Berbagai Jenis Gatal Pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 05 Feb 2020

Berbagai Jenis Gatal Pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi gatal pada kulit bayi - Image from id.pinterest.com

Cari tahu jenis gatal pada kulit bayi dan cara mengatasinya berikut ini.

Gatal pada kulit bayi merupakan hal yang sangat umum terjadi. Meskipun terlihat sepele, namun gatal yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi salah satu indikasi adanya alergi kulit pada bayi dan juga balita.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis-jenis gatal pada kulit bayi, agar Bunda tahu gejala dan faktor pemicu dari gatal pada kulit yang diderita si Kecil.

Gatal Pada Kulit Bayi

Alergi atau yang sering ditandai dengan gatal dan muncul ruam, dapat terjadi saat sistem imunitas tubuh bereaksi terhadap suatu benda asing, yang mungkin bagi orang lain tidak berbahaya.

Ketika benda asing tersebut masuk, maka tubuh memproduksi antibodi agar benda asing tersebut tidak menyebabkan penyakit. Akan tetapi pada orang dengan alergi, antibodi diproduksi meskipun benda asing itu tidak berbahaya. 

Ketika terjadi kontak dengan alergen (bahan yang menyebabkan alergi), maka tubuh akan bereaksi dengan membuat kulit meradang, serta menimbulkan gangguan sinus, pernafasan, ataupun pencernaan.

Kulit bayi bisa sangat sensitif terhadap benda asing. Berikut adalah beberapa jenis gatal pada kulit bayi yang biasa terjadi, Anda disarankan untuk tidak mendiagnosis sendiri bintik merah dan gatal yang ada di kulit bayi Anda.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter anak guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat pula.

1. Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Ditandai dengan demam, nafsu makan menurun, sakit tenggorokan, nyeri di mulut, dan ruam yang tidak terasa gatal. Penyakit ini dapat menimbulkan ruam ataupun bintik merah di tangan dan juga kaki, serta sariawan di mulut. Selain itu, penyakit ini juga dapat muncul di area bokong si Kecil.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menular melalui batuk, bersin, ataupun popok bekas, akan tetapi dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 7-10 hari. 

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, biasakan untuk mencuci tangan. Apabila Anda merasa khawatir, hubungi dokter spesialis anak.

2. Biduran

Biduran atau urtikaria merupakan kemerahan atau gatal pada kulit balita yang muncul sebagai reaksi alergi terhadap benda ataupun zat tertentu seperti makanan, obat-obatan, sengatan jelatang, lebah, serta suhu dingin ataupun panas.

Gatal pada kulit tangan dan badan ini biasanya akan menghilang setelah beberapa hari. Biduran juga dapat menjadi tanda reaksi alergi serius yaitu anafilaksis, jika disertai dengan sesak napas atau wajah bengkak. 

Anafilaksis membutuhkan penanganan darurat. Apabila biduran tidak sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan bayi ke dokter spesialis.

Anak mengalami biduran? Obati dengan bahan ini (Baca Juga: Obat Biduran Alami untuk Anak dan Dewasa yang Mujarab)

3. Eksim

Tipe eksim yang paling sering terjadi pada bayi dan juga anak namun bisa berlanjut hingga dewasa adalah eksim atopik atau atopic dermatitis

Penyakit ini menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah, yang disebabkan oleh kulit sensitif ataupun alergi. 

Biasanya, eksim muncul pada lipatan kulit, seperti di belakang lutut, lipatan siku, lipatan leher, dan juga daerah di sekitar mata serta telinga.

Berikut cara mencegah si Kecil mengalami eksim:

  • Hindarkan si Kecil dari suhu ekstrem dan segala sesuatu yang berisiko mengganggu kondisi kulit. 
  • Mandikan si Kecil sebanyak dua atau tiga hari sekali.
  • Keringkan kulit si Kecil dengan cara ditepuk-tepuk secara lembut. 
  • Oleskan salep atau krim yang dianjurkan oleh dokter.
  • Gunakan pewangi atau pelembut pakaian ketika mencuci pakaian si Kecil.
  • Usahakan untuk selalu menemui dokter apabila eksim tidak kunjung membaik.

4. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak merupakan reaksi alergi pada kulit akibat kontak dengan suatu bahan kimia tertentu. Jenis alergi ini hanya menyerang orang dengan keadaan kulit yang sangat peka atau hipersensitif saja. Adapun gejalanya adalah:

  • Gatal.
  • Timbul bercak kemerahan yang berbatas tegas.
  • Kulit menjadi bengkak, berbintil, dan lepuh.

Pada kasus yang lebih kronis, kulit akan tampak kering, bersisik, menebal, berbintil, dan mungkin juga terdapat retakan pada kulit. Dermatitis kontak yang tidak mendapatkan penanganan secara tepat dapat meluas ke bagian kulit yang lain.

Berikut berbagai bagian tubuh yang bisa terkena dermatitis kontak berdasarkan bahan kimia yang menjadi penyebabnya:

  • Tangan : Deterjen, antiseptik, getah sayuran, semen, dan pestisida.
  • Lengan : Jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen, dan tanaman.
  • Gatal pada kulit wajah : Bahan kosmetik, spons (karet), obat oles, alergen di udara, serta tangkai kaca mata (nikel).
  • Telinga : Anting, tangkai kaca mata, gagang telepon, serta cat rambut.
  • Gatal pada kulit leher : Kalung, parfum, zat pewarna pakaian, dan alergen di udara.
  • Badan : Tekstil, zat warna, kancing logam, karet, busa, plastik, deterjen, bahan pewangi, serta pelembut pakaian. 
  • Alat kelamin : Antiseptik, nilon, alergen yang berada di tangan, parfum, serta deterjen.
  • Paha dan tungkai bawah : Tekstil, dompet, kunci (nikel), kaos kaki nilon, obat oles, semen, sepatu atau sandal, deterjen, serta bahan pembersih lantai.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, dermatitis kontak juga bisa terjadi di seluruh tubuh.

5. Gatal-gatal dan bengkak

Gatal-gatal yang dimaksud disini adalah munculnya bercak ataupun benjolan berwarna merah dan terasa gatal di permukaan kulit. Gatal-gatal akibat alergi ini biasanya tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam atau beberapa hari saja, dan dapat segera sembuh dengan sendirinya.

Alergi kulit juga bisa muncul berupa angioedema. Angioedema sendiri merupakan pembengkakan pada jaringan di bawah kulit, yang bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti di bibir, kelopak mata, ataupun organ kelamin. Bila terjadi di tenggorokan, angioedema bisa menyebabkan sesak napas.

Gatal-gatal dan angioedema dapat disebabkan oleh:

  • Gigitan atau sengatan serangga.
  • Infeksi virus
  • Penggunaan antibiotik
  • Terkena getah tanaman
  • Mengkonsumsi telur, susu, kedelai, kacang, gandum, dan makanan laut.

Baca Juga:
1. Bahayakah Benjolan di Belakang Telinga Pada Bayi?
2. Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?

Bagaimana cara mengatasi gatal pada kulit bayi?

Agar masalah gatal pada kulit perut dan di bagian tubuh lainnya segera sembuh, sebaiknya jangan garuk ruam tersebut.

Nah, untuk mencegah si Kecil menggaruk bagian yang gatal, Bunda bisa memakaikan sarung tangan. Selain itu, pastikan kuku si Kecil selalu pendek agar tidak sampai melukai kulitnya. 

Dan berikut beberapa hal lainnya yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah dan mengatasi gatal pada kulit bayi:

1. Pilihlah pakaian yang tepat

Tahukah Bunda, pakaian dengan ukuran yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi lho? Oleh karena itu, pilihlah pakaian bayi yang lembut, tidak kasar, serta mampu menyerap keringat agar si Kecil merasa nyaman dan sejuk. 

Ingat ya Bun, hindari memakaikan pakaian dengan bahan sintetis seperti nilon atau polyester, karena bahan tersebut dapat memerangkap panas.

2. Jangan langsung memakai pakaian yang baru

Sebaiknya, cuci bersih pakaian baru terlebih dahulu sebelum dipakaikan kepada si Kecil. Hal ini tentu saja untuk membersihkan bahan kimia tambahan yang mungkin saja menempel pada pakaian. Jika perlu, gunakan deterjen khusus pakaian bayi yang lebih lembut agar si Kecil tidak terkena sisa deterjen yang terlalu keras.

3. Memandikan si Kecil dengan air hangat

Anda disarankan untuk memandikan si Kecil dengan air yang hangat-hangat kuku. Hal ini karena air yang terlalu panas bisa menyebabkan kulit bayi semakin kering dan juga gatal. Selain itu, cukup mandikan si Kecil dua kali saja dalam sehari. Karena mandi terlalu sering justru akan membuat kulitnya menjadi kering.

4. Keringkan tubuh si Kecil dengan sempurna

Setiap selesai memandikan si Kecil, pastikan Bunda mengeringkan tubuhnya dengan sempurna hingga benar-benar kering. Ingat, hindari menggosok kulit si Kecil terlalu keras. Sebaliknya, gunakan handuk berbahan lembut untuk mencegah iritasi dan juga rasa gatal.

5. Jaga si Kecil agar tidak berkeringat

Bayi berada pada usia aktif sehingga menyebabkan ia mudah berkeringat. Jika si Kecil mulai berkeringat, sebaiknya segera bersihkan dengan lap yang lembut. Hal ini karena keringat merupakan salah satu penyebab munculnya masalah gatal pada kulit bayi.

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah, gunakan juga produk pelembab khusus bayi yang lembut, untuk mencegah kulitnya menjadi kering.

6. Jaga selalu kebersihan popok si Kecil

Apabila popok si Kecil sudah basah ataupun kotor, Bunda harus segera menggantinya. Bersihkan area popok tersebut hingga benar-benar kering, hal ini bertujuan untuk menghindari kondisi yang lembab. Karena kelembaban yang berlebih dapat menyebabkan bakteri berkembang dan memunculkan rasa gatal.

7. Beri si Kecil lotion sebelum aktivitas outdoor

Aktivitas outdoor memang sangat menyenangkan dan baik untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Namun sebelum beraktivitas, sebaiknya oleskan dulu lotion atau krim nyamuk yang lembut dan aman untuk bayi. Hal ini berfungsi untuk mencegah gigitan serangga pada si Kecil.

Bun, apabila tidak diatasi dengan baik, masalah gatal pada kulit bayi bisa mengganggu aktivitas dan waktu tidurnya. Bahkan, stimulasi yang Bunda berikan bisa jadi tidak dapat diterima dengan baik oleh si Kecil. Oleh karena itu, jangan sepelekan masalah kulit si Kecil ya! 

SHARE ARTIKEL