Shafa, Siswi Yatim ini Dipukul Guru Hingga Giginya Rontok dan Trauma, Hanya Karena Tak Hafal Rumus

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 13 Oct 2016

Shafa, Siswi Yatim ini Dipukul Guru Hingga Giginya Rontok dan Trauma, Hanya Karena Tak Hafal Rumus
Foto Shafa ditunjukan Tarimah (neneknya) via kompas.

Shafa Fitriana Sabila hanya berteriak sambil menendangi kasur saat bibinya mengetuk pintu kamar. Sudah dua bulan ia tak masuk sekolah. Siswi kelas V SDN Langensari 4 Ungaran yang sudah tak memiliki orangtua ini sehari-hari hanya mengurung dirinya di kamar.

Lantaran tak hafal rumus Matematika, anak yatim piatu itu giginya rontok diduga dipukul oknum guru di sekolahnya. Kini ia trauma apabila ketemu orang yang tak dikenalnya.

"Emoh, emoh, emoh," jerit Shafa sambil menangis ketika bibinya, Haryati mengetuk pintu kamar.

"Kalau tidak mengurung diri, dia kadang keluar dari kamar. Nonton tv, Upin Ipin, Anak Jalanan. Nanti kalau ada orang yang tak dikenal datang ke rumah, dia langsung lari ke dalam kamar sambil menangis dan berteriak," ujar Haryati dikutip dari Tribun Jateng di kediamannya, kawasan Jalan Raden Wijaya 2, Langensari, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (12/10/2016).

Baca Juga : Jika Anda Lihat PNS Lakukan Pungli, Laporkan ke Salah Satu dari 4 Layanan Pemerintah Pusat ini

Tingkah Shafa berubah sepulang sekolah. Saat itu, Shafa pulang sambil memegangi pipi kiri. Ia menangis lalu mendatangi sang nenek, Tarimah. "Dia bilang ke ibu saya (Tarimah--Red), nenek, saya dipukul Ibu Tri. Gigiku patah. Gara-gara tidak bisa menghafal perkalian matematika," ucap Haryati menirukan perkataan keponakannya itu.

Usai mengadu kepada sang nenek, lanjut Haryati, Shafa mulai mengurung diri di kamar. Shafa juga tak mau bersekolah keesokan harinya. Kejadian itu berlanjut selama dua minggu. "Kemudian dua minggu setelahnya, ada beberapa guru mendatangi rumah ke sini. Mereka membujuk agar Shafa mau bersekolah. Akhirnya anak itu mau sekolah," katanya.

Beberapa hari kemudian, sepulang sekolah, cerita Haryati, si Shafa menangis lagi. Kali ini bocah perempuan itu mengadu dikucilkan oleh sang guru wali kelas V. "Shafa bilang kalau di kelas selalu dicaci maki sang guru. Semenjak itu, Shafa tidak berani masuk sekolah lagi, sampai dua bulan ini," bebernya.

Lebih lanjut, Haryati mengungkapkan pihak keluarga sudah mendatangi sekolah. Sayangnya, tak ada respon dari sekolah. Menurutnya, penganiayaan murid itu tak terjadi kepada Shafa saja. Ada sejumlah wali murid yang menyayangkan cara mengajar bu guru itu.

Baca Juga : Rohadi, PNS Pengadilan Bergaji Rp 8 Juta yang Bisa Beli Rumah Rp 6 Miliar

"Keponakan saya juga sering dipukul ibu Tri pada bagian tangan kiri. Padahal keponakan saya itu memang biasa menulis pakai tangan kiri. Dipaksa pakai tangan kanan oleh guru itu," kata Wulan, tetangga Haryati.

Sang nenek, Tarimah berharap cucunya itu mau kembali bersekolah. Ia mengaku sedih, saat melihat Shafa selalu menjerit dan mengurung diri di kamar. "Shafa itu anak yatim piatu. Sang ibu, Hartini meninggal saat melahirkan Shafa. Kemudian, giliran sang ayah, Sutomo meninggal dunia, saat Shafa berusia tiga tahun. Sutomo meninggal karena sakit," terang Tarimah.

SHARE ARTIKEL