Nilai Tukar Usd to Rupiah Hari ini, Rupiah Terkuat di Asia

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 20 Jul 2019
Nilai Tukar Usd to Rupiah Hari ini, Rupiah Terkuat di Asia

USD to rupiah - Image From : marketbisnis.com

Pada saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin menguat di perdagangan pasar spot hari ini.

Tak hanya itu rupiah juga menjadi mata uang terkuat di Asia.

Menjadi yang terkuat USD berapa rupiah hari ini sih?

Pada hari ini US $ 1 setara dengan Rp 13.900 Rupiah menguat sebesar 0,39% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Seiring perjalanan, rupiah semakin kuat dan bukan tidak mungkin berhasil mendorong dolar AS ke bawah Rp 13.900. Sebelumnya pada pembukaan pasar, rupiah memang sudah menguat tetapi hanya 0,18%.

USD berapa rupiah?

Tak hanya rupiah saja mata uang Asia lainnya juga cenderung menguat di hadapan dolar AS. Seperti mata uang Benua Kuning yang juga menguat adalah yuan China, dolar Hongkong, dan masih banyak lainnya.

Selain itu kenaikan yang menguat sebesar 0,39% membuat rupiah menjadi spesial karena menjadi mata uang terkuat di Asia. Rupiah menjadi raja Asia.

Untuk melihat perkembangan nilai tukar USD to Rupiah hari ini :

Dollar AS vs Mata Uang Asia

Nilai Tukar Usd to Rupiah Hari ini, Rupiah Terkuat di Asia

Image frome : cnbcindonesia.com

Banyak faktor yang mempengaruhi termasuk faktor eksternal dan dalam negeri memang kondusif buat rupiah. Dari sisi eksternal ini rupiah mendapatkan sesuatu yang spesial dari penyataan pejabat Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed.

Presiden The Fed New York, menegaskan bahwa perekonomian AS butuh stimulus bari. John Williams menegaskan bank sentral tidak bisa diam sambil menunggu ekonomi memburuk baru mengambil kebijakan.

Bahkan Williams menjelaskan bahwa lebih baik mengambil langkah preventif daripada menunggu bencana terjadi. Saat anda sudah menghabiskan begitu banyak stimulus, yang harus dilakukan selanjutnya adalah menurunkan suku bunga dengan segera saat tanda-tanda perlambatan ekonomi.

Dengan itu para pelaku pasar yakin bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan pada bulan ini.

Baca Juga:

Penurunan probabilitas Fed Funds Rate sebesar 25 bps dan 31 Jull adalah 55,9%. Sementara peluang pemangkasan 50 bps juga cukup besar yaitu 44,2%.

Nah dengan situasi seperti ini sangat tidak menguntungkan dolar AS, sebab penurunan suku bunga membuat investasi di instrumen berbasi mata uang ini menjadi tidak menarik.

Arus modal berhamburan keluar dari negeri Paman Sam, hinggap ke berbagai penjuru termasuk Asia hal ini yang membuat rupiah menguat.

Bank Indonesia maupun Fed sama-sama mengambil sikap dovish atau ibarat merpati. Sikap dovish dalam kebijakan moneter berarti bank sentral akan melakukan pelonggaran misalnya dengan menurunkan suku bunga.

Sementara itu lawannya adalah hawkish atau elang yang berarti bank sentral akan melakukan pengetatan moneter misalnya dengan menaikkan suku bunga.

Pelonggaran moneter yang dilakukan oleh Perry dilakukan karena Bank Indonesia memiliki pelonggaran lebih besar terutama karena terjaga nya inflasi. Dengan itu Bank Indonesia memanfaatkannya untuk memacu perekonomian lebih kencang, sehingga berdampak positif bagi rupiah.

Tetapi, The Fed akan melakukan pelonggaran moneter akibat perlambatan ekonomi serta rendahnya inflasi, yang artinya bank sentral Negeri Adidaya ini mau tidak mau harus menurunkan suku bunga untuk menjaga ekspansi ekonominya agar berkelanjutan.

Jadinya dolar pun tertekan sementara rupiah pun terbang tinggi.

Itulah informasi USD to rupiah pada hari ini, semakin menguatnya rupiah di Asia ini menjadi suatu kabar yang baik.

SHARE ARTIKEL