Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Gelisah
Penulis Rosi N. | Ditayangkan 26 Jul 2017 Hati bagai sebuah robot, mesin utama yang digunakan untuk menggerakan mesin yang lain ada dalam sebuah jaringan dan kode tertentu agar robot bisa bekerja dengan maksimal tanpa adanya kendala.

Pun dalam kehidupan ini, yang mana amalan badan tak akan bisa diterima tanpa adanya perantara hati.

Baca Juga :

Doa agar hati tenang dan tidak mudah gelisah © wajibbaca.com
Pun dalam kehidupan ini, yang mana amalan badan tak akan bisa diterima tanpa adanya perantara hati.
Karena tahukah bahwa hati adalah raja, sedangkan anggota badan ialah laksana prajurit yang akan mengikuti semua yang raja lakukan.
Jadi, jika sang raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajurit yang ada.
Maka dari itu, di dalam Islam hati mempunyai kedudukan yang agung di dalam diri manusia. Bahkan, amalan hati pahalanya bisa lebih besar daripada amalan badan.
Pun dosa hati lebih mengerikan daripada dosa badan. Sebagaimana misalnya dosa kemunafikan dan juga kemusrikkan yang sangat dilaknat oleh Allah SWT.
Kedudukan Hati dalam Diri Manusia
Hati diibaratkan sebagai raja, dan anggota tubuh lain adalah prajuritnya.
Oleh karena itulah hati bisa menjadi patokan standar kebaikan amalan badan.
Ia ibarat pemimpin bagi badan. Baiknya amalan hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan.
Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan badan. Sehingga sangat dianjurkan untuk menjaga hati dan sering memanjatkan doa agar hati tenang.
Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).
Pun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menegaskan:
الأعمال الظاهرة لاتكون صالحة مقبولة إلا بواسط أعمال القلب، فإن القلب ملك واﻷعضاء جنوده، فإذا خبث الملك خبثت جنوده
“Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya. ” (Majmu’ Al Fatawa, 11/208).
Begitu pula kita mengenal bahwa agama ini memiliki tiga tingkatan: Islam, kemudian di atasnya ada Iman, kemudian di atasnya lagi ihsan.
Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad –hafizhohullah– (ahli hadits dari kota Madinah) menerangkan bahwa,
فالدرجات ثلاث: أولها: درجة الإسلام، ثم تليها درجة الإيمان، ثم تليها درجة الإحسان.وكل درجة أكمل من الدرجة التي قبلها، وكل درجة داخلة في التي قبلها، فكل مؤمن مسلم، وكل محسن مؤمن ومسلم؛ لأن درجة الإحسان هي درجة كمال، وأقل منها درجة الإيمان، وأقل منهما درجة الإسلام
” Tingkatan agama ini ada tiga: pertama Islam, kemudian kedua iman, lalu ihsan. Setiap tingkatan lebih sempurna dari tingkatan sebelumnya. Dan setiap tingkatan masuk dalam cakupan tingkatan sebelumnya.
Maka setiap mukmin adalah muslim. Setiap muhsin adalah mukmin dan juga muslim. Karena tingkatan ihsan adalah tingkatan paling sempurna. Kemudian di bawah nya ada iman, di bawahnya lagi ada islam.”
Sebagaimana hadist tersebut, yang merupakan penjabaran dari keterangan Umar bin Khotob radhiyallahu’anhu.
Beliau berkata,
بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ…
“Suatu hari ketika kami duduk di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam (bersih).
Tidak ada bekas-bekas perjalanan jauh (orang asing. pent), dan tak seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Kemudian dia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu menempelkan kedua lututnya kepada lutut Beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya di paha Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sambil berkata,
“Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Islam adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika kamu mampu,“
kemudian dia berkata, “Engkau benar.“
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku tentang Iman?“
Beliau bersabda, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk.”
Dia berkata, “Engkau benar.”
Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukanlah kepadaku tentang ihsan.”
Beliau menjawab, “Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa begitu, (ketahuilah) bahwa Dia melihatmu…” (HR. Muslim)
Baca Juga:
- Cukup Baca Doa untuk Orang yang Telah Menyakiti Hati Kita, Jangan Pernah Menyimpan Dendam
- Salah Satu Penyakit Hati Dan Segudang Dosa Dibalik Pertanyaan "Kapan Nikah?"
- Kata-Kata Pasrah, Ikhlas dan Tegar Kepada Allah Jika Mendapat Ujian
Doa Ketenangan Hati
Sebagai seorang manusia, sudah dijelaskan bahwa hati ialah nahkoda dalam diri seseorang itu sendiri.
Lantas bagaimana jika hati yang seharusnya menjadi acuhan malah bimbang dan penuh perasaan gelisah?
Penyebab hati tidak tenang dan gelisah mungkin bisa disebabkan oleh masalah hidup yang tengah dihadapi.
Berbagai macam cobaan dan peliknya hidup menghadang yang bisa membuat terpikirkan dan pada akhirnya hati menjadi resah.
Maka dari itu jika hal ini melanda kita, salah satu cara paling ampuh adalah dengan berdoa.
Berdoa merupakan salah satu jalan keluar untuk semua masalah yang tengah dihadapi, dengan doa ketenangan hati, jiwa dan pikiran kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma inni as aluka nafsaan bika muthma-innah, tu’minu biliqoo-ika’ watardhoo bi qodhooika wataqna’u bi’athooika
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.”
Doa Agar Hati Tenang Tak Mudah Resah dan Malas
Selain menenangkan hatinya dengan doa, orang juga ingin agar selalu terhindar dari perasaan resah dan juga malas. Apalagai banyak masalah seperti berhutang yang butuh cara melunasi hutang dengan cepat.
Seandainya hati yang gelisah tersebut dibacakan doa berikut ini, niscaya akan ada jalan untuk mereka yang ingin menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
Inilah doa supaya hati tenang yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
الّلهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاْلعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Allahumma innii au’dzuubika minalhammi walkhazani, wal a’jzi, walkasali, walbukhli waljubni, wadola’iddaini, wagholabatirrijaali
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
Tips Agar Hati Tenang dan Damai

Selain berdoa, ada hal-hal yang kiranya bisa seseorang berdamai dengan hatinya, seperti pada ulasan ini:
1. Apabila menginginkan hati menjadi tenang dan damai maka bacalah wirid dzikir Ya Quddus 100 kali pagi hari setelah menunaikan shalat shubuh.
2. Bagi siapa membaca wirid dzikir Ya Quddus 100 kali selesai sholat lima waktu.
InsyaAllah dihilangkan berbagai penyakit hati seperti iri hati, sombong, dendam, dengki, rakus, riya',
fitnah, kecewa, sedih, stress ataupun lain sebagainya.
3. Selain itu selalu dengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an dan bacalah ketika selesai melaksanakan shalat atau dimana pun dan kapan saja ada kesempatan.
Sehingga hati akan senantiasa mengingat kepada Sang Illahi dan tak akan berani berbuat yang tidak-tidak.
4. Hal paling mujarab untuk menjaga hati adalah dengan memperbanyak puasa.
Baca Juga :
- Memuat 4 Pilar Agung, Inilah Doa Rasulullah untuk Hal yang Kini Banyak Orang Mempermasalahkannya!
- Doa Agar Hati Tenang Menghilangkan Perasaan Sedih, Marah, Gelisah, dan Negatif
- 7 Penyakit Hati yang Dampaknya Sangat Merugikan Diri Sendiri dan Orang lain
Mulai dari puasa sunnah yang bisa dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan juga menjaga hati dan badan dari sifat tercela.
Jangan sampai menyepelekan tips agar hati tenang tersebut ya. Karena hati merupakan cerminan diri yang harus dijaga dan juga dipelihara dengan iman dan taqwa.
loading...