Kisah Muslim Dicaci Malah Balas Mengasihi, Pencaci Kaget Bukan Main

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 12 Nov 2020

Kisah Muslim Dicaci Malah Balas Mengasihi, Pencaci Kaget Bukan Main

Ilustrasi orang yang mencaci - Image from umma.id

Masyaallah, beginilah akhlak muslim yang seharusnya. 

Meski dicaci habis-habisan di jalanan. Orang ini idak membalas atau mendiamkan si pencaci, ia malah mengasihinya sepenuh hati. Ia kemudian memberikan banyak bantuan kepada si pencaci. 

Pada  Kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dikisahkan bahwa Zainal Abidin bin Ali Husain RA dalam perjalanannya ke masjid. Tak disangkanya, saat dalam perjalanan ia dicaci oleh seseorang. 

Melihat hal tersebut para pembantu Zainal kemudian menawarkan diri untuk memukuli pencaci tersebut.

Namun, beliau mencegahnya sebagai bentuk kasih sayang kepada si pencaci tersebut. Lalu ia berkata, 

"Aduhai, aku jauh lebih banyak lagi cacatnya dari pada yang kau katakan tadi. Apa yang tidak engkau ketahui tentang diriku jauh lebih banyak dari yang engkau ketahui. Jika engkau ada keperluan sehingga membuatmu mencaciku maka katakan saja," ujar Zainal.

Menanggapi jawaban Zainal tersebut, lelaki yang mencaci itu pun kemudian tersipu malu. Zainal kemudian menanggalkan gamisnya untuk diberikan kepada si pencaci tersebut. 

Ia bahkan menyuruh pembantunya untuk memberikan uang seribu dirham.

Sikap mudah memaafkan ini adalah salah satu tuntunan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Balad ayat 17:

ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ

Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang."

Rasulullah SAW juga bersabda:

Artinya: “Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim).

Selain itu Rasulullah SAW juga memperingatkan Umat Islam untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Serta senantiasa berusaha untuk mengiringi keburukan dengan kebaikan.

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauliah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR At Tirmidzi)

Semoga kita bisa menjadi golongan umat Islam yang bisa menerapkan akhlak islami ini. Alih-alih membalas dengan keburukan, alangkah lebih baiknya kita membalas dengan kebaikan dan mengasihinya. 

SHARE ARTIKEL