Kisah Mualaf yang Terketuk Hatinya karena Tragedi Penembakan Umat Islam

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 19 Jun 2020

Kisah Mualaf yang Terketuk Hatinya karena Tragedi Penembakan Umat Islam

Tracy, mualaf dari Selandia Baru - Image from gomuslim.co.id

Berawal dari tragedi 

Mualaf ini ambil hikmah atas kejadian yang menimpa Islam. Dari sana, mulai tumbuh cintanya dengan Islam hingga menuntunnya mengucap syahadat.

"Kebaikan terkadang keluar dari rahim kejahatan. Tragedi masjid Christchurch membuat banyak (orang) Kiwi memeluk Islam," kata Tracy, warga Selandia Baru yang memeluk Islam sejak tahun lalu. 

Tak berselang lama setelah peristiwa penembakan yang menelan banyak korban jiwa umat Islam di Masjid Christchurch.

Dilansir dari Saudi Gazette, setelah kejadian itu Tracy mengaku tertarik dengan Islam setelah melihat betapa kokohnya hubungan antara sesama umat Muslim.

Tracy mengaku memiliki seorang teman perempuan Muslim yang menceritakan tentang Islam kepadanya. Dari teman perempuannya itu, Tracy banyak mendapatkan pengetahuan tentang Islam. 

"Kunjungan saya di rumahnya adalah titik balik dalam hidup saya. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kohesi yang kuat dari teman saya dan keluarganya. Ini membuat saya berpikir mendalam tentang Islam dan akhirnya membuat saya memeluk agama Islam," ujar Tracy.

Kemudian, Tracy melanjutkan, teman Muslimah-nya itu mengajaknya ke salah satu masjid terdekat. Di masjid itulah Tracy akhirnya mengucapkan syahadat dan resmi masuk Islam.

Pada tahun lalu, tak lama setelah menjadi mualaf, Tracy berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Tracy merupakan salah satu tamu dalam program Pelayan Dua Masjid Suci, Raja Salman.

Kerajaan Arab Saudi mengundang sejumlah Muslim dari berbagai belahan dunia untuk melakukan haji atau umroh dengan biaya pribadi. 

Tracy adalah salah satu dari 6.300 peziarah dari 73 negara yang menjadi tamu pribadi Raja Salman.

Pada saat haji itulah, Tracy baru mengatakan bahwa hari itu adalah hari paling bahagia selama hidupnya. Untuk pertama kalinya, Tracy melihat bangunan suci Ka'bah, kiblatnya para muslim sedunia. 

"Saya berada di Ka'bah, sebuah tempat yang merupakan tempat paling suci di bumi. Hari ini merupakan hari-hari terbaik saya. Tidak ada perbedaan antara orang kulit putih dan kulit hitam atau orang Arab dan non-Arab," kata Tracy.

Sungguh menggetarkan hati, begitu bagusnya ajaran Islam, bahkan banyak orang yang hanya tahu sebagian kecil ajarannya bisa jatuh hati. 

Dari sini kita juga diingatkan oleh Allah SWT bahwa petunjuk-Nya yang menuntun ke jalan yang benar sangat luas dan tersebar dimana-mana. Bahkan pada peristiwa yang kelam sekalipun. 

Tinggal bagaimana kita mau membuka hati dengan segala petunjuk dan kebenaran yang telah diberikan kepada kita. Semoga Allah SWT selalu bimbing kita di jalan-Nya yang lurus. 

SHARE ARTIKEL