Ibu Hamil ini Tewas Ditabrak Ibu-ibu Belajar Nyetir, Ketahui Tempat yang Aman untuk Belajar

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 29 Feb 2020

Ibu Hamil ini Tewas Ditabrak Ibu-ibu Belajar Nyetir, Ketahui Tempat yang Aman untuk Belajar

Kolase Kejadian Tabrakan Ibu Hamill - Image from surabaya.tribunnews.com

Kasian, ibu hamil dan janinnya ini tewas karena ditabrak pengendara mobil yang masih belajar. 

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tak disangka sedang jalan santai di sebuah gang kecil, ibu hamil ini malah ditabrak mobil. 

Badan diseruduk mobil hingga terjepit tiang listrik. Belajar dari kejadian ini, sebelum belajar menyetir harus ketahui haluan mengendarai mobil dan tempat yang aman untuk belajar ini.

Kejadian tragis ini dialami oleh ibu muda berinisial SR (26), beliau tewas setelah di tabrak mobil di Palmerah, Jakarta Barat. Malangnya, janin berusia 5 bulan yang dikandungnya juga turut tewas dalam kejadian nahas tersebut. 

Tepatnya peristiwa itu terjadi di Jl. Palmerah Utara IB, RT 13 RW 06, Jakarta Barat, pada hari Sabtu (22/02/2020) siang. Pelaku penabrakan itu adalah seorang ibu yang berinisial FMS, diketahui saat itu pelaku sedang belajar menyetir didampingi oleh sang suami. 

Baca juga : 

"Iya itu pelakunya lagi belajar mobil, baru dua kali bawa mobil," kata Kasat Lantas Jakarta Barat Kompol Hari Atmoko pada hari Kamis (27/2/2020)

Hari menyatakan pihak kepolisian telah menetapkan FMS sebagai tersangka. Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian tabrakan tersebut. 

"Sudah tersangka," terang Hari, ketika ditanyakan mengenai status FMS.

Hari menjelaskan saat ini pelaku belum ditahan, sebab polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait kejadian kecelakaan itu. 

"Iya, pasti ditahan nanti," kata Hari. 

Secara terpisah, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, bahwa kecelakaan maut itu disebabkan FMS salah injak pedal gas, padahal niat hati ingin injak rem. 

Kronologis kejadian ini bermula ketika FMS hendak belajar menyetir. Sebelum memulai, memang kondisi mobil sedang berhenti, kemudian sudah dihidupkan tepat beberapa saat sebelum korban melintas di depannya. 

"Kemudian maksud pelaku hendak menginjak rem, ternyata yang diinjak adalah pedal gas," ujar AKBP Fahri.

Mobil pun menyeruduk korban hingga beberapa meter ke depan. Kemudian tepat didepannya ada tiang listrik, alhasil korban terjepit diantara mobil dan tiang listrik tersebut. 

"Selanjutnya pelaku bersama saksi membawa korban ke RS Bhakti Mulya Slipi untuk diberikan pertolongan," tutur Fahri.

Saksi mata di kejadian itu, Ansor yang merupakan salah satu pekerja di bengkel dekat lokasi kejadian, menyebutkan, saat itu korban baru keluar dari bengkel selepas bekerja disana. 

Kemudian korban menyeberang untuk menemui suaminya yang sedang menunggu di dekat mobil penabrak. 

Pada saat yang sama, mobil pelaku sedang berhenti di lokasi. Menurut Ansor, pelaku saat itu sedang belajar mengemudi dengan diajari sang suami. Ansor menduga hal itu, sebab terlihat suami pelaku sedang mengarahkan posisi pedal kepada pelaku. 

"Itu lagi belajar. Dari pot (di lokasi terdapat pot bunga, red) ini setelah dari pot itu lakinya turun, alihan tempat, ganti sopir. Tapi kan ini (pelaku) belum bisa. Lama parkir di situ tuh kayak ngasih tahu 'koplingnya ini, anunya ini... ini...' setelah itu turun," jelas Ansor di lokasi kejadian.

"Orang itu baru pertama kali mau belajar itu harusnya kalau orang punya pikiran ya harusnya 'Mas ini jalan kecil kalau ada apa-apa ngeri', mending di lapangan atau di mana. Lakinya juga bodoh nggak sadar 'oh iya bahaya' harusnya gitu," tambahnya. 

Setelah beberapa saat, korban keluar dari bengkel tempatnya bekerja. Dia lalu berjalan kaki menyeberang menuju arah mobil pelaku dan melewati depan mobil. 

"Mungkin habis itu almarhumah buka pintu keluar dari situ jalan nyeberang. Kan suaminya nunggu di sini sambil nunduk main HP," ucap Ansor.

Beberapa langkah sebelum mencapai seberang, tiba-tiba korban diseruduk mobil pelaku dari belakang. Korban terseret hingga terjepit ke tiang listrik, sedangkan suami korban terpental.

"Motornya ini mental ke pintu gerbang (rumah warga) ini, kalau gerbang nggak buka suaminya juga mungkin mati karena keseret sama motornya," ujarnya

"Terus ceweknya ini (korban) harusnya lari ke kanan, mungkin selamat. Tapi kan dari belakang nggak tahu, habis nyeberang kan langsung dihantam, keseret terus berhenti karena nubruk tiang listrik. Karena ada tiang listrik jadi kehimpit," jelasnya.

Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian berdatangan untuk menolong korban. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit. 

Peristiwa ini terekam CCTV dekat lokasi kejadian. Dalam rekaman itu terlihat kabel tiang listrik yang ditabrak mobil sampai goyang.

Ansor menuturkan bahwa korban sedang hamil anak pertama di usia pernikahan ke lima tahun dengan suaminya. Korban dan janinnya dinyatakan telah meninggal dunia pada Minggu (23/2) lalu. 

Belajar Menyetir Tidak Bisa Sembarangan

Kegiatan belajar mengemudi sebenarnya sudah diatur oleh negara lewat Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

Tepatnya tertulis pada pasal 77 ayat 3 yang menerangkan untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) calon pengemudi harus punya kompetensi mengemudi yang bisa didapat dari pendidikan dan pelatihan atau belajar sendiri. 

Belajar sendiri memang diperbolehkan, tetapi seharusnya tidak sembarangan, sebab kesalahan sedikit bisa mengancam jiwa pengemudi maupun orang yang berada di sekitarnya. 

Kelebihan belajar mengendarai mobil di tempat kursus adalah adanya pelatih yang handal, sebab memiliki ilmu melatih mengemudi dan juga bisa memberikan pembelajaran secara runtut dan bertahap. Selain itu, mobil yang digunakan untuk berlatih, bukan mobil dengan spesifikasi biasa. 

Meskipun dari luar nampak biasa, mobil kursus dilengkapi dengan pengaman. Salah satunya adalah pedal gas dan rem tambahan di depan jok penumpang depan atau tempat duduk instruktur. Modifikasi tersebut memungkinkan instruktur mengontrol sebagian kerja mobil sehingga bisa mengantisipasi bahaya. 

Bagi yang belajar mengemudi sendiri, tentunya sulit memenuhi modifikasi tambahan seperti itu. Jika tidak bisa memenuhinya, pastikan Anda memilih instruktur dan lokasi belajar mengemudi yang tepat. Sehingga bisa meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan. 

Pilihan Tempat Belajar Mengemudi yang Aman

Berikut adalah ragam lokasi yang bisa Anda pilih sebagai tempat belajar mengemudi.

1. Lapangan luas 

Anda bisa memilih lapangan luas di sekitar rumah atau lingkungan terdekat dari rumah. Lapangan luas memiliki area yang sangat luas, sehingga bisa leluasa belajar menyetir. 

Selain itu di lapangan luas juga jarang ada gangguan seperti orang yang tiba-tiba lewat atau kendaraan lain. 

2. Jalanan Komplek 

Pilihan lainnya adalah jalanan perumahan, pilih area kompleks dengan jalan yang terbilang lebih lebar. Beruntung kalau ada perumahan baru, yang belum ramai penduduk. 

Sehingga belajar mengemudi di area tersebut cenderung aman karena tidak ada potensi gangguan orang lewat atau anak-anak yang berlarian di jalan. 

3. Lahan kosong 

Lahan kosong yang luas dengan tidak banyak rumput yang menghadang, cukup bagus untuk dijadikan tempat belajar mengemudi. Selain luas, area tersebut biasanya tidak banyak dikunjungi orang. 

Sehingga aman dari gangguan yang mungkin menghambat proses belajar mengemudi. Namun perlu diketahui, gangguan di lahan kosong biasanya adalah jalanan yang kurang rata dengan batu-batu kecil di area tersebut. 

SHARE ARTIKEL