2 ALASAN PENTING, Kenapa Harus Ajari Anak Berpuasa

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 12 Jun 2016
2 ALASAN PENTING, Kenapa Harus Ajari Anak Berpuasa
Pentingnya tanamkan pendidikan agama sejak kecil
Sebagai orang tua tentunya kita harus ajarkan hal yang baik kepada anak dalam hal pendidikan akademik untuk massa depan dunianya, dan tak kalah penting juga pendidikan agama sebagai bekalnya kelak. Selain sudah menjadi kewajiban orang tua mengajari anak, tentunya manfaat yang diperoleh anak akan berguna hingga kelak ia dewasa.

Kemudian dibulan ramadhan ini, ibadah yang wajib dilaksanakan setiap muslim adalah puasa. Sebagai orang tua yang baik, meskipun anak belum wajib puasa, sebaiknya kita ajarkan puasa untuk menanamkan nilai agama sedini mungkin.

Baca Juga : PERCAYA ATAU TIDAK, Masjid Ini Memiliki Dua Arah Kiblat

Islam menjelaskan kepada kita untuk melatih anak berpuasa dan bukan mewajibkan mereka untuk berpuasa, perkara wajib atau tidaknya seseorang wajib melaksanakan ajaran islam dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Pena diangkat dari tiga orang: orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai balig, dan orang gila sampai sadar.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwa).

Selain umat Islam diwajibkan melatih anak sejak dini,  Adapun alasan ilmiah dan psikologis mengapa kita harus melatih anak beribadah semenjak kecil, sebagaimana di kutip dari majalahmuslimsehat.com:

Baca Juga : TIPS : 6 Langkah, Tangani Remaja Yang Suka Berontak

1. Anak pada usia dini lebih mudah menerima nilai dan kebiasan yang kita tanamkan sekaligus meyakininya

Bahwa anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, sebagaimana telah diriwayatkan dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Maksudnya bahwa anak-anak mudah dibentuk sesuai dengan apa yang dikehendaki syariat Islam. Anak pada usia dini lebih mudah menerima nilai dan kebiasan yang kita tanamkan sekaligus meyakininya.
Selain itu, masa anak-anak adalah masa yang sangat menentukan bagi pembentukan kepribadiannya di masa datang. Perkara yang baik maupun buruk yang dialami pada masa anak-anak, akan mempunyai pengaruh yang besar dalam hidupnya kelak.

2. Daya ingat anak-anak masih kuat pada masa kecil mereka dan lingkungannya masih lingkungan keluarga

Daya ingat anak-anak masih kuat pada masa kecil mereka. Pepatah Arab mengatakan: “Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah dewasa bagaikan mengukir di atas air”.

Telah dipahami, bahwa anak dengan usia 5 tahun ke bawah akan mengenal orang tua sebagai tokoh utamanya. Kemudian, jika dia bertambah besar, maka lingkungan pergaulannya melebar dari lingkungan yang berada hanya di sekitar rumahnya kepada lingkungan yang lebih luas lagi, sehingga anak juga mulai mengidentifikasi perilaku orang lain di sekitarnya. Maka, sebelum mereka banyak menyerap kondisi lingkungan di sekitarnya, saat itulah pembelajaran sudah harus dimulai sejak dini dengan pembelajaran yang sesuai dengan syariat.

Baca Juga : Cara Mengenali Cacing Kremi, Bila Anak Terserang

Proses mendidik anak tidak sama dengan mengajar. Mendidik anak adalah proses membimbing anak dalam mencapai kedewasaannya, baik dari aspek akal, fisik, maupun psikologisnya. Jadi, apa-apa yang dilakukan oleh orangtua, sebenarnya adalah dalam rangka membantu anak untuk mengenal dan mengetahui sesuatu, sehingga kemudian anak-anak mau dan kemudian menjadi terbiasa dan terampil mengamalkannya.

Lantas, Berapa Usia Ideal Anak Diajarkan Puasa dan wajib berpuasa?
Berpuasa bisa memberi dampak positif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Beberapa ahli meyakini puasa meningkatkan hormon pertumbuhan anak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara psikologis anak yang berpuasa memiliki pola hidup lebih disiplin, sabar, mau berbagi dan mengendalikan diri.

Baca Juga : SUBHANALLAH : Ibu dan Bayi ini Lahir dengan Selamat, Setelah 4 Bulan Koma.

Namun, anak memiliki kemampuan terbatas, jangan terlalu memaksakan mereka berpuasa. Sejak kapankah tepatnya mulai memperkenalkan dan mengajarkan si kecil tentang puasa?

Berdasarkan laman Pediatrica Gadjah Mada, orangtua boleh memperkenalkan puasa kepada anak saat memasuki usia empat tahun. karena pada usia 4 tahun peraturan yang jelas dapat membantunya menjalani hari-hari.
Dalam usia 4 tahun, otang tua melatih dasar pola berpikirnya dengan mengatur barang-barang yang ada di sekitarnya, seperti menggolongkan barang berdasarkan warna, bentuk atau tempat. Rasa penasaran akan menguasai si Kecil, dan otaknya akan berusaha mencari koneksi antara satu hal dengan hal lain.

Sedangkan usia berapa anak wajib berpuasa?
“Anak diwajibkan berpuasa ketika memasuki akil balig, yaitu sekitar usia 12 tahun. Jadi di bawah usia ini sebenarnya belum diwajibkan, namun melatih anak berpuasa sejak kecil sangat dianjurkan agar di usia akil balig nanti anak sudah kuat dan terbiasa,” ujar psikolog Siti Kiptiyah A.Md.TW.,S.Psi dari tabloidnova.com

Dalam hal ini, melatih puasa dapat dilakukan dalam berbagai cara. Anak balita dapat dikenalkan berpuasa dengan memberi tahu ketika orangtua sedang berpuasa, disertai dengan pengetahuan umum mengenai puasa. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL