Viral Air Mineral yang Biasa Kita Minum Ternyata Bisa Nyetrum, Benarkah?
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 03 Jul 2020Air mineral bisa menghantarkan listrik - Image from health.detik.com
Netizen : "Gimana bisa sehat kalau yang minumnya air paku direbus,"
Video viral di medsos menunjukkan air mineral yang biasa dikonsumsi bisa menghantarkan listrik karena kandungan zat besi yang tinggi. Berikut tanggapan BPOM atas kejadian tersebut.
Beredar informasi di media sosial yang menyebut beberapa merek air mineral berbahaya untuk diminum. Alasannya karena air mineral disebut memiliki kandungan logam, spesifiknya adalah zat besi.
Beberapa video yang beredar menunjukkan bagaimana orang-orang 'menguji' kadar zat besi pada air mineral dengan mencelupkan adaptor atau steker yang dialiri listrik dan tersambung ke lampu.
Jika air memiliki kandungan logam tinggi maka bisa membuat lampu menyala. "Gimana kita bisa sehat kalau yang diminum airnya paku direbus," ujar seorang pria dalam salah satu video Youtube yang diunggah pada 30 Juni 2020.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberi klarifikasi bahwa air mineral kemasan secara umum memang mengandung mineral yang bisa menjadi penghantar listrik.
Namun, kandungannya masih dalam batas aman untuk konsumsi sebagaimana sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016.
Kementerian Kesehatan juga telah mengatur standar kandungan zat besi pada air mineral dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010.
"Badan POM melakukan penilaian terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sebelum diedarkan di wilayah Indonesia, termasuk kandungan cemaran sesuai standar keamanan dan mutu produk pangan yang telah ditetapkan," tulis BPOM di situs resminya pada Kamis (2/7/2020).
"Badan POM tidak akan memberikan izin edar terhadap produk AMDK yang memiliki kandungan cemaran melebihi batas yang ditentukan," lanjutnya.
Masyarakat diimbau agar tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum jelas di media sosial. Dan sebaiknya segera mengkroscek berita yang disampaikan pada sumber-sumber yang valid.