Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 18 Dec 2019

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Ilustrasi anxiety disorder - Image from psychology.binus.ac.id

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya apa itu anxiety disorder? Berikut penjelasannya.

Anxiety disorder adalah salah satu jenis anxiety atau kecemasan yang merupakan reaksi terhadap stres yang memiliki gejala psikologis dan juga fisik. Lalu bagaimana gejala anxiety disorder itu? Berikut penjelasan lengkap tentang pengertian, gejala, penyebab, dan penanganan anxiety disorder.

Baca Juga :
1. Perbedaan Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan O
2. Gejala Sakit Ginjal Ini Perlu Anda Kenali
3. Penyebab dan Gejala Tifus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak

Apa Itu Anxiety Disorder?

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Ilustrasi anxiety disorder - Image from beritagar.id

Anxiety disorders adalah gangguan kesehatan mental yang bisa menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan berlebih yang diikuti dengan rasa takut dan khawatir yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Mungkin kebanyakan orang menilai bahwa anxiety disorder adalah gangguan mental yang sepele, namun jangan salah, penyakit mental ini mampu mengganggu aktivitas hingga menyebabkan stres ringan.

Anxiety disorder terbagi dalam beberapa jenis, antara lain :

  1. Generalized anxiety disorder (GAD)

    Generalized anxiety disorders adalah suatu rasa kekhawatiran yang berlebihan tentang hal-hal yang belum tentu akan terjadi, penderita anxiety disorder akan terlalu mengkhawatirkan hal-hal sederhana seperti kesehatan, keselamatan, uang, dan aspek kehidupan lainnya yang berlangsung selama kurun waktu 6 bulan atau lebih.

    General anxiety disorder adalah suatu gangguan mental yang bisa menyebabkan rasa gelisah ekstrem meski sedang tidak berada dalam situasi yang sulit sekali pun. Khawatir dan tegang yang berlebihan ini terkadang juga akan disertai dengan gejala fisik, antara lain gelisah, sulit berkonsentrasi, bahkan insomnia.

    Meskipun sulit untuk menenangkan diri, penderita GAD biasanya hanya dapat merasakan kekhawatirannya sendiri tanpa mampu mengungkapkannya kepada orang lain. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka bisa mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.

  2. Gangguan kecemasan sosial (Social anxiety disorder)

    Social anxiety disorder adalah rasa ketakutan luar biasa yang muncul ketika berada di tengah-tengah banyak orang atau di keramaian.

    Merasa gelisah ketika bertemu orang lain terutama orang asing atau orang yang cukup penting merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, ketika Anda selalu merasa gugup dan takut berada di lingkungan baru hingga menimbulkan gejala fisik seperti berkeringat dan mual, maka kemungkinan Anda mengalami kecemasan sosial.

    Berbeda dengan rasa malu atau gugup yang biasanya hanya dialami sebentar saja, kondisi tersebut justru berlangsung secara terus-menerus dan dalam kurun waktu yang lama. Adapun sumber dari kecemasan ini adalah rasa takut akan diamati, dihakimi, ataupun dinilai di depan orang lain.

    Social anxiety disorder adalah salah satu jenis dari fobia kompleks. Jenis fobia ini memiliki dampak yang merusak, hingga melumpuhkan kehidupan penderitanya. Pasalnya, gangguan ini bisa mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang, mengganggu komunikasi dan kinerja di tempat kerja ataupun sekolah.

  3. Gangguan panik (panic disorder)

    Tidak seperti kecemasan biasa, gangguan panik dapat muncul secara tiba-tiba dan berulang-ulang tanpa adanya alasan yang jelas.

    Penderita gangguan panik biasanya akan menunjukkan gejala-gejala fisik seperti keringat yang berlebih, nyeri dada, sakit kepala, napas memburu, dan detak jantung yang tidak teratur. Gejala tersebut memang mirip dengan serangan jantung, oleh karena itu banyak orang yang salah mengartikan berbagai gejala tersebut sebagai serangan jantung.

    Serangan panik dapat dialami kapan saja dan di mana saja. Beberapa orang mungkin akan mengalaminya hanya dalam hitungan menit, sementara orang lainnya bisa mengalami hal tersebut hingga berjam-jam.

  4. Fobia spesifik

    Fobia spesifik juga termasuk dalam golongan anxiety disorder. Fobia spesifik merupakan ketakutan yang berlebihan dan terjadi secara terus menerus terhadap suatu objek, situasi, ataupun aktivitas tertentu yang umumnya tidak berbahaya. Contohnya seperti fobia badut, ular, ketinggian, balon, jarum, darah, dan lain sebagainya.

    Penderita fobia spesifik ini tahu betul bahwa ketakutan yang mereka alami merupakan ketakutan yang berlebihan, akan tetapi mereka tetap tidak bisa mengendalikannya.

Gejala Anxiety Disorder

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Ilustrasi anxiety disorder - Image from www.elpensador2.cl

Anxiety disorder adalah penyakit mental yang bisa menyerang siapa saja, tidak hanya menyerang orang yang sedang dirundung masalah. Adapun gejala anxiety disorders tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dialami oleh penderitanya. Dan berikut tanda dan gejala anxiety disorder berdasarkan jenis gangguan kecemasannya :

1. Gangguan kecemasan umum

Penderita gangguan kecemasan ini mungkin akan menunjukkan beberapa gejala antara lain :

  • Mudah merasa lelah.
  • Gelisah terus menerus.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah tersinggung.
  • Sulit mengendalikan perasaan khawatir.
  • Mengalami kram otot.
  • Mengalami insomnia, termasuk kesulitan untuk tidur atau selalu merasa kurang tidur.

2. Gangguan panik

Berikut beberapa tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh penderita gangguan panik :

  • Merasa gelisah terus menerus tanpa alasan yang jelas.
  • Jantung berdebar-debar atau detak jantung meningkat.
  • Nafas tersengal-sengal atau memburu.
  • Berkeringat dan gemetar.
  • Tangan dan kaki terasa kram, kesemutan, bahkan mati rasa.
  • Sulit mengendalikan ketakutan atau kecemasan.
  • Mengalami otot tegang.

3. Fobia sosial

Tanda dan gejala fobia sosial antara lain :

  • Merasakan gugup yang berlebihan ketika melakukan interaksi sosial.
  • Mengalami kecemasan intens selama berhari-hari, minggu, atau bahkan bulanan.
  • Merasakan ketakutan yang ekstrem akan rasa diamati atau dinilai oleh orang lain, terutama orang-orang yang tidak dikenal.
  • Menghindari bertatap mata dengan lawan bicara.
  • Memilih untuk berdiam diri atau bersembunyi untuk menghindari orang lain.
  • Menarik diri dari semua aktivitas sosial.
  • Wajah memerah ketika diminta bicara di depan banyak orang.
  • Napas pendek-pendek.
  • Sakit perut dan mual.
  • Gemetar, termasuk suara juga menjadi gemetar.
  • Jantung berdebar-debar atau dada terasa sesak
  • Berkeringat.
  • Merasa pusing atau ingin pingsan.

4. Fobia spesifik

Seperti yang sudah disebutkan diatas, penderita fobia spesifik akan memiliki ketakutan yang sangat berlebihan terhadap suatu objek, benda, atau situasi tertentu.

Penderita fobia spesifik mungkin akan berteriak atau bahkan menangis secara histeris ketika hal-hal yang mereka takuti ada di depan pandangannya. Berikut beberapa gejala fisik dan emosional yang mungkin dialami oleh penderita gangguan ini :

  • Detak jantung dan napas tidak teratur ketika melihat hal atau sesuatu yang ditakutinya.
  • Rasa takut yang berlebihan hingga berkeringat deras.
  • Mendadak mual.
  • Merasa marah ketika berada di tempat atau situasi di mana ada hal-hal yang ditakutinya.
  • Sangat menghindari segala hal yang berhubungan dengan hal-hal yang ditakutinya.
  • Mendadak lemas hingga pingsan saat ketakutan yang ia rasakan sudah mencapai puncaknya.

Kemungkinan akan ada tanda-tanda atau gejala gangguan kecemasan lainnya yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Ilustrasi psikiater - Image from www.alodokter.com

Adapun gejala-gejala yang sudah disebutkan diatas, akan hilang dalam hitungan hari atau minggu. Akan tetapi, Anda harus segera menemui dokter apabila :

  • Terus-terusan diselimuti rasa khawatir hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Rasa takut, khawatir, dan cemas yang dialami sulit untuk dikendalikan.
  • Mengalami stres akut, kecanduan alkohol, menggunakan narkoba, atau memiliki masalah kesehatan mental lainnya.
  • Timbul keinginan untuk melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri.

Apa Penyebab Anxiety Disorder?

Penyebab anxiety disorder hingga saat ini masih belum diketahui secara spesifik. Akan tetapi, para ahli percaya bahwa kondisi ini bisa dipicu oleh genetik. Jadi, apabila Anda memiliki orangtua ataupun saudara kandung yang memiliki gangguan kecemasan, maka Anda akan beresiko tinggi untuk mengalaminya juga.

Selain itu, kejadian traumatis di masa lalu dan stres jangka panjang juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan akut.

Bahkan, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Ya, dalam beberapa kasus, tanda dan gejala kecemasan merupakan indikator pertama dari penyakit medis.

Apabila dokter mencurigai bahwa kecemasan yang Anda alami diakibatkan oleh kondisi medis tertentu, maka dokter akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan tertentu untuk memastikan diagnosa tersebut. Beberapa kondisi medis yang bisa dikaitkan dengan gangguan kecemasan adalah :

  1. Penyakit jantung.
  2. Diabetes.
  3. Gangguan pada tiroid, misalnya seperti hipertiroidisme.
  4. Gangguan pernapasan, misalnya seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma.
  5. Penyalahgunaan narkotika.
  6. Kecanduan alkohol.
  7. Nyeri kronis atau sindrom iritasi usus.
  8. Penyakit tumor langka yang bisa memicu produksi hormon adrenalin atau hormon tertentu lainnya.

Dalam beberapa kasus, kecemasan juga dapat menjadi efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.

Pengobatan Anxiety Disorder

Biasanya dokter akan mendiagnosa dari gejala yang Anda keluhkan dan juga melihat dari riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga bisa melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes darah dan tes psikologi. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi lain yang mungkin bisa menyebabkan gejala yang Anda alami, serta memastikan diagnosis.

Gangguan kecemasan dapat diobati dengan dua perawatan utama, yaitu psikoterapi dan obat-obatan. Berikut penjelasannya :

1. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi bicara atau konseling psikologis merupakan pengobatan yang biasa dilakukan untuk gangguan kecemasan. Psikoterapi ada berbagai macam, salah satu bentuk psikoterapi yang paling sering digunakan untuk pengobatan anxiety disorder adalah terapi perilaku kognitif (CBT).

Terapi tersebut berfokus pada hubungan antara masalah, pola pikir, dan perilaku penderita. Ketika melakukan terapi ini, penderita akan diminta untuk membuka diri dan bercerita tentang semua keluhan yang sedang dihadapi kepada terapis. 

Penderita tidak perlu merasa malu atau cemas, karena terapis yang menangani terapi ini tidak akan menghakimi dan pasti akan menjaga semua rahasia yang dijabarkan oleh penderita.

Dipandu dengan terapis, penderita akan diajak untuk mencari akar masalah yang ingin diselesaikan dan tujuan akhir yang ingin dicapai.

2. Obat-obatan

Tidak menutup kemungkinan, dokter juga akan meresepkan beberapa obat-obatan tertentu guna meringankan gejala kecemasan yang dialami, contohnya : 

  • Anti depresan, misalnya seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram.
  • Anti kecemasan, misalnya seperti benzodiazepine, alprazolam (Xanax), chlordiazepoxide (Librium), clonazepam (Klonopin), diazepam(Valium), dan lorazepam.

Pengobatan di Rumah Untuk Mengobati Anxiety Disorder

Tidak hanya lewat dokter dan terapis saja, pengobatan anxiety disorder juga bisa dilakukan secara mandiri di rumah, contohnya seperti :

  • Tenangkan pikiran dengan cara melakukan meditasi atau beribadah.
  • Berendam dengan air hangat untuk merileksasikan otot-otot yang menegang.
  • Berolahraga selama kurang lebih 30 menit dapat mengurangi kecemasan, membuat lebih tenang, serta meningkatkan percaya diri.
  • Memanfaatkan minyak esensial untuk pijat atau aromaterapi penghantar tidur.
  • Melakukan hobi yang disukai.
  • Mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
  • Bercerita dengan orang-orang yang bisa dipercaya, baik itu keluarga, pasangan, atau sahabat terdekat.
  • Jangan ragu untuk mencari dukungan ke dokter atau psikolog jika memang memerlukannya, jauhkan pikiran bahwa orang yang menemui psikolog adalah orang yang gila.

Anxiety Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya perlu dipahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan jasmani Anda. Bila ada pertanyaan terkait anxiety disorder, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik masalah Anda. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL