Diskriminasi Pasien Covid-19, Jalan Ditutup Total Bahkan Setelah 2 Minggu Isolasi Mandiri

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 13 Nov 2020

Diskriminasi Pasien Covid-19, Jalan Ditutup Total Bahkan Setelah 2 Minggu Isolasi Mandiri

Jalanan rumah diblokade - Image from kalbar.suara.com

Bantuan tidak masuk, anggota keluarga pun tak bisa keluar 

Miris, warga di sekitar mendiskriminasi keluarga yang terkena Covid-19. Bukannya bergotong royong untuk memberikan bantuan seperti makanan atau lainnya, mereka malah blokade jalan akses dari dan ke rumah secara total. Ini curhatan sang anak.

Satu keluarga positif corona dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah mereka. Sayangnya, warga sekitar bukannya membantu malah mendiskriminasi mereka. 

Akses jalan ke rumah mereka pun diblokade alias ditutup total. Sehingga mereka tak ada akses sedikitpun untuk keluar rumah. 

Jalanan menuju rumah mereka diblokade hingga tidak ada bantuan dari tetangga yang bisa masuk. Kejadian itu diceritakan oleh sang anak, IN, yang curhat melalui akun instagramnya. 

"Apa seperti ini perlakuan warga terhadap orang yang terkonfirmasi positif Covid-10??" tanya dia lewat unggahannya pada Kamis (12/11/2020).

Keluarga Disiplin Karantina Mandiri 

Ia juga mengisahkan, orang tuanya sedang menjalani isolasi mandiri usai terkonfirmasi positif virus corona. Mereka telah menjalani karantina mandiri selama 2 minggu lamanya. 

"Selama itu pula kami sekeluarga mendekam dalam rumah tanpa interaksi dengan orang lain terkhusus orang tua saya, karena kami sadar risikonya," tulis dia.

Saat memasuki hari ke 15 mereka menjalani isolasi mandiri, tiba-tiba jalan menuju rumah mereka ditutup paksa oleh warga sekitar. 

"Tiba-tiba jalan sebelah rumah kami ditutup paksa seperti ini oleh pengurus RT tanpa ada komunikasi terlebih dahulu kepada keluarga kami, entah menanyakan perkembangan kondisi kami atau apapun," curhat dia.

Selama ini, mereka hanya mengandalkan kiriman dan juga bantuan dari saudara dan teman mereka yang masih peduli dengan keluarganya . 

Di lain sisi, lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang disebut berada di kawasan Pancoran Mas, Cagaralam, Depok, Jawa Barat itu justru diam dan tak memberikan dukungan serta bantuan apa-apa.

Keluarga Sudah Dinyatakan Sehat 

Sang anak juga mengungkapkan, saat ini keluarganya sudah dinyatakan sehat oleh puskesmas setempat. 

"Hanya menunggu surat keterangan sehat dari PKM," tulisnya.

Namun, IN menyayangkan dengan perlakuan yang didapat keluarganya dari lingkungan tempat tinggalnya.

"Apakah yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu harus dikucilkan seperti ini? Sedangkan yang nongkrong tanpa masker masih berkeliaran di sekeliling kami!" protes dia.

Unggahan tersebut pun langsung ramai dan mendapat dukungan dari banyak warganet. 

"Astaghfirullah kok begitu sih. Semoga bapak ibu dan keluarga semua diberikan keseharan dan kesabaran," tulis warganet.

"Enggak habis pikir kenapa malah punya pikiran dan perlakuan seperti itu, bukannya dibantu agar bisa pulih atau mempunyai empati lebih malah begini. Tetap sabar ya kak, semoga kedepannya sehat terus," tulis warganet lainnya.

"Masih ada ternyata ya yang punya pikiran kampungan kayak begitu. Enggak habis pikir," timpal warganet lain.

SHARE ARTIKEL