Kisah Penggali Kubur Jenazah Covid-19, 'Kalau bukan kami, siapa lagi yang peduli'

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 18 Jan 2021

Kisah Penggali Kubur Jenazah Covid-19, 'Kalau bukan kami, siapa lagi yang peduli'

Kisah penggali kubur untuk jenazah Covid-19 - Image from megapolitan.kompas.com

Tak jarang bekerja dari jam 07.30 - 22.00

Dibalik perjuangan para tenaga medis, aparat dan lainnya, ada peran penggali kubur yang juga berperan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Keluarga sempat khawatir, tapi apa boleh buat mereka harus tetap menjalankan tugasnya.

Di balik meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, ada peran-peran orang di belakang layar yang patut diapresiasi. 

Kisah ini berasal dari Karnadi (52), penggali kubur yang bertugas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Pada Jumat (15/1/2021) malam, ia terlihat menyender di sebuah tembok. Tepat di sampingnya, sebuah pacul berdiri tegak. 

Kemudian, ia segera beranjak dari tempat duduknya saat peti jenazah pasien Covid-19 tiba di areal pemakaman. 

"Yok, kita gerebek, yok," teriaknya menyambut kedatangan peti tersebut. 

Langsung saja, suara besi pacul beradu dengan dengan tanah kemudian terdengar saling bersahutan di tengah heningnya malam itu. 

Karnadi dan para penggali kubur di TPU Srengseng Sawah langsung menyerbu ke liang lahat yang sudah siap untuk jadi tempat peristirahat terakhir untuk jenazah.

Tak sampai 5 menit, peti jenazah pasien Covid-19 sudah terkubur dan nisan kayu sudah tertancap rapi. 

Penerangan di pojok TPU Srengseng Sawah hanya berbekal lampu sorot dan lampu eskavator yang berwarna kekuningan. 

Mereka kemudian bekerja di bawah cahaya kuning yang bersinar. 

Rutinitas menguburkan pasien jenazah Covid-19 sudah dimulai sejak pukul 07.30 WIB dan biasanya baru selesai pada pukul 22.00 WIB.

Saat ini, sehari-hari Karnadi selalu menunggu jenazah pasien Covid-19 di pemakaman. Saat jenazah belum datang, ia dan rekan lainnya akan berbagi cerita, sambil merokok dengan santai. 

Selain itu, ada pula yang menelepon keluarga dan teman. Ada juga yang rebahan di sekitar area pemakaman Covid-19.

Karnadi: "Kalau bukan kami, siapa lagi?"

Ketakutan masih ada di pikiran Karnadi. Bagi ayah dengan dua anak tersebut, Covid-19 adalah penyakit yang mematikan. 

Namun, pekerjaannya sebagai penggali kubur tetap ia kerjakan dengan penuh dedikasi. 

"Engga bosan sih makamin jenazah pasien Covid-19. Kalau bukan kami, siapa lagi yang peduli buat makamin jenazah pasien Covid-19. Kami istilahnya kerja betul-betul membantu penanganan Covid-19 ini di DKI," ujar Karnadi dikutip dari Kompas.com. 

Karnadi berusaha mengurangi ketakutannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Ia juga rutin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan baik dalam tugas maupun saat tidak bertugas. 

Ia mengungap, selalu ingat dengan pesan keluarganya. Keluarganya meminta untuk selalu hati-hati dan menjaga kesehatan, mengingat pekerjaannya yang rawan kontak dengan Covid-19. 

"Ya kalau pulang, bersih-bersih dulu. Mandi di dekat kantor TPU. Buat kesehatan, paling saya suka minum jamu. Jamu pegel-pegel," ujar Karnadi sambil tertawa ketika berbagi tips menjaga kesehatan. 

Hingga saat ini, kasus aktif atau jumlah pasien Covid-19 yang sedang ditangani di Jakarta berjumlah 21.679 orang. 

Saat ini total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 907.929 orang, pada Minggu sore. Dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 25.987 orang dan sembuh sebanyak 736.460 orang. 

SHARE ARTIKEL