Cara Takbiran : Hukum dan Makna Takbir Hari Raya Idul Fitri
Penulis Taufiq F | Ditayangkan 16 Aug 2019Makna takbiran - Image from grid.id
Pada dasarnya membaca takbir adalah bagian dari dzikir. Dzikir ini juga banyak diteriakkan di berbagai macam tempat, karena sholawat takbiran ini memiliki keagungan yang istimewa.
Tapi tahukah anda makna takbir itu? Kalau sesuai petunjuk aturan pembacaan takbiran hari raya, ada dua macam takbiran, yaitu takbir lebaran idul fitri atau takbir mursal dan takbir muqayyad.
Namun makna tulisan takbiran atau arti takbir idul fitri itu sendiri akan dijelaskan wajib baca pada kesempatan kali ini melalui penjelasan bacaan takbir dibawah ini.
Hukum Lafaz Takbir Raya
Dalam hukum takbiran ini ada dua pendapat. Yang pertama mengatakan boleh karena tidak adal larangan. Dan yang kedua tidak boleh karena tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW.
Berdasarkan An-Nawawi As-Syafii dalam Al Majmu 5/48 mengatakan, "Pendapat mayoritas ulama adalah tidak ada takbiran saat malam id. Takbiran hanya dilakukan saat berangkat menuju tempat sholat id saja".
Contoh dari Rasulullah SAW, lafaz takbir atau mengucapkan lafal takbir dilakukan dalam perjalanan menuju tempat sholat id bukan malam hari sebelum hari lebaran.
"Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Atas dasar ayat diatas, sebagian ulama memperbolehkan lafas takbir di gema kan di masjid pada malam takbiran.
Dalam tafsir Al-Jami' Li Ahkamil Quran karya Al-Qurthubi jilid 2 halaman 302 disebutkan, ayat diatas telah menjadi dasar masyru iyah atas ibadah takbir di malam ied, terutama idul fitri.
Jumhur ulama berpendapat:"Disunahkan bahkan bertakbir dengan nyaring di manapun, di rumah, di pasar, di jalan-jalan, di masjid ketika menjelang dilaksanakan sholat id" (Fikhul-Islam wa Adillatuh karya Prof. Dr. Wahbah Zuhayli).
Baca Juga :
1. Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Idul Fitri
2. Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha dan Idul Fitri
3. Ceramah Singkat Tentang Idul Fitri
Takbiran Idul Fitri Zaman Rasulullah
Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak magrib malam tanggal 1 syawal sampai selesai setelah sholat id.
"Ibn Abi Syaibah meriwayatkan cara takbiran Rasulullah SAW keluar rumah menuju lapangan, kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan sholat, kemudian beliau menghentikan takbir" (HR. Ibn Abi Syaibah).
Dari Nafi: "Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang." (HR. Al Faryabi).
Sedangkan untuk maknanya sendiri, berikut ini penjelasannya.
Makna takbir hari raya idul adha
Allah SWT berfirman,
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS.al-Isra’:111)
Dalam ayat ini Allah menekankan kepada nabi-Nya untuk mengucapkan lafal takbiran Idul Adha dan Idul Fitri untuk bertakbir dan mengagungkan-Nya. Dengan itu arti takbiran bukan hanya mengucap lafas takbir di lisan saja tetapi menjadikan lapad takbir itu sebagai keyakinan.
Secara umum makna takbir itu adalah tidak menyamakan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya. Dan kita katakan bahwa Allah lebih agung dari sesuatu apapun.
Untuk lebih jelasnya kita akan belajar dari imam Ja'far As-Shodiq as (guru dari madzhab Maliki dan Hanafi) tentang hal ini.
Suatu hari seorang lelaki mengucap takbir dihadapan beliau.
Allahu Akbar..” kata lelaki itu.
“Allah Maha Besar dari apa?” tanya Imam Ja’far.
“Allah lebih besar dari segala sesuatu.” jawab lelaki ini.
“Jika kau berkata demikian, sungguh engkau telah membatasi-Nya.” kata beliau.
“Lalu apa yang harus aku katakan?” tanya lelaki itu.
“Allah Maha Besar untuk disifati.”
Maksud dari jawaban diatas itu adalah kita tak akan mampu mensiafati kebesaran Allah, karena segala yang mampu kita safaati berarti kita telah meluputi atau membatasinya, Sementara Allah menjelaskan dalam firman-Nya.
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ
“Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (QS.al-Baqarah:255)
Karena pada awal ayat ini umat islam diperintahkan untuk mensucikan Allah terlebih dahulu baru diakhiri dengan perintah untuk bertakbir.
Kalimat takbir adalah sebuah dzikir yang tak cukup dilontarkan dengan lisan saja tetapi harus merusak ke dalam hari dan akidah kita. Bahwa Allah sungguh Maha Besar dari bayangan kita. Allah jauh lebih agung dari segala sifat yang kita sematkan kepada-Nya.
Tulisan Arab Takbir Idul Fitri
Berikut tulisan arab takbir idul adha :
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"
Artinya:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".
Tulisan arab takbiran Idul Fitri dan Idul Adha
Bacaan takbiran tulisan arab dan takbir tulisan arab
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُاَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Tulisan Latin Takbiran
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Demikianlah penjelasan mengenai hukum dan makna takbir Idul Fitri dan Idul Adha yang bisa wajib baca sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah semangat untuk mengamalkan takbir.