bisa mengakibatkan terjadinya incommunicado detention (Penahanan seseorang tanpa bisa ditemui keluarga, tanpa bisa didampingi pengacara, dan tanpa bisa memberikan kabar) selama jangka waktu tertentu. Hal ini secara internasional sudah diakui sebagai salah satu sarana penyiksaan.
"Jadi incommunicado detention ini, karena tersangka masih dalam status penangkapan. Jadi dia bisa dibawa kemana-kemana karena tempat penangkapan tak diatur. Karena pengaturan hanya untuk itu tempat penahanan. Ini praktik buruk, karena ketentuan aturan yang sangat berbahaya dengan memperpanjang masa penangkapan," terangnya.
Kronologi Hendri Tewas
Sebelumnya, Mega Selviana Bakari yang merupakan keluarga korban menjelaskan, kejadian awal sebelum Hendri meninggal dunia. Ia sempat dijemput oleh aparat kepolisian di Kerambah Ikan-nya pada Kamis (6/8) sekitar pukul 15.00 Wib.
"Setelah dijemput, pihak keluarga tidak mengetahui pasti siapa petugas kepolisian yang menjemput. Karena tidak ada surat penahanan, singkat cerita malam itu kami tidak tahu dimana keberadaan abang saya," kata Mega dikutip dari merdeka.com, Senin (10/8).
Tak Ditemukan Barang Bukti
Sehari kemudian, rumah Hendri pun digeledah guna mencari barang bukti terkait kasus yang menjerat dirinya.
"Selanjutnya pada tanggal 7 Agustus sekitar pukul 17.00 Wib-01.00 Wib ada penggeledahan di rumah abang saya untuk mencari barang bukti, namun tidak ditemukan. Kemudian abang saya dibawa kembali oleh petugas kepolisian yang memperkenalkan bahwa mereka dari Polresta Barelang Batam," ujarnya.
Saat itu, ia mengaku Hendri. kakaknya tersebut masih terlihat baik-baik saja dan sempat melambaikan tangan kepada ibu mereka.
"Lalu, seharian itu kami tidak tahu kabar abang saya. Selanjutnya, keesokan hari-nya tepat pada tanggal 8 Agustus sekitar pukul 13.00 Wib dan petugas kepolisian datang kerumah abang saya untuk menjemput istri dari abang saya dengan alasan bahwa abang saya bisa dijumpai," jelasnya.
Hendri Dikabarkan Meninggal Dunia
Kepala Hendri dibungkus plastik - Image from twitter.com/_ardie
Lantas, istri, paman Hendri dan kakak kandung dari Mega pun berangkat menuju Polresta Barelang. Sesampainya disana, mereka pun diberi kabar jika Hendri telah meninggal dunia.
"Selanjutnya istri abang saya bersama paman dan kakak kandung saya berangkat menuju Polresta Barelang, setelah menunggu lama istri dan paman saya dipersilakan masuk ke ruangan Kanit Reskrim-nya. Di sana beliau mengabarkan bahwa abang saya sudah meninggal dunia," ucapnya.
"Dari surat kematian yang saya terima bahwa beliau meninggal pada pukul 07.13 Wib. Tapi, kejanggalan yang kami terima kenapa kami diberitakan untuk menjenguk abang saya. Meninggal pagi, tapi pihak keluarga mengetahui siang hari," sambungnya.
Mengetahui kabar tersebut, ia pun langsung mendatangi salah satu rumah sakit tempat jenazah Hendri berada.
"Kami datang ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan kepala Abang saya di wrapping, ada apa? Kenapa? Badan Abang saya memar-memar. Saya berharap adanya Keadilan di Negeri. Tidak perduli apa yang abang saya lakukan, jika salah semua ada jalur hukum-nya. Pergi dengan keadaan sehat, lalu di beritakan bahwa abang saya meninggal dunia," ungkapnya.
Jawaban Polisi
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Harry Goldenhart Santoso menjelaskan, Hendri diamankan oleh aparat kepolisian karena kasus narkoba.
"Dia adalah pengedar, kurir narkoba. Narkoba kan musuh kita semua," kata Harry.
Ia pun mengaku tidak mengetahui penyebab meninggalnya Hendri. Ia pun meminta agar menanyakan hal tersebut kepada dokter yang menanganinya.
"Silakan ke dokter yang menanganilah, kita enggak berkompeten memberikan (keterangan) itu,” ujarnya.
Semoga kasus ini segera terungkap dan tak terjadi kejadian serupa yang menimpa orang lain. Jangan sampai kekuasaan membutakan kita hingga berbuat semena-mena dengan orang lain.