Anak Nakal, Suami Jangan Hanya Salahkan Istri
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 08 Apr 2020Anak nakal, suami tak boleh hanya salahkan istri - Image from wajibbaca.com
Kamu sih, nggak becus ngurus anak!
Itulah kata-kata yang sering keluar dari mulut suami saat melihat sang buah hati bandel ataupun nakal.
Padahal tahukah Anda, anak nakal dan perilaku buruk istri itu juga bisa jadi juga karena dosa suami, lho Ayo segera intropeksi diri.
Sungguh besar tanggung jawab seorang suami kepada istri dan anak-anaknya. Saat istri dan anak-anaknya melakukan dosa, maka suami juga akan ditanya dan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Sedangkan jika sang suami melakukan dosa, maka istri tidak ditanya dan tidak pula dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, suami harus banyak melakukan intropeksi jika ada sesuatu yang terjadi kepada keluarganya.
Mungkin saja suami sebagai penanggung jawab, melakukan suatu dosa yang akan berdampak kepada anak dan istrinya.
Sebagian ulama berkata,
إن عصيت الله رأيت ذلك في خلق زوجتي و أهلي و دابتي
Artinya: “Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan hewan tungganganku.”
Baca Juga: Suami Harus Peka, Istri Juga Ingin `Nikmat`
Para wanita juga tidak boleh terlalu protes dengan hadits bahwa seorang istri harus patuh kepada suaminya dalam hal yang ma’ruf.
Sebab tanggung jawab suami yang begitu besar terhadap keluarganya. Jadi apabila istri dan anak mereka melakukan dosa, maka suami juga akan ditanya dan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Karenanya, hak suami sangatlah besar. Bahkan saking besarnya hak suami, seandainya manusia boleh sujud kepada manusia yang lain, maka istri diperintahkan agar sujud kepada suaminya.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ النِّسَاءَ أَنْ يَسْجُدْنَ لأَزْوَاجِهِنَّ لِمَا جَعَلَ اللَّهُ لَهُمْ عَلَيْهِنَّ مِنَ الْحَقِّ
Artinya: “Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintah para wanita untuk sujud pada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri” (HR. Abu Daud no. 2140, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Baca Juga: Tugas Istri itu Lebih Berat dari Suami
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa wanita cukup melakukan empat hal saja untuk masuk surga dari pintu mana saja, padahal seyogyanya untuk bisa masuk surga dari pintu mana saja, memerlukan kesungguhan yang sangat tinggi.
Salah satu dari empat hal tersebut adalah menaati suaminya; mendukungnya dalam dakwah merupakan salah satu bentuk “mencari ridha suami” sehingga sang istri bisa masuk surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
Artinya: “Apabila seorang wanita [1] mengerjakan shalat lima waktunya, [2] mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, [3] menjaga kemaluannya, dan [4] menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban; dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, no. 660.)