Waspada Critical Eleven, Waktu Kritis Saat Naik Pesawat Terbang

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 11 Jan 2021

Waspada Critical Eleven, Waktu Kritis Saat Naik Pesawat Terbang

Ilustrasi pesawat terbang - Image from transkepri.com

Penumpang dilarang tidur dan fokus pada arahan awak kabin.

Critical eleven ini dibagi menjadi dua waktu kritis saat kamu naik pesawat terbang. Lantas kapan waktunya? Berikut adalah penjelasan waktu critical eleven dan persiapan yang harus dilakukan oleh penumpang.

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJ 182 dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021). 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap informasi pesawat tersebut dalam konferensi pers virtual dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu malam. 

"Pada pukul 14.37 WIB, kapten pesawat sempat meminta naik ke ketinggian 29.000 feet (ketinggian jelajah). Dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB," ujar Budi. 

Selain itu, Budi pun menyebut, pesawat hilang dari radar dalam hitungan detik. Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyebut bahwa posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.

Aditia juga turut menambahkan, pada pukul 14.37 WIB, pesawat melewati ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach. 

Pada saat itulah, seperti disebut Budi, pesawat minta izin untuk menambah ketinggian menuju ketinggian jelajah. 

"(Pesawat mengarah) ke barat laut (north west). Karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. (Namun), dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," ujar Aditia.

Selain itu, lanjut Aditia, pada pukul 14.40 WIB, menara pengatur lalu lintas penerbangan (ATC) Jakarta melihat arah penerbangan pesawat bukan 0,75 derajat sebagaimana seharusnya. 

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji di Kantor Basarnas, menyatakan informasi hilangnya pesawat ini mereka terima kira-kira pada pukul 14.55 WIB. 

Dari kronologi tersebut, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak tidak lama setelah lepas landas dari bandara. 

Dalam dunia penerbangan, ada istilah populer yakni critical eleven atau biasa juga disebut dengan Plus Three Minus Eight. 

Istilah critical eleven adalah waktu krisis atau genting di mana kecelakaan pesawat sering kali terjadi. Rinciannya adalah saat tiga menit pertama dan delapan menit terakhir proses penerbangan untuk mendarat. 

Critical eleven adalah waktu yang sangat penting dalam sebuah penerbangan. 

Hal ini dikarenakan pilot yang bertugas harus melakukan komunikasi secara intensif dengan Air Traffic Controller (ATC) untuk mengendalikan pesawat sebagaimana aturan yang berlaku. 

2 Waktu Critical Eleven 

Tiga menit pertama adalah waktu penting untuk mencari posisi stabil dan mengontrol kecepatan ketika pesawat mulai mengudara. 

Sementara delapan menit terakhir digunakan untuk menurunkan kecepatan dan juga menyesuaikan dengan landasan tempat mendarat. 

Oleh sebab itu, selama rentang waktu critical eleven, awak kabin dilarang berkomunikasi dengan kokpit kecuali ada hal darurat. 

Selain itu, awak kokpit harus menahan diri dari aktivitas yang tidak terkait dengan kontrol pesawat. 

Saat menghadapi critical eleven, awak kabin biasanya akan memberikan arahan bagi para penumpang untuk mematikan ponsel, menutup meja, menegakkan sandaran kursi, membuka tirai jendela, dan juga mengenakan sabuk pengaman. 

Aturan-aturan itu diberikan untuk memudahkan jalannya evakuasi bila kondisi berbahaya atau darurat sedang terjadi. 

Saat emergency landing, penumpang hanya diberikan waktu 90 detik guna menyelamatkan diri dari pesawat. 

Pasalnya kalau tidak segera keluar pesawat, penumpang akan kekurangan oksigen, tenggelam saat water landing, atau bahkan meninggal karena terlalu banyak menghirup asap. 

Saat memasuki rentang waktu critical eleven, penumpang diarahkan untuk tidak tidur agar bisa fokus pada arahan awak kabin.

SHARE ARTIKEL