Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 03 Jan 2020

Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya

Ilustrasi Antenatal Care - Image from www.unicef.org.uk

Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya Yuk, ketahui apa itu antenatal care, fungsinya, dan prosedurnya disini.

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi bisa ditekan dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh instansi pelayanan kesehatan. Salah satu upayanya yaitu dengan melakukan antenatal care.

Apa itu antenatal care, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosedurnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga :
1. 10 Cara Mendapatkan Anak Kembar Meskipun Tidak Ada Keturunan
2. Plasenta Previa: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
3. Anemia Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Antenatal Care

Seorang Ibu memegang peranan yang sangat penting dalam mengupayakan potensi anak sejak masih dalam kandungan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan kehamilan / antenatal care terpadu, atau disebut juga dengan ANC (Antenatal Care) yang terintegrasi.

Antenatal care adalah suatu pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik serta mental Ibu hamil secara optimal, hingga Bumil mampu menghadapi masa persalinan, nifas, serta menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, dan mengembalikan kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

Antenatal care dilakukan minimal empat kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan di trimester pertama, 1 kali pemeriksaan di trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan di trimester ketiga.

Adapun tujuan diadakannya antenatal care antara lain :

  • Memantau kemajuan proses kehamilan untuk memastikan kesehatan pada Bumil serta tumbuh kembang janin yang dikandung.
  • Mengetahui sejak dini adanya komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi saat kehamilan, termasuk adanya riwayat penyakit serta prosedur pembedahan. 
  • Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan Ibu dan juga bayi.
  • Mempersiapkan proses persalinan sehingga Bumil bisa melahirkan bayi dengan selamat, serta meminimalkan trauma yang mungkin terjadi pada masa persalinan.
  • Menurunkan jumlah kematian serta angka kesakitan pada Ibu.
  • Mempersiapkan peran sang Ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran bayi agar mengalami tumbuh kembang dengan optimal.
  • Mempersiapkan Ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta pemberian ASI eksklusif pada bayinya.

Antenatal care bisa dilakukan di Puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, dokter umum, ataupun dokter spesialis obstetri dan ginekologi (dokter kandungan).

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.

Prosedur Antenatal Care

Umumnya, standar minimal prosedur antenatal care terdiri dari 10 T, yaitu:

1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan mencatatnya.
2. Ukur Tekanan darah, tekanan darah yang normal berada di angka 110/80 dan dibawah 140/90.
3. Nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas(LILA).
4. Memantau perkembangan janin dengan mengukur Tinggi fundus uteri (puncak rahim).
5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).

Adapun vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda, yaitu :

  • TT1 : ketika kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)
  • TT2 : 4 minggu setelah TT1
  • TT3 : 6 bulan setelah TT2
  • TT4 : 1 tahun setelah TT3
  • TT5 : 1 tahun setelah TT4

6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
7. Pemberian Tablet zat besi.
8. Test Laboratorium seperti penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV.
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) dengan tenaga medis, termasuk perencanaan persalinan.

Pemeriksaan TORCH


Selain prosedur diatas, ada juga beberapa pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan selama masa kehamilan, antara lain pemeriksaan TORCH, yaitu singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks virus. Pemeriksaan tersebut digunakan untuk mengetahui apakah Bumil tidak pernah terinfeksi, pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi penyakit tersebut.

Infeksi dari kuman-kuman itu bisa menjadi masalah serius selama masa kehamilan karena mampu menembus ari-ari serta menyebabkan kelainan pada bayi dalam kandungan. Pemeriksaan TORCH disarankan pada Bumil terutama yang memiliki hewan peliharaan dirumah dan memiliki riwayat keguguran yang berulang.

Adapun hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit TORCH antara lain :

  • Makan makanan yang bergizi.
  • Melakukan pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.
  • Melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit TORCH.
  • Makan makanan yang sudah dimasak dengan matang.
  • Memeriksakan kandungan secara teratur.
  • Menjaga kebersihan tubuh.
  • Menghindari kontak fisik dengan penderita penyakit TORCH.

Selain TORCH, terdapat pula kelas Ibu hamil yang merupakan tempat untuk Bumil  belajar mengenai kehamilan dengan usia kehamilan antara 4 minggu-36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.

Tujuan dari kelas Bumil ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan, serta merubah sikap dan perilaku Bumil agar paham tentang kehamilan, perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos atau kepercayaan atau adat istiadat setempat mengenai kehamilan, penyakit menular serta akta kelahiran.

Nah sekarang sudah jauh lebih paham mengenai antenatal care kan, Bunda? Yuk rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan guna mengoptimalkan kesehatan dan keselamatan Anda dan si Kecil. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL