Mertua: "Uang itu jangan kasih istrimu nanti makin males"

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 03 Apr 2020

Mertua:

Polemik yang dirasakan menantu dengan mertua - Image from www.wajibbaca.com

"Jangan malas gini, nanti suami diambil wanita lain,”

“udah sepantesnya ibu bagai ratu di rumah anak kan?”

“Masih muda gampang capek, gimana tua nanti?” 

Mungkin anda juga pernah merasakan hal yang sama seperti kisah seorang istri ini? Rumah punya istrinya, suami dan mertua numpang, tapi hidup si istri diatur suami dan mertua. 

Sang suami membagikan kisahnya di Instagram @Cerminlelaki, sebuah platform khusus para lelaki untuk berbagi keluh kesah kehidupannya. 

Kisah ini viral setelah @rsmdwyh mengunggahnya kembali di Twitter, yang mana hingga Jum'at (3/4), unggahan tersebut tlah dan mendapatkan 12.800 retweets serta 31.900 likes.

Pernikahan mereka berawal seperti ini:  Seorang pria 29 tahun menikahi wanita karier berusia 28 tahun yang telah memiliki rumah sejak lajang. 

Saat ini mereka sudah dua tahun menikah dan setahun terakhir sang suami mengajak Ibundanya tinggal bersama di rumah yang awalnya milik sang istri tadi. 

Drama pun dimulai.

Mengapa suami mengajak ibunya pindah? Sebab ia mengaku prihatin dengan ibunya yang tinggal sendirian di rumah biasa, sedangkan ia dan istrinya tinggal di rumah mewah. 

Pria itu menilai bahwa setelah menikah rumah yang dimiliki istrinya itu, otomatis jadi rumahnya juga.

Setelah menikah, pasangan suami-istri ini sama-sama bekerja, namun dalam pandangan Ibunya ada peran berbeda buat istri. 

Istri, walaupun bekerja, harus mengurus dapur dan sumur. "Tuntutan ibu ini wajar dan didikan yang bagus istrinya," ujarnya.

Tidakkah mereka memiliki asisten rumah tangga untuk mengurusi rumah? Ada, namun semenjak sang ibu dari pria itu tinggal bersama mereka di rumah, ia meminta untuk memberhentikan pembantu tersebut. 

Karena harus mengurusi rumah itu lah, sang istri sering keliru karena menganggap mertuanya hanya menjadikan menantunya sebagai pembantu. 

Bagi sang suami, bekerja sambil mengurus rumah bukanlah hal berat. Pasalnya, ibunya dulu juga bekerja, namun masih bisa tuh mengurus anak dan suaminya di rumah tanpa bantuan pembantu.

Jadi seperti pinta ibunya, istri tetap harus membersihkan rumah sepulang dari kantor. Sebelum berangkat ya siapkan sarapan, jangan sampai suami pergi dengan perut kosong, betul, kan? 

Kini dengan keharusan bekerja dari rumah atau work from home, kondisinya makin buruk. 

Kata sang suami, istrinya tidak produktif karena tidak bisa mengurus urusan rumah dan dirinya, padahal kan kerja dari rumah.

"Jangan malas gini, nanti suami diambil wanita lain,” kata si suami dengan niat memberikan semangat kepada sang istri agar bisa lebih produktif lagi di rumah. Kalimat yang bikin istrinya marah.

Dalam ceritanya, pria itu mengatakan bahwa selama ibunya tinggal di rumah, sang ibu tidak melakukan apa-apa. 

Pria itu menganggap usia ibunya yang sudah senja dan mudah lelah, membuatnya tidak pantas untuk membantu sang istri dalam mengurus rumah, ia meminta ibunya banyak istirahat “udah sepantesnya ibu bagai ratu di rumah anak kan?” kata pria itu. 

Ia mengatakan baru-baru ini ibunya meminta sang istri untuk tetap mencari pekerjaan online lainnya selama WFH, agar tetap mendapatkan uang.

Namun ia menjelaskan jika istrinya menolak permintaan mertuanya karena perempuan itu merasa lelah harus bekerja ekstra. 

Ibu dari pria itu pun geram dan prihatin terhadap istri dari anaknya yang mudah lelah di usia muda, “Masih muda gampang capek, gimana tua nanti?” tanya pria itu mendukung kritik ibunya.

Baca Juga: Suami Selingkuh, Cerai atau Bertahan?

Selain menuntut untuk terus cari uang dan mengurus rumah, ibu mertua juga meminta perempuan itu agar memperhatikan penampilannya di rumah. 

Menurutnya, seorang istri haruslah tetap menjaga penampilan agar terus menarik perhatian suami. 

Ketika selesai berbelanja kebutuhan rumah, ibu mertua juga kerap kali memeriksa struk belanja menantunya. 

Pria itu menyatakan bahwa tindakan sang ibu merupakan bentuk peduli terhadap tata kelola keuangan rumah tangga mereka.

Pria itu kesal karena pasangannya selalu protes pada mertua dengan mengatakan bahwa seluruh uang belanja berasal dari gaji istri. 

Pria itu beranggapan jika protes yang diungkapkan pasangannya kepada ibunya, merupakan tindakan yang kurang pantas, karena baginya, setelah menikah gaji suami dan istri merupakan uang bersama.

Pria itu pun mengatakan bahwa ibunya menilai selama ini istrinya merupakan perempuan pemalas, dan sang ibu juga meminta anaknya untuk tidak memberikan seluruh gajinya kepada sang istri, karena mertua itu khawatir sang istri akan menjadi semakin malas.

Di akhir kisahnya, pria itu meminta solusi agar istrinya bisa berubah dan tidak salah paham dengan maksud ibu atau mertuanya selama ini.

Cuitan itu pun ramai dikomentari oleh warganet, setidaknya ada lebih dari 14.200 tanggapan dari mereka. 

Warganet mengaku kesal karena Ibu dan suami tersebut hanya menuntut dan mengatur hidup istrinya saja.

Baca Juga: Lafadz Doa Agar Suami Sayang Istri dan Tidak Selingkuh

Ada pula warganet yang mengatakan bahwa lelaki sebelum menikah haruslah memahami ilmu agama serta peran suami dalam rumah tangga, agar tidak memberikan beban terhadap satu pihak saja.

Tinggal bersama mertua tidak selalu buruk kok

Meskipun banyak cerita soal derita tinggal bersama mertua, tapi jangan sampai Anda juga takut satu rumah dengan orangtua suami atau istri.
Seperti halnya stigma soal ibu tiri, tak semua semengerikan yang banyak diceritakan. 

Seperti halnya kisah yang dibagikan oleh perempuan bernama Delfi ini. Berasal dari keluarga broken home, tentu saja cemas saat harus tinggal bersama ibu mertua. 

Namun semua kecemasannya sirna saat itu benar-benar terjadi, karena ia mendapat ibu mertua yang sangat baik dan peduli terhadap dirinya.

Setiap bertemu dengan mertuanya, Delfi selalu diperlakukan layaknya anak sendiri. 

Sangat berbeda dengan cerita tadi, Delfi malah dilarang mertuanya untuk mengurusi pekerjaan rumah yang berat seperti mencuci, dan membereskan rumah.  

Ia yang tadinya tak percaya ada kehangatan di tengah keluarga, kini menemukan kebahagian yang diberikan Tuhan. 

Kalau Anda bagaimana, apakah memiliki pengalaman serupa ketika berhadapan dengan mertua?

SHARE ARTIKEL