6 Cara Ampuh Deteksi Kebohongan Pasangan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 17 Jun 2020Ilustrasi - Image from www.popmama.com
Pernah ragu dengan perkataan pasangan?
Sekarang tak perlu lagi, karena ada 6 cara ampuh yang bisa kalian praktekkan untuk ngetes si doi berbohong atau tidak. Yuk pelajari caranya.
Tak bisa dipungkiri, kita semua pasti butuh tahu apakah seseorang berbohong atau tidak. Tidak hanya terkait persoalan suami dan istri, juga hubungan-hubungan lainnya.
Seperti halnya masalah pekerjaan, hubungan dengan anak, teman dan lainnya. Tapi ingat, 6 cara ini jangan langsung ditelan mentah-mentah.
Sebab, ini hanya menjadi gejala atau rambu-rambu tentang seseorang yang berbohong. Perlu juga dikroscekkan lagi dengan data yang lebih akurat.
Setidaknya dengan ciri-ciri ini, kalian bisa tahu dan mendalami jika pasangan masuk dalam kriteria berbohong. Serta tidak mudah menuduh orang berbohong jika tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut.
Bahasa Tubuh Jadi Kunci
Bahasa tubuh seringkali tidak diperhatikan saat hendak menilai kebohongan. Padahal orang-orang yang berbohong itu cenderung fokus pada pemilihan kata dan juga ekspresi wajah.
Oleh sebab itu, para psikolog meminta Anda untuk memerhatikan beberapa bahasa tubuh berikut yang bisa mengindikasi secara instan apakah seseorang berbohong atau tidak.
Tanda-tanda ini bisa membuat Anda lebih waspada dan hati-hati dalam memercayai perkatan orang lain. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari laman Brightside.me, Selasa, 16 Juni 2020.
Tanda-tanda Orang yang Berbohong
1. Jeda dalam Waktu Lama
Satu dari sekian banyak petunjuk penting yang ditunjukan orang berbohong adalah mereka membuat jeda terlalu lama dalam setiap kata.
Meskipun hal ini juga sering dikaitkan dengan tingkat keselisahan sang pembicara.
Kata-kata, seperti 'ah', 'uh', atau 'maksud saya' disebut jadi indikasi pertama bahwa ia sedang berbohong.
2. Durasi Emosi
Emosi sebenarnya akan bertahan tak lebih dari lima detik. Jika seseorang memperlihatkan ekspresinya lebih dari waktu tersebut, maka hal ini sangat mungkin palsu.
Hal ini dikarenakan, umumnya orang tak bisa punya ekspresi wajah yang sama selama 10 detik saat memproses informasi yang tak begitu mengagetkan.
3. Perhatikan Ekspresinya
Para peneliti menemukan bahwa emosi umumnya datang lebih dahulu, baru setelahnya disusul kata pendukung dari ekspresi tersebut.
Bila seseorang mengatakan ia marah, tapi ia tak menunjukkan ekspresi marah, maka bisa jadi ia sedang berbohong.
Hal ini bisa dideteksi lebih mudah jika kalian tahu bagaimana orang tersebut mengekspresikan berbagai hal yang dirasakannya.
4. Periksa Seberapa Tulus Ekspresinya
Emosi sebenarnya bisa dirasakan dengan tulus, meski jenis ini tak mudah untuk diperlihatkan. Cara mengetahuinya, adalah dengan mengecek tak hanya satu bagian wajah yang berubah sebagai bentuk respon.
Misal, bila seseorang senyum, tak hanya bibir mereka yang berubah, namun ekspresi ini juga akan muncul di mata yang terlihat melebar dan bagian ujung mengerut. Bahkan bentuk alis juga berubah secara otomatis.
5. Pengulangan Kata
Pada beberapa orang susah untuk mengekspresikan pikirannya lewat kata. Sehingga terlalu banyak pengulangan kata bisa jadi tanda ia sedang berbohong.
Perhatikan kata dan penekanan apa yang seringkali disebutkan, apalagi bila kamu yang jadi lawan bicara tak mengulang kata tersebut. Hal itu bisa jadi tanda titik kebohongannya.
6. Menutupi Wajah atau Mulut
Secara umum ketika seseorang berbohong, seseorang akan menutupi wajah dan mulut secara otomatis. Reaksi ini biasanya tak disadari karena merupakan gerakan refleks untuk menutupi kebohongan tersebut.
Itulah 6 tanda seseorang yang sedang berbohong. Nah jika kamu menemukan tanda-tanda tersebut pada pasanganmu. Jangan mudah percaya ya, sebaliknya cari dan selidiki kebenaran tersebut. Usahakan sebisa mungkin untuk tak langsung menghakiminya.
Sebab terkadang ada kebohongan-kebohongan yang justru dilakukan seseorang untuk kebaikan atau menjaga perasaan pasangan. Bukan semata-mata untuk menyembunyikan sesuatu yang negatif dari pasangan.