Kehausan, Bocah 2 Tahun di Sukabumi Tewas Minum Cairan Disinfektan
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 21 Apr 2020Ilustrasi balita meninggal - Image from islamagamarahmat.blogspot.com
Baca Juga: Akibat Pasien Tak Jujur, 46 Tenaga Medis Positif Corona
Sihabudin menceritakan peristiwa meninggalnya anak balita ini berawal saat korban pulang dari bermain yang diantar oleh kakeknya.
Saat tiba di rumah, korban sepertinya kehausan dan sempat bilang ingin minum.
Akan tetapi korban langsung mengambil botol air minum dalam kemasan (AMDK) yang berisi sisa cairan disinfektan.
Padahal botol plastik tersebut sudah disimpan dan disembunyikan di bawah kursi.
"Sempat dicegah sama eyangnya juga. Tapi sepertinya sudah ada yang terminum," ujarnya.
Mengetahui kejadian itu, Sihabudin pun langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan. Beberapa saat kemudian korban akhirnya muntah.
Setelah diberikan pertolongan pertama, akhirnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.
Menurut Sihabudin, informasi dari petugas medis anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
Akan tetapi alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina. Namun sayangnya, ruang PICU di kedua rumah sakit itu informasinya penuh.
"Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB. Saat itu kondisi anak saya sudah kritis," ujar Sihabudin.
Baca Juga: Presiden Jokowi Yakin Corona Hilang Seiring Gantinya Tahun
Disinfektan untuk sterilisasi Covid-19
Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, Sihabudin menuturkan bahwa ia mendapat tugas sterilisasi di perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten di Kecamatan Cisolok.
Cairan disinfektan dalam botol plastik yang berada di rumahnya itu didapatkan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Rencananya disinfektan itu akan digunakan di tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya.
"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," ujar Sihabudin.
Kejadian menyedihkan ini agaknya menjadi pelajaran bagi seluruh orang tua di Indonesia. Jangan sampai menaruh cairan berbahaya termasuk disinfektan di dalam botol air minum.
Karena bagaimanapun juga, anak kecil masih tidak mengerti dan tidak bisa membedakan antara air putih dan cairan disinfektan, karena keduanya memiliki rupa yang sama.
Awas, cairan disinfektan jangan ditaruh di botol minuman!!!
Diduga orang tua lengah, nyawa anak jadi korban. Kehausan setelah bermain dengan teman-temannya, tanpa tanya bocah yang masih berusia 2 tahun di Sukabumi ini meninggal setelah meminum cairan di botol, yang ternyata isinya cairan disinfektan.
Diduga kehausan, bocah 2 tahun di Sukabumi tewas setelah menenggak cairan disinfektan di wadah air mineral.
Duka mendalam dirasakan Sihabudin dan istrinya yang harus mengikhlaskan kepergian anak keduanya, MA (2).
MA meninggal dunia setelah tak sengaja meminum cairan disinfektan yang ada di rumahnya.
Balita itu pun dinyatakan meninggal di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (20/4/2020) malam.
Anak balita berjenis kelamin laki-laki asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, ini sempat kritis dan mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu.
Ayahanda almarhum MA, Sihabudin membenarkan jika anak keduanya telah meninggal dunia Senin malam, setelah beberapa jam mendapatkan penanganan tim medis.
"Iya putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," ujar Sihabudin melansir Kompas (20/4)
Sihabudin mengakui sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya. Begitu pun istri dan keluarganya.
"Kami keluarga semuanya pasrah," aku lelaki yang juga bekerja sebagai Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Bantargadung itu.
Ilustrasi anak meninggal - Image from tribunnews.com