Karena Tuhan Tak Menelantarkan, Hanya Saja Dia Menyuruhmu untuk Tetap Bertahan

Penulis Unknown | Ditayangkan 23 Mar 2017

Karena Tuhan Tak Menelantarkan, Hanya Saja Dia Menyuruhmu untuk Tetap Bertahan

Semua manusia, yang mana menjadi mahkluk ciptaan-Nya, pastilah ingin mempunyai hidup sempurna dan bahagia, tanpa ada masalah dan juga susah. Namun seakan hanya ada dalam bayangan, kehidupan tersebut tentulah tak akan terjadi. Karena sebuah dongen pun yang berakhir dengan indah, akan dihiasi oleh tangis dan tawa.

Ketika dunia terasa sempit; kadang kau remas dadamu perih, menatap nanar langit mendung dan meringis. Tanpa kau sadari matamu beranak sungai. Terisak sebab sendu mencabik lihai. Lantas bertanya-tanya ‘kan sebab dera bertubi-tubi, bahkan tak jarang kau hujat Ilahi.

Baca juga : Sungguh Tidak Disangka, Di Kota Suci Ada Pelacur! Bagaimana Mungkin?

Kadang kau menjerit tak sabar; sebab rasa kau pikul isi dunia di pundak kiri-kanan. Berontak tak mampu bertahan. Ngilu menahan beban yang berat nian. Butuh dekapan yang tak kau dapat bahkan dari kawan. Lalu kau rutuki takdir dan suratan, tanpa sadari insan selainmu tak kalah berat pikul cobaan.

Mungkin kau lupa; hidup ini tak abadi bahagia. Ada kala kau mesti sengsara. Ada masa kau rasakan nelangsa. Senang-susah; terus bergulir tak peduli menimpa siapa. Karena sungguh, hidup tanpa derita ‘kan kau jumpai hanya di surga.

Kala petaka kau rasa tak berujung dan tak berkesudahan, pun kala tak kunjung kau temukan jawaban akan persoalan, barangkali kau lupa firman Ilahirrahman, bahwa “Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.”[1] QS. At-Taubah: 40. Bersabarlah, Kawan, ada solusi di tiap soalan.

Kala kau kecewa tak satupun ulurkan tangan, tak perlu kikis hati lebih dalam. Barangkali ini cara Ilahi mengajarkan, bahwa terus bergantung pada insan hanya buahkan kekecewaan. Ingatlah kala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di gua Tsur bercakap bersama Abu Bakar, sahabat seperjuangan, “Janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. [2] QS. Al-Insyirah: 6. Kau tak sendirian, Kawan.

Ilahi tak membelenggumu. Dia tak menelantarkanmu. Boleh jadi Dia menyayangimu dengan hadiahi cobaan ‘tuk mengujimu. Akankah kau bersabar? Tegarkah kau bertahan? Kukuhkah dirimu bak batu karang? Hanya Dia-kah yang kau harapkan? Bertambahkah rapal do’amu lewat lisan? Tinggikah kau naikkan level iman? Tanyakan dirimu, Kawan, karena di tanganmulah semua jawaban.

Karena Tuhan Tak Menelantarkan, Hanya Saja Dia Menyuruhmu untuk Tetap Bertahan

Baca juga : Bahaya Jika Wudhu Tidak Sempurna, Ancaman Nyata Ini Peringatkan Manusia!

Tak perlu benturkan kepala sebab semua kepelikan. Tak perlu hitungi goresan hati yang terlanjur penuh memar. Tak perlu kenang semua yang hilang dan tak pernah kembali pulang. Tak usah ukur butiran peluh yang menjadi saksi penderitaan. Tak usah pula kau hitung seberapa deras air mata mengucur di pipi kiri-kanan, sebab semua tahu, bahwa pelangi ‘kan datang kala redanya sang hujan.

Lebih baik rubah kesedihan menjadi sebuah tawa, ketika dirimu sudah siap untuk beranjak maju, dan berusaha untuk berlari menggapai mimpi tanpa harus menahan diri dan membelenggu kesedihan hati, untuk terus mengingat kedua orang tua dan mereka yang menyayangimu sepenuh arti.
SHARE ARTIKEL