Pityriasis Alba: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 15 Jan 2020

Pityriasis Alba: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Ilustrasi Pityriasis Alba - Image from id.pinterest.com

Pityriasis Alba: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya Ketahui pengertian pityriasis alba, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya disini.

Pityriasis alba adalah penyakit kulit yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja. Penderita penyakit ini umumnya mempunyai bercak merah atau merah muda pada kulit mereka, oleh karena itu pityriasis alba seringkali disangka sebagai panu.

Lalu apa sih penyebab dan bagaimana cara mengobati pityriasis alba? Berikut penjelasannya.

Pityriasis Alba itu Apa Sih?

Seperti yang sudah disebutkan di awal, pityriasis alba adalah suatu penyakit kulit tidak menular yang akan membuat penderitanya memiliki bercak merah atau merah muda pada kulit mereka. Bentuk bercak tersebut bisa bulat tidak beraturan dan terasa bersisik apabila disentuh.

Bercak pityriasis alba dapat memudar dengan sendirinya atau setelah dioleskan krim pelembab. Meskipun begitu, bercak tersebut sering meninggalkan bekas luka berwarna pucat setelahnya.

Pityriasis alba merupakan kondisi yang cukup umum yang biasanya terjadi pada usia anak-anak dan juga remaja, penyakit ini juga tidak memandang jenis kelamin, oleh sebab itu laki-laki dan perempuan sama-sama rentan. Namun, penyakit kulit satu ini kemungkinan besar cenderung menyerang orang yang memiliki kulit gelap.

Orang tua tidak perlu khawatir ketika si Kecil mengalami pityriasis alba. Pasalnya, penyakit kulit ini tidak berbahaya dan tidak menular.

Umumnya, penyakit pityriasis alba memiliki dia varian, yaitu:

  1. Pityriasis Alba pigmenting : Mempunyai zona yang lebih sentral seperti memar karena hiperpigmentasi (penggelapan kulit) yang dikelilingi oleh bagian hipopigmentasi, sedikit bersisik dengan bagian luar yang variatif, dan biasanya muncul pada wajah dan seringkali dikira sebagai infeksi dermatophyte atau infeksi yang disebabkan oleh jamur.

  2. Pityriasis Alba Ekstensif : Mempunyai bentuk yang klasik dengan luas dan simetris kulit, tidak mempunyai fase peradangan awal, dan tanpa spongiosis (akumulasi cairan yang abnormal). Pada kasus ekstensif, umumnya bercak yang muncul tidak diiringi dengan munculnya sisik namun lebih tahan lama, tidak menunjukkan gejala, dan jarang muncul pada bagian wajah karena lebih sering terlihat pada batang tubuh.

Pada kasus pityriasis alba bayi, bercak merah dapat muncul di beberapa bagian tubuh bayi, misalnya seperti bagian tangan, wajah, leher maupun dada.

Bercak tersebut bisa memudar dalam beberapa minggu, namun ada pula bercak yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilang, kebanyakan kondisi ini disebabkan oleh cuaca yang panas. Selain itu, pinggiran bercak juga bisa berubah warna menjadi kecoklatan.

Oleh karena itu, meskipun tidak berbahaya dan dapat memudar dengan sendirinya, orang tua tetap harus memberikan krim pelembab agar kulit si Kecil tidak kering.

Penyebab Pityriasis Alba

Sampai sekarang, penyebab pityriasis alba belum diketahui secara pasti. Namun, banyak mitos yang berkembang dalam masyarakat bahwasanya pityriasis alba disebabkan oleh paparan sinar matahari yang terlalu sering. Sebab, banyak orang yang mengeluhkan bercak pityriasis alba muncul setelah menghabiskan banyak waktu di luar ruangan.

Akan tetapi, belum ada penelitian dalam skala besar yang menyebutkan bahwa sinar matahari merupakan penyebab utama penyakit pityriasis alba.

Beberapa ahli pun juga memiliki pendapat demikian, para ahli meyakini bahwa penyakit kulit ini terjadi karena penderitanya pernah mengidap Dermatitis Atopik atau kulit sensitif di masa awal tumbuh kembangnya.

Eksim sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan kulit meradang hingga menimbulkan ruam bersisik dan sensasi gatal.

Sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa, sinar matahari hanyalah faktor pendukung munculnya bercak saja, dan bukan penyebab utama penyakit pityriasis alba.

Selain sinar matahari, hal-hal berikut juga termasuk dalam faktor pemicu penyakit pityriasis alba, antara lain:

  • Udara yang panas.
  • Tingkat kelembaban yang berlebihan.
  • Terkena bahan kimia dari sabun atau deterjen yang berbau kuat.
  • Gesekan pada pakaian.
  • Polusi asap rokok.
  • Stres.

Gejala Pityriasis Alba

Pityriasis alba merupakan kondisi medis yang umum terjadi pada sekitar 2–5% anak-anak di seluruh dunia. Gejala penyakit ini biasanya baru bisa muncul ketika anak memasuki usia 6 dan 12 tahun.

Adapun gejala yang paling umum terjadi adalah munculnya bercak-bercak merah terang atau merah muda pucat (merah jambu) berbentuk bulat dan tak beraturan di kulit. Tekstur bercak tersebut biasanya kering dan bersisik.

Biasanya, bercak ini muncul di bagian tubuh, seperti: 

  • Wajah
  • Lengan bagian atas
  • Leher
  • Dada

Setelah beberapa minggu, warna bercak akan semakin memudar menjadi lebih pucat. Namun ada juga bercak yang hilang total dalam beberapa bulan, dan ada pula yang bisa bertahan selama beberapa tahun.

Baca Juga :
1. 8 Cara Menghilangkan Daki 100% Ampuh Kembali Bersih
2. 7 Cara Menghilangkan Flek Hitam Dalam 1 Jam Dengan Bahan Alami
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!

Pencegahan Pityriasis Alba

Berikut beberapa hal untuk mencegah pityriasis alba, antara lain:

  • Selalu menjaga kesehatan dan kebersihan kulit dengan baik.
  • Hindari penggunaan obat tropis apa pun yang belum tentu aman untuk kulit.
  • Hindari penggunaan pakaian sintetis.
  • Hindari mengkonsumsi makanan asam dalam porsi yang berlebihan.
  • Hindari alkohol dan juga merokok.

Selain itu, untuk mencegah bayi terkena pityriasis alba, bisa dilakukan dengan cara menjauhi faktor-faktor pemicu penyakit tersebut, antara lain dengan tidak membiarkan anak-anak terlalu sering mandi air panas dan juga tidak membiarkannya terpapar sinar matahari tanpa menggunakan tabir surya.

Pengobatan Pityriasis Alba

Pityriasis alba obatnya apa, sih? Nah, perlu diketahui, penyakit kulit satu ini tidak dapat disembuhkan, akan tetapi pengobatan yang dijalani berfungsi untuk membantu mengontrol gejala yang timbul.

Jadi, jika tidak ingin bercak pityriasis alba semakin luas, maka Anda harus menghindari hal-hal pemicu pityriasis alba, serta menggunakan obat dari dokter untuk mengurangi gejala yang timbul. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Memakai krim topikal yang telah direkomendasikan oleh dokter.
  • Menggunakan obat sesuai dengan resep dokter.
  • Memakai pelembab kulit agar mencegah kulit kering.
  • Memakai lotion, shampo, dan juga salep yang mengandung pelembab untuk mengurangi peradangan, kerak kulit, dan juga gatal-gatal yang ditimbulkan dari bercak.
  • Memakai krim steroid, dan obat anti-inflamasi lainnya. 
  • Hindari kulit terkena paparan sinar matahari secara langsung. 
  • Gunakan tabir surya secara rutin minimal SPF-30 setiap kali akan keluar rumah, dan oles kembali setiap 2 jam sekali.
  • Rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan kondisi kulit.

Buat kamu yang tidak terbiasa menggunakan obat medis, pasti bertanya-tanya "Pityriasis alba obat alaminya apa, ya?"

Nah, berikut 2 bahan alami yang dapat membantu menghaluskan kulit bersisik akibat bercak pityriasis alba:

  • Madu

    Cara mudah menggunakan madu adalah dengan mengoleskannya secara merata pada kulit dan diamkan semalaman. Kemudian bilas hingga bersih pada pagi harinya.

  • Lidah buaya

    Lidah buaya terbukti ampuh menjaga kelembaban alami serta membantu mendinginkan kulit. Caranya mudah saja, cukup oleskan gel lidah buaya secara merata pada kulit dan biarkan meresap selama semalaman. Bilas hingga bersih pada pagi harinya.

Itulah penjelasan lengkap mengenai pityriasis alba ini, apabila Anda merasakan gejala yang tidak disebutkan diatas, segera konsultasikan dengan dokter. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL