Heboh Nasabah BRI Dapat Kiriman 600 Ribu, Benarkah Semuanya Dapat?

Penulis | Ditayangkan 04 May 2020

Heboh Nasabah BRI Dapat Kiriman 600 Ribu, Benarkah Semuanya Dapat?

Unggahan warganet tentang bantuan 600 ribu - Image from www.kompas.com

BRI beri uang 600 ribu untuk semua nasabahnya? 

Beredar di media sosial bukti foto dan pesan yang menunjukkan masuknya bantuan sebesar 600 ribu ke rekening mereka. Menanggapi hal ini, pihak BRI angkat bicara.

Unggahan warganet soal uang Rp 600.000 yang tiba-tiba masuk ke rekening BRI milik mereka, beredar di berbagai media sosial. Mulai dari facebook, grup whatsapp dan juga twitter.

Ada yang mengunggah foto pesan singkat (SMS) pemberitahuan transfer, ada pula yang menyebarkannya lewat tulisan dan bukti foto di Facebook. 

Ada yang menyebut bahwa semua pemilik rekening BRI mendapatkan uang sebesaar Rp 600.000 yang diklaim sebagai bantuan karena Covid-19.

Berikut beberapa unggahan yang beredar:

Baca juga : Trending Twitter, Pertamina Beri Diskon 30% BBM, Begini Caranya

Lantas, uang apakah ini? Bagaimana penjelasan dari pihak BRI? 

Penjelasan dari Pihak Bank BRI 

Uang Bantuan Sosial Tunai (BST) Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan, tidak benar bahwa semua pemilik rekening BRI mendapatkan uang sebesar Rp 600.000. 

"Enggak benar, dong. Kan BRI hanya bank penyalur. Yang benar, pemerintah yang bagiin uangnya," ujar Amam, dilansir dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020). 

Dia menjelaskan, uang sebesar Rp 600.000 itu merupakan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. 

BRI bersama dengan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) ditunjuk sebagai bank penyalur dana BST. Rencananya dana tersebut akan diberikan kepada 528.320 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19. 

Amam menjelaskan, pada BST Tahap 1 besaran yang disalurkan mencapai Rp 316 miliar. 

Penyalurannya dilakukan pada 27-29 April 2020 melalui Mass Fund Transfer sebesar Rp 600.000 ke rekening masing-masing penerima yang berhak mendapatkannya. 

Penjelasan dari Pihak Kemensos

Penjelasan Kemensos Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial Adhy Karyono, saat dihubungi secara terpisah, menjelaskan, program BST diberikan kepada sebanyak 9 juta KPM. 

Angka 9 juta KPM ini berpijak dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mekanisme penyalurannya ada 2 cara, yakni melalui PT Pos sebanyak 8 juta KPM dan transfer top up ke rekening penerima manfaat sebanyak 1 juta KPM. 

Adhy menjelaskan, penerima lewat transfer bank adalah mereka yang sudah melakukan sinkronisasi data DTKS dengan data bank Himbara. Jumlah penerima sekitar 5,8 juta KPM. 

Kemudian, dari hasil pemadanan data, diperoleh rekening yang valid sebanyak 749.948 orang, termasuk rekening di BRI sebanyak 528.144 orang. 

Mengenai adanya penerima manfaat yang tidak mengetahui mengenai uang bantuan sebesar Rp 600.00 ini, Adhy menjelaskan, sebelumnya sudah ada pemberitahuan mengenai hal tersebut. 

"Sebelumnya pemberitahuan sudah diberikan kepada dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota, juga koordinator BPNT terkait BNBA yang akan dapat top up bantuan," kata Adhy. 

Selanjutnya, Kemensos berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk melakukan tagging nama yang sudah masuk daftar Himbara.

SHARE ARTIKEL