Kabar Baik, Unair Klaim Temukan Lima Senyawa Obat Corona
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 02 Apr 2020Unair klaim temukan 5 senyawa sebagai obat corona - Image from wajibbaca.com
Alhamdulillah, ada secercah harapan.
Tak kalah dari negara maju seperti Rusia dan Korea Selatan, Indonesia juga klaim menemukan lima senyawa yang diyakini bisa menjadi antivirus corona.
Semoga senyawa tersebut bisa segera didistribusikan, agar bisa menekan jumlah angka positif corona di Indonesia.
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengklaim telah menemukan lima jenis senyawa yang diyakini dapat menjadi obat bagi pasien positif virus corona jenis baru atau COVID-19.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih bahkan menyebut, lima senyawa itu mempunyai daya ikat yang lebih kuat dibandingkan dengan avigan dan klorokuin yang hingga saat ini masih diklaim sebagai obat alternatif pasien yang terinfeksi virus corona.
"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin untuk penanganan COVID-19, tapi kami tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujar Nasih seperti yang dilansir dari laman Tempo, (01/04).
Nasih juga menjelaskan, bahwa dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam artikel di jurnal internasional.
Para peneliti di dunia, tambah Nasih, dapat mempercayai integritas penelitian lima senyawa tersebut dan bisa saling berdebat guna menguji keabsahan hasil penelitian.
"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahnya," ungkapnya.
Setelah perdebatan terjadi dan sudah ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka langkah berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.
Pengujian akan dilakukan di "Institute of Tropical Disease" (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.
"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa, sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," ujar Nasih.
Namun, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu cukup lama, yakni setidaknya satu tahun, mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang.
Meskipun demikian, Prof Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpercaya sebagai obat COVID-19.
"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," paparnya.
Baca Juga: Kapan Virus Corona di Indonesia Akan Berakhir? ini Kata Para Peneliti
Kata netizen
Berita baik yang berasal dari kamus bergengsi Unair Surabaya ini seakan memberi secercah harapan bagi masyarakat luas.
Meskipun begitu, ada pula masyarakat yang menganggap bahwa klaim hanya sebatas klaim, belum bisa dinyatakan sebagai kepastian.
Hal tersebut diungkapkan netizen lewat sosial media,
"Hanya mengclaim telah menemukan obat,dan insya allah lebih baik dari avigan n chloroquin. negara lain pun juga sudah menemukan obat nya. claim,insya allah. kedua kata tersebut tidak menyatakan kepastian" tulis salah satu netizen.
"Klo setaon keburu membludak" tulis @abdul wahab
"Lama bgt setahun, ga bisa sebulan aja gitu ya -_-" tulis @Hilman Mawarid
Baca Juga: Begini Cara yang Benar Merawat Pasien Virus Corona di Rumah Ala WHO
Terlepas dari berapa lama senyawa ini dibuat, kasus virus corona di Indonesia pasti bisa ditekan dengan maksimal apabila semua pihak sama-sama berusaha.
Caranya adalah dengan menerapkan social distancing, menjaga kesehatan dan kebersihan, serta mematuhi anjuran pemerintah.