Orangtua Harus Sadar, ini Sebab Anak Jadi Durhaka

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 20 Apr 2020

Orangtua Harus Sadar, ini Sebab Anak Jadi Durhaka

Ilustrasi anak durhaka - Image from kapsulkecerdasan.com

Jangan selalu menyalahkan anak.

Janganlah engkau marah terhadap suatu perbuatan yang engkau juga ikut melakukannya, Sesungguhnya orang yang layak mendapatkan keridhaan adalah orang yang mengamalkan sunnah.

Penyebab anak durhaka tidak selalu dari mereka sendiri, melainkan akibat kesalahan orangtua juga.

Mendidik, merawat dan mengasuh anak memanglah bukan perkara yang mudah. Ada saatnya anak-anak kita mudah diberitahu dan diatur, namun tak jarang pula terjadi konflik dan saling adu pendapat.

Setiap orangtua pasti ingin anaknya kelak menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan selalu mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.

Sebagai seorang muslim, prinsip-prinsip akidah dan akhlak tentunya wajib diajarkan pada anak-anak kita.

Jangan sampai anak yang kita urus sejak bayi, yang kita rawat dengan penuh kasih sayang menjadi anak yang durhaka.

Durhaka sendiri berasal dari kata al-‘aqqu yang berarti memutus, membelah, merobek, atau memotong.

Dalam Islam, anak bisa dikatakan durhaka pada orangtua (uquuqul walidain) apabila ia melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orangtuanya.

Banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi durhaka kepada orang tuanya, diantaranya yaitu: 

1. Kebodohan

Kebodohan merupakan penyakit yang mematikan, dan orang bodoh adalah musuh bagi dirinya sendiri. 

Jika seseorang tidak mengetahui akibat dari kedurhakaan dan hasil yang diperoleh dari berbakti kepada kedua orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka hal itu akan membawa seseorang kepada kedurhakaan dan tidak berbakti.

Jadi sebisa mungkin orang tua harus memberi ilmu agama yang baik pada anak-anak sejak kecil.

Hal ini merupakan 'modal' bagi mereka kelak baik di dunia maupun di akhirat, agar mereka tidak menjadi orang-orang yang bodoh dan mengalami kerugian.

Baca Juga: Haruskah Adil Memberi Hadiah Pada Anak-anak?

2. Pendidikan yang buruk

Orang tua yang tidak mendidik anak-anaknya agar bertakwa, berbakti, senantiasa menyambung silaturrahim, dan mencari kemuliaan, maka hal itu akan membawa mereka kepada sikap membangkang dan durhaka.

Oleh karena itu, asuhlah anak-anak dengan penuh kasih sayang, jadilah teladan yang baik serta selalu mendampingi mereka adalah kunci agar kelak mereka menjadi pribadi yang lemah lembut dan tahu cara menempatkan diri serta menghormati orangtuanya.

3. Adanya pertentangan

Memang kedua orang tua mengajarkan sesuatu kepada anak-anaknya, namun sayangnya keduanya tidak mengamalkan apa yang telah mereka ajarkan.

Bahkan terkadang keduanya melakukan hal yang bertentangan dengan hal tersebut. Perkara ini akan memancing sang anak untuk melakukan pembangkangan dan kedurhakaan.

Misalnya begini, kita selalu menyuruh anak-anak untuk shalat, tapi kita sendiri tak pernah salat. Memaksa anak-anak untuk ibadah puasa tapi justru kita tak menjalankannya.

Maka dalam hal ini, orangtua akan kehilangan wibawa karena adanya pertentangan dan membuat anak jadi tak menghormati.

Baca Juga: Memberi Anak Nama Muhammad, Benarkah Termasuk Ibadah?

4. Memperlakukan anak-anak secara buruk

Perbuatan inilah yang akan merusak anak-anak dan menjadikan mereka berbuat durhaka. Tak hanya itu saja, perbuatan ini bahkan akan menjatuhkan martabat orang tua dan melemahkan pengaruh keduanya dalam mendidik anak.

5. Kedurhakaan orang tua kepada ibu-bapaknya

Jika orang tua durhaka kepada ibu-bapaknya (kakek dan nenek sang anak), maka niscaya keduanya akan dihukum dengan kedurhakaan anak-anak mereka kepadanya.

Hal tersebut sering terjadi karena dua faktor:

  • Karena anak-anak akan meniru orang tuanya dalam berbuat durhaka.
  • Merupakan suatu balasan yang diberikan sesuai dengan jenis amalannya.

Baca Juga: Nasehat Penting untuk Orang Tua yang Sering Ajak Anak ke Masjid

    6. Minimnya ketakwaan kepada Allah saat terjadi perceraian

    Ada sebagian orang tua yang jika mengalami perceraian, maka keduanya tidak bertakwa kepada Allah Ta’ala, sehingga perceraian antara keduanya pun terjadi dengan cara yang tidak baik.

    Tak jarang, masing-masing dari keduanya (bapak dan ibu) akan menjelek-jelekan satu sama lain di hadapan anak-anaknya.

    Apabila anak-anak pergi menemui sang ibu, maka sang ibu akan menyebutkan keburukan ayahnya, kemudian mulailah dia mengajak untuk membenci dan menjauhi ayahnya.

    Begitu pula jika sang anak-anak pergi menemui sang ayah, maka sang ayah akan berbuat sebagaimana hal yang diperbuat ibunya.

    Akibatnya, anak-anak akan durhaka kepada kedua orang tuanya. Penyebabnya bukan anak-anaknya, melainkan kedua orang tua itu sendiri, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Abu Dzuab Al-Hadzli:

    Janganlah engkau marah terhadap suatu perbuatan yang engkau juga ikut melakukannya,

    Sesungguhnya orang yang layak mendapatkan keridhaan adalah orang yang mengamalkan sunnah.

    Wallahu a’lam

    SHARE ARTIKEL