Puisi Menyentuh Hati dari UAS untuk Bocah yang Mati Syahid karena Selamatkan Ibunya

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 19 Oct 2020

Puisi Menyentuh Hati dari UAS untuk Bocah yang Mati Syahid karena Selamatkan Ibunya

Ustad Abdul Somad dan Rangga - Image from Youtube.com

Rangga, bocah yang selamatkan sang ibu dari pemerkosaan.

Setiap orang yang mendengar kisah heroiknya tentu akan sangat kagum dengan keberanian Rangga sekaligus sedih karena nasib yang menimpanya. Begitu pula UAS, hingga beliau membuatkan puisi untuk Rangga. Berikut isi lengkapnya.

Beberapa waktu ini kisah heroik Rangga yang berusaha selamatkan sang Ibu dari pemerkosaan menjadi viral di media sosial. 

Rangga, bocah SD berusia 10 tahun, yang merupakan warga Kecamatan Birem Bayuen, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh tewas dibacok saat melindungi sang ibu dari pemerkosaan. 

Meski masih kecil, Rangga dengan gagah berani melawan tersangka SB (41), yang hendak memerkosa ibu kandungnya.

Kisah heroik Rangga yang menolong ibunya pun jadi pembicaraan warganet di dunia maya. 

Bahkan warganet menyebut Rangga sebagai pahlawan dan malaikat karena keberaniannya dalam melindungi sang ibu. 

Kematian Rangga yang dibunuh pelaku pemerkosaan ibunya menjadi kisah yang menyayat hati bagi siap saja. Tak terkecuali penceramah kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS).

UAS mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa kematian Rangga tergolong mati syahid. Dia juga membuatkan puisi untuk Rangga di akun instagramnya. 

“Ananda Rangga
Dengan perbuatanmu engkau telah mengajarkan pada anak bangsa ini
tentang arti menjaga kehormatan, walau mesti dibayar dengan nyawa.
Engkau hadap Allah tanpa dosa, karena belum aqil baligh.
Engkau mulia dengan derajat syahid,”
tulis UAS di Instagramnya.

Diketahui sebelumnya, Rangga berusaha menyelamatkan ibunya saat akan diperkosa seorang residivis pada Jumat (9/10/2020) malam. 

Namun, pelaku SB membacok dengan membabi buta pada tubuh mungil Rangga. Saat itu, ibunya sempat meminta Rangga untuk melarikan diri, tapi putranya itu menolak dan malah melawan pelaku.

Rangga akhirnya mengembuskan napas karena luka bacok sebanyak 9 kali di tubuhnya. 

Saat ini, jenazah Rangga telah dimakamkan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada Ahad (11/10/2020) malam. Sementara, pelaku saat ini sudah diamankan oleh kepolisian. 

Dan berita terbaru, diketahui bahwa pelaku telah meninggal dunia pada Sabtu (17/10/2020) diduga karena tidak makan dan minum. 

Puisi Ustad Abdul Somad untuk Rangga

Berikut ini adalah unggahan Puisi menyentuh hati dari UAS tentang Rangga:

Rasulullah Saw bersabda:
“Siapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka ia mati syahid”. (HR. at-Tirmidzi).

Ananda Rangga
Dengan perbuatanmu engkau telah mengajarkan pada anak bangsa ini
tentang arti menjaga kehormatan, walau mesti dibayar dengan nyawa.

Engkau hadap Allah tanpa dosa, karena belum aqil baligh.
Engkau mulia dengan derajat syahid.

Syahid berarti disaksikan, karena seluruh malaikat menyambut ruhmu.
Syahid berarti menyaksikan, karena engkau telah menyaksikan tempatmu di surga sebelum kematian tiba.

Engkau merasakan sakaratulmaut hanya seperti cubitan lembut pada kulit yang halus.
Engkau terbebas dari azab kubur dan hisab.

Ruhmu berada di paruh burung-burung berwarna hijau terbang kian kemari di dalam surga.
Bila engkau diberi Allah kuasa untuk memberi syafaat, berikanlah sebagiannya untuk hamba Allah yang hina: abdul somad." 

Kisah Rangga memang sukses menyentuh hati setiap orang yang mendengarnya. Bagaimana tidak? Kita dibuat menangis sedih, haru, marah, sekaligus bangga dan bahagia atas kisah tersebut. 

Rangga bocah kecil dengan kekuatan lemah, begitu berani menentang orang dewasa dengan senjata tajam demi menolong ibunya. 

Tidak ada ketakutan, yang terpenting adalah keselamatan ibunya. Namun hendak dikata apalagi, jiwanya sudah Allah SWT ambil untuk ditempatkan di sisi yang mulia. 

Semoga perjuangan Rangga bisa jadi pelajaran bagi kita semua untuk menghargai dan selalu menghormati seorang Ibu. Dan juga semoga keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan ketabahan dan keikhlasan.

SHARE ARTIKEL