Kiamat Kecil Terjadi Sebelum Kiamat Besar, Ini Penjelasan dan Dalilnya

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 19 Nov 2020

Kiamat Kecil Terjadi Sebelum Kiamat Besar, Ini Penjelasan dan Dalilnya

Ilustrasi kiamat kecil - Image from manado.tribunnews.com

Kiamat, hari di masa depan yang pasti akan terjadi 

Saat itu bukanlah akhir kehidupan, melainkan awal kehidupan kekal di akhirat. Saat itu seluruh alam semesta dihancurkan hingga tak bersisa, lalu manusia dibangkitkan untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. 

Percaya akan terjadinya hari Kiamat adalah salah satu rukun iman. Untuk itu, kita disebut orang yang beriman, salah satu syaratnya adalah menyakini akan tibanya hari Kiamat. 

Saat terjadi kiamat, seluruh alam semesta mengalami kehancuran total. Tidak ada satupun bangunan yang masih berdiri dengan megah, bahkan gunung-gunung pun luluh lantah. 

Seluruh makhluk tidak ada yang tersisa dan semua manusia yang menjumpai hari itu akan menjemput ajalnya bersama-sama. 

Ada dua istilah yang mengiringi hari Kiamat, yakni kiamat kecil dan juga kiamat besar. Lantas, apa perbedaan dari kiamat kecil dan kiamat besar?

Kiamat Kecil dan Kiamat Besar 

Sebagian ulama membagi kiamat menjadi dua, yaitu kiamat besar (al-qiyamah al-kubra) dan kiamat kecil (al-qiyamah as sughra). 

Kiamat kecil adalah matinya orang per orang, sedang kiamat besar adalah yang kehancuran alam semesta. Semua benda yang ada di jagat raya rusak dan binasa. 

Kiamat kecil adalah peristiwa kematian manusia secara individual. Saat seseorang meninggal, saat itulah dapat dikatakan bahwa dia telah mengalami kiamat kecil. Dan nantinya setiap mahkluk pasti akan mengalaminya. 

Sebagian pakar berpendapat bahwa kiamat kecil tidak hanya menimpa manusia saja, melainkan juga mahkluk dan benda-benda di sekitar kita. Kehancuran yang berskala kecil seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan lainnya tergolong dalam kiamat kecil. 



Hal ini dikarenakan, bencana tersebut menimbulkan kerusakan di lokasi kejadian. Adakalanya disebabkan karena faktor alamiah yang tidak dapat dihindarkan atau bisa juga karena perbuatan manusia yang tidak menjaga lingkungannya. 

Sementara itu, saat kiamat besar terjadi, tidak ada satu pun baik di darat, laut maupun ruang angkasa yang masih utuh dan terhindar dari kehancuran. Semuanya akan rusak, hancur, dan binasa. Tidak ada satupun yang kekal kecuali Allah SWT. 

Kiamat bukanlah sekedar dongeng atau cerita biasa, melainkan suatu kepastian yang akan terjadi di masa depan. Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam Alquran sebagai berikut. 

وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ 

"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS Al-Hajj: 7). 

Saat kiamat besar datang, semua yang ada di alam raya akan hancur, rusak, dan binasa. Tidak ada satu pun yang tetap utuh. Manusia juga punah, kematiannya tak terhindarkan. Semua yang hidup dimatikan. 

Lalu, setelah semua mahkluk mati, maka semua manusia akan dibangkitkan. Mereka dihidupkan lagi untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama di dunia. 

Bagi yang berbuat kebaikan akan menerima ganjaran baik, dan bagi yang jahat akan menerima hukuman. 



Penyebab Orang Tidak Percaya Kiamat 

Namun demikian, kebanyakan di antara manusia ingkar dan tidak percaya akan datangnya hari kiamat. Sebagaimana dijelaskan Alquran.

اِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ 

"Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman." (QS Ghafir: 59). 

Mengenai ayat tersebut, para mufasir menjelaskan keingkaran manusia pada hari kiamat disebabkan karena berbagai hal. 

Sebagian manusia berpendapat bahwa kebangkitan manusia yang telah mati dan hancur setelah kiamat adalah hal yang tak mungkin terjadi. 

Sebagian lainnya ingkar karena takut mendapatkan balasan dari setiap amal perbuatan yang telah dilakukannya. Mereka berpendapat bahwa kiamat tidak ada, sehingga kebangkitan manusia dari kematian juga mustahil terjadi. 

Jika kebangkitan tidak ada, maka pertanggungjawaban terhadap semua amal di dunia juga tidak ada. Orang-orang yang mengingkari hari kiamat berkeyakinan bahwa kehidupan dunia berakhir setelah melalui kematian.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah SWT yang beriman, yakni meyakini adanya kiamat dengan sepenuh hati. Sehingga mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 

Salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan mempersiapkan amalan yang baik untuk di akhirat kelak, supaya kita mendapat balasan yang baik di akhirat kelak. 

SHARE ARTIKEL