Kiat Umar bin Khattab dalam Membangun Pemerintahan yang Bersih dan Maju

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 10 Dec 2020

Kiat Umar bin Khattab dalam Membangun Pemerintahan yang Bersih dan Maju

Ilustrasi Umar bin Khattab - Image from news.detik.com

Umar memiliki kriteria ketat untuk memilih bawahannya 

Di zaman kepemimpinan Umar bin Khattab, bisa dibilang termasuk masa-masa keberhasilan Islam yang luar biasa. Banyak wilayah yang berhasil ditaklukan serta pemerintahan berjalan dengan baik. Ini kunci kesuksesan Umar bin Khattab.

Umar bin Khathab adalah figur pemimpin yang sukses membangun pemerintahan yang bersih dan maju. Beliau menjadi sosok pemimpin yang tak sembarangan mengangkat pegawai. 

Ia memiliki persyaratan yang cukup ketat dalam meloloskan orang menjadi bawahnnya . Hal inilah yang menjadikan pemerintahan Umar dikenal bersih dan juga cemerlang. 

Berdasarkan buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, persyaratan sifat jujur dan shalih adalah prinsip utama khalifah Umar bin Khattab dalam mengangkat pegawainya. 

Oleh sebab itu, selama pemerintahan beliau, setiap gubernur atau pegawai kepercayaannya adalah sahabat Nabi dari golongan kaum Muhajirin dan Anshar. 

Dia tahu bahwa generasi ini telah mendapat keridhaan dari Allah SWT karena merupakan golongan awal yang masuk Islam. 

Umar percaya apabila Allah telah meridhai mereka dalam agamanya, maka urusan dunia pun inshaallah bisa sesuai dengan jalannya. Hal ini sebagaimana firman Allah,

"Orang-orang yang terdahulu Iagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-Iamanya. Mereka kekal di dalamnya. ltulah kemenangan yang besar" (At Taubah: 100).

Selain itu, Umar juga kerap menguji kezuhudan para gubernurnya. Sifat zuhud dan tidak serakah dengan gemerlap dunia bisa menciptakan pegawai yang bersikap jujur, bersih dan tidak korup. 

Dengan begitu, memilih calon pegawai yang zuhud adalah kunci utama untuk memberantas korupsi. 

BACA JUGA

Sementara itu, Imam Bukhari dalam kitab shahihnya yang membahas tentang ijarah (upah-mengupah) menjelaskan bahwa. 

"Mengangkat seorang yang shalih menjadi orang upahan" sambil menuliskan hadis Nabi, Seorang yang jujur yang dipercayakan untuk mengantarkan sedekah kepada orang yang berhak menerimanya, ia mendapatkan pahala bersedekah juga, jika ia ikhlas melakukannya".

Hal ini menunjukkan bahwa mengangkat orang yang jujur dalam sebuah tugas merupakan persyaratan penting agar tugas itu terlaksana dengan baik. 

Seorang yang dibebani sebuah tugas yang mulia jika ia ikhlas melakukannya, selain mendapat upah ia juga mendapatkan pahala dari misi kebajikan yang dilakukannya.

SHARE ARTIKEL