Ini yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Imunisasi IPV

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 16 Jan 2020

Ini yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Imunisasi IPV

Ilustrasi imunisasi IPV - Image from id.pinterest.com

Ini yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Imunisasi IPV - Cegah penyakit polio dengan imunisasi IPV.

Vaksinasi atau yang lebih sering disebut sebagai imunisasi merupakan hal penting yang berguna untuk mencegah penyakit berbahaya pada bayi dan juga anak. 

Di Indonesia sendiri, salah satu vaksin yang wajib diberikan pada bayi dan anak adalah vaksin polio, yaitu imunisasi OPV dan imunisasi IPV.

Namun, yang kita bahas kali ini bukanlah keduanya, kita akan berfokus pada penjelasan tentang imunisasi IPV. Simak selengkapnya berikut ini.

Imunisasi IPV itu Apa Sih?

Mungkin belum banyak orang yang mengetahui apa itu imunisasi IPV, apa manfaat dan kegunaannya.

Imunisasi IPV untuk apa, sih? Nah, imunisasi IPV adalah imunisasi atau vaksin yang berguna untuk mencegah penyakit polio atau poliomyelitis yang menyerang saraf.

Penyakit polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang berada di dalam saluran pencernaan dan juga tenggorokan, virus tersebut dapat disebarkan melalui kontak cairan ataupun tinja.

Pada kondisi tertentu, seseorang yang terinfeksi polio bisa mengalami kelumpuhan permanen, bahkan hingga menyebabkan kematian. Polio dapat muncul tanpa adanya gejala apapun, oleh karena itu penting untuk mencegah polio sejak dini yaitu dengan imunisasi polio.

Perlu diketahui, terdapat dua jenis imunisasi polio, yang pertama yaitu imunisasi polio oral atau oral polio vaccine (OPV), dan yang kedua adalah vaksin polio tidak aktif atau inactivated polio vaccine (IPV).

OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan agar tubuh memiliki imun atau sistem kekebalan terhadap virus polio yang menyerang. Sedangkan IPV menggunakan poliovirus yang sudah dinonaktifkan.

Pemberian vaksin polio jenis OPV diteteskan melalui mulut. Sementara, imunisasi IPV diberikan melalui suntikan di lengan ataupun tungkai.

Kapan Anak Harus Diberi Imunisasi IPV?

Setelah mengetahui betapa pentingnya imunisasi IPV, pasti banyak orang tua yang bertanya-tanya "Pemberian imunisasi IPV usia berapa, sih?"

Nah, untuk memperoleh hasil vaksinasi yang maksimal, pemberian vaksin polio biasanya  dilakukan sejak bayi lahir. Setelahnya, pemberian vaksin yaitu jenis OPV akan dilakukan kembali pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Kemudian, untuk imunisasi polio suntik atau imunisasi IPV sendiri, diberikan saat si Kecil berusia 18 bulan dan anak berusia 6 hingga 8 tahun (berdasarkan rekomendasi dari ikatan dokter anak Indonesia), atau bisa juga diberikan pada anak berusia 4-6 tahun (berdasarkan rekomendasi dari CDC). Setiap anak setidaknya harus mendapat satu dosis IPV sebagai penguat atau booster.

Apabila pemberian vaksin polio pada bayi atau anak terlambat, maka dapat terus dilanjutkan hingga dosis lengkap. Ingat ya, vaksin polio tidak perlu diulang dari awal.

Imunisasi IPV untuk Dewasa

Selain imunisasi IPV pada bayi, vaksin ini juga dapat diberikan pada orang dewasa, pasalnya polio adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja.

Oleh karena itu, seperti yang sudah disebutkan diatas, anak yang terlambat mendapatkan polio bahkan hingga ia menginjak dewasa, dan belum mendapatkan imunisasi polio sama sekali, maka ia bisa memperoleh tiga dosis vaksin polio.

Adapun jarak antara dosis pertama dan kedua sekitar 1-2 bulan. Kemudian, jarak dosis kedua dan ketiga antara 6-12 bulan.

Terdapat tiga kelompok orang dewasa yang membutuhkan vaksin polio karena berisiko tinggi mengalami kontak dengan penderita atau virus polio, antara lain:

  1. Orang dewasa yang sering bepergian ke kawasan yang diketahui banyak terjadi kasus polio (kawasan endemik polio).
  2. Orang dewasa yang bekerja di laboratorium yang menangani spesimen yang kemungkinan mengandung virus polio. 
  3. Orang dewasa yang bekerja sebagai staf atau pegawai kesehatan yang mengurus pasien terinfeksi polio.

Jadi, untuk orang dewasa yang masuk dalam kategori tersebut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan memperoleh vaksin polio tambahan.

Baca Juga :
1. Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya
2. Mengenal Tes Mantoux dan Prosedurnya
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!

Efek Samping Imunisasi IPV

Imunisasi IPV apakah menyebabkan panas? Jawabannya adalah ya, seperti imunisasi lainnya, terdapat beberapa efek samping yang mungkin akan dirasakan anak setelah mendapatkan imunisasi polio, baik imunisasi IPV maupun OPV.

Khusus untuk imunisasi IPV, pemberian vaksin ini bisa menyebabkan bintik merah yang terasa nyeri di lokasi penyuntikan. Selain itu, anak juga dapat mengalami demam ringan.

Namun orang tua tidak perlu khawatir, apabila setelah vaksin polio anak mengalami nyeri atau demam, konsultasikan dengan dokter tentang pemberian obat pereda nyeri dan demam yang sesuai, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Sebagaimana obat pada umumnya, vaksin polio juga memiliki risiko memicu alergi dan risiko lain yang tergolong sangat kecil. Disarankan untuk menunda vaksin polio saat kondisi anak tidak fit atau sakit.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Imunisasi IPV

Imunisasi polio baik jenis OPV maupun IPV, merupakan imunisasi yang wajib dilakukan apabila Anda tidak ingin anak terkena virus polio. Sebelum melakukan imunisasi, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal di bawah ini, antara lain:

  • Perhatikan reaksi alergi pada anak

    Apabila si Kecil mengalami reaksi alergi yang parah terhadap imunisasi IPV, maka dianjurkan untuk tidak melakukan imunisasi IPV lagi. Selain itu, pada anak yang diketahui memiliki alergi berat terhadap kandungan neomycin, streptomycin dan polymyxin B, kemungkinan tidak direkomendasikan untuk mendapat suntik vaksin polio (IPV).

  • Tunda imunisasi ketika anak sedang sakit

    Apabila si Kecil sedang sakit yang cukup parah atau sedang, orang tua perlu menunda pemberian imunisasi hingga anak benar-benar sembuh dan pulih. Namun apabila si Kecil hanya mengalami sakit ringan, misalnya seperti batuk dan pilek tanpa adanya demam, maka ia tetap boleh menerima vaksinasi.

Imunisasi IPV atau OPV sebenarnya aman untuk dilakukan. Meskipun begitu, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai resiko efek samping serta penanganan yang tepat.

Ingat ya, penyakit polio tergolong penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kelumpuhan hingga membahayakan nyawa. Oleh karena itu, hindari resiko terinfeksi virus polio yang berbahaya dengan imunisasi. Tepati pula jadwal vaksin polio sesuai dengan saran dokter.

Demikianlah penjelasan tentang imunisasi IPV ini, kami juga menyediakan rangkuman tentang imunisasi IPV pdf, Anda bisa mendownloadnya (disini). Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL