Pesan Mulia Driver Ojol untuk Penipu yang Minta Antar Purwokerto-Solo
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 07 Apr 2020Mulyono memberi pesan menyentuh kepada penumpang yang tega menipunya - Image from wajibbaca.com
Sungguh mulia sekali.
Habis ditipu bukannya dendam ataupun marah-marah, driver ojol ini malah memberi pesan mengharukan untuk penumpang yang menipunya.
Semoga apa yang dialami driver ojol ini bisa memberi pelajaran kepada kita semua. Bahwa kejahatan tidak harus dibalas dengan kejahatan juga.
Mulyono (59), pengemudi ojek online yang menjadi korban penipuan oleh seorang penumpang telah kembali ke rumahnya di Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Minggu (5/4/2020) pagi.
Sehari sebelumnya, Mulyono yang kala itu sedang mangkal di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, diminta oleh seorang penumpang untuk mengantarkannya ke Solo.
Si penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu menjanjikan akan membayar biaya Rp 700.000.
Akan tetapi sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari, si penumpang malah menghilang.
Penumpang itu awalnya meminta berhenti di masjid untuk shalat, namun setelah ditunggu sekian lama oleh Mulyono, sang penumpang tidak diketahui keberadaannya.
Beruntung, rekan-rekan sesama ojol di Solo saling bahu-membahu membantu Mulyono agar bisa kembali ke kota asalnya Purwokerto.
Mereka secara spontan menggalang dana untuk Mulyono dan dalam waktu 30 menit saja, berhasil terkumpul uang mencapai Rp 2 juta.
"Solidaritas teman-teman ojol di Solo luar biasa. Alhamdulilah uang yang terkumpul justru lebih dari Rp 700.000. Tidak sampai setengah jam uang terkumpul sampai Rp 2 juta lebih. Awalnya saya sempat menolak," ujar Mulyono seperti yang dilansir dari laman Kompas, Senin (6/4/2020).
Baca Juga: Ada yang Akan Hilang di Bulan Ramadhan Tahun ini karena Virus Corona
Mulyono kemudian diantar rekan-rekan sesama ojol hingga Klaten. Dari Klaten, Mulyono menumpang mobil boks rekan ojol dari Purwokerto yang kebetulan sedang berada di sana. Sepeda motor miliknya pun dinaikkan ke mobil boks.
Selepas kejadian itu, Mulyono yang baru berpindah dari ojek pangkalan menjadi ojol empat bulan lalu itu mengaku, tidak menyimpan dendam sedikitpun dengan orang yang telah menipunya.
Bahkan Mulyono berpesan agar penumpang yang telah menipunya jangan dihakimi.
"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya. Saya pesan jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja. Saya justru kasihan, apalagi kalau dia sudah punya keluarga dan anak, dan masuk penjara," kata Mulyono.
Mulyono merasa bersyukur bisa kembali dengan selamat dan bertemu keluarganya di rumah.
Sesuai dengan peraturan di desanya, kini Mulyono menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari untuk menghindari penyebaran corona.
Baca Juga: Nunggak Cicilan 2 Bulan Karena Tak Bisa Narik, Driver Taksi Online Gantung Diri
Lebih lanjut, Mulyono menceritakan, awalnya sempat kaget saat diminta mengantarkan penumpang ke Solo dengan jarak lebih dari 200 kilometer.
Singkat cerita, Mulyono akhirnya mau menerima order tersebut secara offline, sebab order melalui aplikasi paling jauh hanya 30 kilometer.
"Waktu itu penumpangnya bilang terus terang katanya akan dibayar di rumah, istrinya yang akan membayar. Saya sempat meminta nomor telepon istrinya, tapi katanya tidak hafal, dia juga tidak bawa HP," ujar Mulyono.
Karena curiga, Mulyono pun sempat berusaha menurunkan penumpangnya di perempatan Buntu, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Mulyono meminta penumpangnya agar melanjutkan perjalanan ke Solo menggunakan bus saja.
"Tapi penumpang tidak mau, karena kalau naik bus otomatis harus membayar dulu, penumpang ternyata tidak membawa uang sama sekali. Saya tanya sama dia bahwa mau beneran bayar atau tidak, dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," kata Mulyono.
Bahkan di tengah perjalanan, si penumpang sempat meminjam uang ke Mulyono untuk membeli air mineral.
Mulyono yang tidak tega akhirnya menyerahkan uang Rp 20.000 untuk membeli air mineral untuk penumpang dan dirinya.