Nyinyiran Pedas Bu Tejo yang Gambarkan Kejulidan Ibu-ibu Saat ini

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 21 Aug 2020

Nyinyiran Pedas Bu Tejo yang Gambarkan Kejulidan Ibu-ibu Saat ini

Tangkapan layar potret Bu Tejo dalam film Tilik - Image from jogja.suara.com

Bu Tejo, jadi potret ibu-ibu julid jaman sekarang

Apa benar seperti perkataan bu Tejo ini bu? Ada perempuan kerja pulang malam, katanya perempuan gak bener, ada perempuan dirumah aja katanya gak bisa cari uang cuma nadah ke suami, susah ya musuh nyiyiran seperti ini. Sama seperti sikap bu Tejo pada film pendek yang viral ini.

Film Tilik karya Ravacana Films yang baru diluncurkan di Youtube, kini menjadi perbincangan banyak warganet. Pasalnya, film pendek tersebut mengangkat kisah yang sederhana tapi tetap menarik dan sukses bikin penontonnya tertawa. 

Tilik mulai ditayangkan di YouTube pada 17 Agustus 2020 lalu. Dan hingga kini sudah ditonton lebih dari 2 juta orang. 

Sosok Bu Tejo jadi salah satu tokoh yang viral dan dibicarakan banyak orang, bahkan sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Dalam film pendek tersebut, bercerita tentang kehidupan ibu-ibu di sebuah desa di Bantul, Yogyakarta. Cerita dimulai dari perjalanan ibu-ibu yang naik truk untuk menuju ke rumah sakit dalam rangka menjenguk Bu Lurah. 

Dalam perjalanan tersebut, ibu-ibu di truk itu terlibat 'rasan-rasan' atau menggosipkan kembang desa di kampungnya yang bernama Dian. 

Bu Tejo inilah yang membuka pembicaraan seputar Dian, mulai dari gaya hidupnya dan isu-isu yang berkembang di warga desa tentang Dian. 

Bahkan, muncul isu bahwa Dian seringkali menggoda para suami ibu-ibu di desa. Dan juga tanda-tanda Dian hamil, karena muntah-muntah saat tengah malam.

Hingga Dian digosipkan dekat dengan anak Bu Lurah yang bernama Fikri. Dalam film tersebut, Bu Tejo terlihat sebagai seorang ibu-ibu yang nyinyir dan hobi bergosip. 

10 Kalimat Menohok dari Bu Tejo 

Ada beberapa kalimat-kalimat kocak dan menohok yang dilontarkan oleh Bu Tejo selama perjalanan ke rumah sakit. Seperti dilansir dari kanal YouTube Ravacana Films, berikut kalimat-kalimat Bu Tejo dalam film Tilik yang lucu dan menohok.

1. Ya Allah, Yu Nah, ki piye to, Yu Nah, hahaha, wong meh ndelok padang awit negoro kok malah muntah-muntah to, Yu Nah 

(Ya Allah Yu Nah tuh gimana sih, lihat padang sawit negara malah muntah-muntah, Yu Nah!).

Kalimat ini diucapkan Bu Tejo, saat salah satu ibu-ibu di truk yakni Yu Nah muntah-muntah dalam perjalanan. 

2. Nembeee nyambut gawe, handphone anyar, motor anyar, hoo ra? Dek kui duit seko ngendi, gek larang-larang kabeh lho kui padakke aku rangerti merek wae. 

(Baru mulai kerja, motor baru, hp baru, itu uang darimana? mana mahal-mahal semua, dikira aku enggak tau merk aja).

Kalimat ini diucapkan Bu Tejo saat membicarakan Dian yang tampak sukses meski baru bekerja. Padahal dia sudah tak punya ayah sebagai pemberi nafkah utama di keluarga. 

3. Piye to Gotrek, aku dikon nguyuh neng tengah sawah po piyeee! Wegah aku, wedi ulo! 

(Gimana sih supir, aku disuruh pipis di tengah sawah apa gimana, Nggak mau takut ular)

Bu Tejo marah-marah pada si Supir truk, saat truk berhenti di pinggir jalan dan di kanan kirinya hanya terlihat sawah sepanjang jalan. Padahal, ia meminta si Supir berhenti untuk buang air kecil.

4. Desane dewe iso ambyar nek ngono carane 

(Desa kita bisa hancur jika begini caranya)

Kata-kata ini diucapkan Bu Tejo saat mendengar saran pencalonan Dian sebagai Lurah di kampung tersebut. Ibu-ibu di truk juga mengisukan, Bu Tejo yang terlihat ingin sekali suaminya jadi lurah disana menggantikan Bu Lurah. 

5. Lha wong Dian ki yo aneh-aneh wae kok, wong wes umurane kok ra ndang rabi, wong konco-koncone wes do rabi? 

(Ya dian itu aneh-aneh aja, kenapa nggak nikah diumur segini disaat teman-temannya sudah menikah?)

Hal ini yang dilontarkan Bu Tejo saat Yu Ning memarahi dirinya yang terus menerus membicarakan tentang Dian. 

Yu Ning berkeras jangan sampai memfitnah orang. Tapi Bu Tejo tetap ngeyel, bahwa perkataannya bukan fitnah karena banyak saksi selain dirinya. 

6. Eh Yu Sam, kira-kira, menurutmu ki Dian nganggo susuk ora? 

(Eh Yu Sam, menurutmu Dian pakai susuk enggak?)

Bu Tejo terus membicarakan Dian dan membawanya ke berbagai isu negatif lainnya. Seolah menggiring opini warga agar mengamini isu negatif Dian. Hal ini tentu membuat Yu Ning gerah, pasalnya ia masih kerabat jauh Dian.

7. Opo? Umuk? Kok iso njenengan ngomongke aku umuk? Enak wae! 

(Apa pamer? Kok bisa kamu bilang aku pamer? enak aja!)

Bu Tejo langsung ngegas saat Yu Ning kehabisan kesabaran dan mengecapnya sebagai orang yang pamer dan sombong. 


8. Tak telponkan saudara saya yang polisi, ya, Pak? Bintangnya jejer jejer lima gitu berani engga? 

(Apa saya teleponkan saudara saya yang polisi Pak? Bintangnya lima berani enggak)

Tak terima ditilang polisi karena truk membawa penumpang di bak belakang, Bu Tejo berteriak dan memarahi polisi. 

9. Pokoknya kami mau Tilik Bu Lurah, titik! Njenengan nek ngeyel takcokot tenan lho 

(Pokoknya kamu mau menengok Bu Lurah, titik! Bapak kalau ngeyel saya gigit lho!)

Ungkapan kemarahan Bu Tejo pada Pak Polisi yang terus mau menilangnya. Hingga Pak Polisi tak bisa berkata-kata lagi dan akhirnya kalah dengan 'The Power of Emak-emak'

10. Dadi wong ki mbok yo sing solutip ngono lho 

(Jadi orang tuh ya yang solutif gitu lho)

Ucapan ini diucapkan Bu Tejo dengan nada sombong ketika menyarankan untuk pergi ke Pasar Beringharjo, kala gagal menjumpai Bu Lurah di rumah sakit. 

Film ini menjadi menarik dan banyak ditonton orang karena akting ibu-ibu yang bikin kesal sekaligus lucu. Serta ending-nya yang mengejutkan semua pihak. 

Sebab diakhiri dengan ending percakapan Dian dengan seorang laki-laki yang mengungkap jawaban dari semua gosip yang dilontarkan ibu-ibu selama perjalanan naik truk. 

SHARE ARTIKEL