Bagaimana Kondisi Bayi, Bila Ibu Hamil Tetap Puasa?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 10 Jun 2016
Bagaimana Kondisi Bayi, Bila Ibu Hamil Tetap Puasa?
Ibu hamil dapat keistimewaan tidak menjalankan puasa dengan mengganti dibulan lain
Menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan adalah hal yang wajib bagi umat muslim. Namun, Islam memberikan kemudahan kepada ibu hamil untuk tidak berpuasa dengan mengganti di bulan lain atau membayar fidyah. Namun amankah bila ibu hamil tetap berpuasa?

Jika ibu hamil atau yang sedang menyusui merasa sanggup berpuasa, tetaplah menjalankan ibadah puasa. Tetapi, apakah secara medis, puasa saat hamil aman bagi ibu dan bayi? Bagaimana kondisi bayi saat dilahirkan?

Baca Juga : Apa Sih Untungnya Melahirkan Bayi di Usia 30an? Yuk Simak Penjelasanya!

Menurut dr. Miriam dikutip dari theasianparent.com, seorang ibu hamil hanya membutuhkan 200-300 kalori lebih banyak per hari saat hamil. Artinya jika dalam sehari ibu hamil cukup makan dan minum dengan total kalori 2200-2300 kalori sudah cukup memberikan makanan pada bayi dan beraktivitas seperti normalnya ibu hamil.

Yang perlu diperhatikan adalah risiko dehidrasi. Ibu yang menjalankan ibadah puasa saat hamil harus sangat memperhatikan asupan cairan, dan juga mencegah dehidrasi dengan berbagai upaya. Salah satunya usahakan untuk banyak minum air putih hingga tiba jadwal Imsakiyah.
Jika tetap puasa saat hamil, lantas bagaimana dengan kondisi bayi saat dilahirkan?

Bunda yang ingin puasa saat hamil, berikut adalah beberapa hasil riset yang bermanfaat bagi kita:

Baca Juga : Cara TEPAT, Menghadapi Anak CEREWET

1.Nilai tes Apgar
Tidak ada perbedaan nilai Apgar antara bayi dari ibu yang berpuasa saat hamil dengan ibu yang tidak berpuasa. Dan berikut yang diperiksa oleh para ahli di tes Apgar

1.Appearance mengukur tampilan warna kulit bayi baru lahir
2.Pulse mengukur denyut jantung bayi
3.Grimace mengukur respon refleks
4.Activity mengukur ada tidaknya pergerakan tonus otot saat     distimulasi
5.Respirasi mengukur kekuatan bernapas; yang salah satunya bisa dilihat dari kuat lemahnya ia sangat menangis.

2.Berat badan bayi saat lahir
Bayi baru lahir dari ibu yang puasa saat hamil, berat badannya sedikit lebih rendah daripada ibu yang tidak berpuasa. Namun perbedaannya sangatlah sedikit. Perbedaan ini akan sedikit lebih besar, namun masih termasuk tidak signifikan, jika puasa dilakukan pada kehamilan trimester pertama.

3. Panjang bayi saat lahir
Bayi yang lahir dari ibu yang puasa saat hamil ataupun saat konsepsi tumbuh sedikit lebih pendek dan lebih kurus daripada bayi dari ibu yang tidak puasa. Namun perbedaan ini juga sangat kecil sehingga sehingga dapat dikatakan tidak signifikan.

Baca Juga : Begini Caranya Agar Anak Suka Mandi.

4. Kondisi kimia darah Bunda saat hamil
Keseimbangan kimia darah berubah saat berpuasa. Tetapi perubahan ini tidak membahayakan ibu hamil serta bayi yang dalam kandungannya.

5. Bayi dapat lahir lebih cepat (prematur)
Ibu yang puasa saat hamil di minggu 20 hingga 37 berisiko melahirkan lebih cepat.
Secara umum hasil penelitian tentang kondisi bayi dari ibu yang puasa saat hamil tidaklah berbeda dengan ibu yang tidak puasa.

Semoga informasi ini dapat membantu para bunda yang ingin menjalankan ibadah puasa saat hamil.
SHARE ARTIKEL