Heboh, Mahalnya Biaya Sewa Ambulan, Petani Miskin Bawa Pulang Jenazah Anaknya Dengan Mengendarai Motor

Penulis Penulis | Ditayangkan 04 Jul 2016

Kisah mengharukan itu terjadi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Karena keterbatasan dana pasangan suami Istri yang berprofesi sebagai seorang petani bambu dari Karangasem, Wayan Sujana (45), dan Wayan Sari (40) ini nekat membawa pulang Jenazah anaknya yang meninggal usai menjalani operasi pembuatan lubang anus dengan mengendarai sepeda motor.

Heboh, Mahalnya Biaya Sewa Ambulan, Petani Miskin Bawa Pulang Jenazah Anaknya Dengan Mengendarai Motor

Padahal berdasarkan peraturan seharusnya Jenazah di antar pihak rumah sakit dengan menggunakan Mobil Ambulan.

Ya, siang itu, suasana di Instalasi Forensik RS terlihat begitu sepi, Hanya ada sepasang suami istri yang sedang duduk termenung di Rumah Duka Instalasi Forensik Rumah Sakit Sanglah.

Kedua pasangan suami istri itu adalah Wajan Sujana dan Wajan Sari, Kedua pasangan suami istri ini harus sabar menerima kenyataan jika bayi laki - lakinya sudah meninggal usai mendapatkan beberapa tindakan operasi untuk membuat lubang anus.

Akan tetapi kisah menyedihkan tidak cukup sampai disitu, Bayi yang baru bisa menikmati hidup seperti orang normal itu tewas lantaran mengalami kesulitan bernafas.

Baca Juga : Seorang Ibu Gendong Anak Menangis Histeris, Netizen Kritik Pedas Maskapai Penerbangan Ini

"Ada juga darah yang keluar dari hidungnya, memang kondisi bayi sendiri sudah sangat menurun. Saat itu dokter menjelaskan." Ucap Wayan Sujana

Pasangan Suami Istri yang bekerja sebagai petani bambu ini pun kembali di landa kegelisahan usai pihak Rumah Sakit memberikan surat jumlah hutang yang harus di tanggung oleh mereka yaitu sebesar Rp. 7.934.000

Bayi itu terlihat berwarna kulit dengan balutan kain berwarna merah, terlihat bayi itu sangat kurus dan keci. Air mata pun mengalir dari pipi Wayan Sari. Akan tetapi dari raut wajahnya, Wayan Sari juga terlihat berusaha untuk tetap tegar menghadapi itu semua kala harus menggendong jenazah anaknya yang ke tiga itu ke atas sepeda motor.

"Mau di kubur dita hari lagi 05/07/2016," Tambah Wayan Sari. Sekitar pada pukul 14.05 waktu setempat Sujana dan juga Sari membawa Jenazah anaknya dari Rumah Sakit ke Rumah mereka yang terletak di Banjar Yeh Kori, Ben Babandem, Karangasem dengan mengenakan Sepeda Motor.

Baca juga : Wow! Polisi Bripda Wulan, Pengatur Lalin Nagreg Bikin Gagal Fokus Pemudik

Karena tidak memiliki biaya untuk menyewa jasa ambulans," Harga ambulans di atas satu juta Rupiah. Tidak apa - apa kami pulang dengan menggunakan sepeda motor saja," Pungkas Wayan Sari
SHARE ARTIKEL