4 Wanita Terbaik Menurut Rasulullah SAW, Harus Jadi Panutan Muslimah

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 21 Jan 2021

4 Wanita Terbaik Menurut Rasulullah SAW, Harus Jadi Panutan Muslimah

Ilustrasi muslimah terbaik di dunia - Image from pexels.com

Siapakah wanita terbaik di dunia? 

Pastilah, mereka adalah sosok yang sangat mulia, bagus akhlaknya, indah perilakunya. Rasulullah SAW pernah mengungkap 4 nama wanita terbaik. Ini kisah akhlak dan perjuangan mereka sehingga layak jadi wanita terbaik.

Pantaslah, jika keempat wanita ini menjadi teladan bagi para muslimah. Mudah-mudahan dengan mengikuti jejaknya, kita bisa menjadi sosok yang mulia dan memiliki derajat ketaqwaan yang tinggi di hadapan Allah SWT. 

Rasulullah SAW pernah menyebutkan empat wanita terbaik di bumi sekaligus tergolong dalam penghuni surga. 

Surga bukanlah hadiah cuma-cuma bagi mereka, melainkan karena begitu kuatnya keimanan serta pengorbanannya pada agama Allah sehingga mereka layak untuk mendapatkan surga. 

Bahkan salah saatu diantaranya telah memiliki istana yang megah di surga, bahkan sebelum ajal menjemputnya. 

Keempat wanita tersebut dipuji sebagai sebaik-baik wanita penghuni surga. Masyaallah. 

Nabi Muhammad SAW memberikan tingkatan lagi diantara keempatnya. Dari empat wanita itu, terpilih dua wanita yang disebut sebagai wanita sempurna, yaitu Asiyah dan Maryam.

Dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun." (HR Muslim dan Hakim).

Maryam binti Imran 

Maryam menempati urutan pertama yang disebutkan, hal ini dikarenakan beliau adalah wanita lajang yang mendapat rahmat dari Allah SWT. 

Maryam binti Imran adalah salah seorang wanita terbaik yang pernah diciptakan Allah SWT. 

Al Qur'an Surat Ali Imran ayat 42:

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).

Beliau lahir dari keluarga Imran yang disebutkan dalam Al Quran, bahwa Allah SWT telah memilih keluarga Adam, Nuh, Ibrahim dan Imran melebihi segala umat. 

Sebelum kelahirannya, Maryam telah dinazarkan oleh ibunya, bahwa ia akan menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. 

Setiap hari dalam hidupnya, ia selalu membiasakan diri dengan banyak beribadah kepada Allah SWT. 

Mulai dari berdoa, berdzikir, sholat, saat malam ia sholat malam. Sementara itu saat siang hari ia akan berpuasa dan beribadah pada Allah. 

Hingga kemudian, dia diberikan amanah besar yakni menjadi ibunda bagi Nabi Isa AS dan tetap terjaga kegadisannya. 

Sebagai seorang perawan yang hamil, tentu wajar jika merasa malu. Hal itu pula lah yang dialami oleh Maryam. Sebagaimana yang diterangkan dalam ayat berikut.

قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا 

"Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan." (QS. Maryam: 23).

Kemudian dia mengasingkan diri dan berjuang sendiri saat hamil, melahirkan hingga merawat Nabi Isa AS. Dengan penuh kesabaran, ia menjalani ujian yang diberikan oleh Allah SWT dengan sangat baik. 

Fatimah binti Rasulullah 

Fatimah Az Zahra adalah putri bungsu dari Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah. Ia mendapat julukan Az Zahra yang berarti gadis lembut hatinya dan selalu berseri-seri. 

Selain putri dari Rasulullah SAW, beliau adalah istri dari khalifah Ali bin Abi Thalib RA. Beliau memiliki karakter dan perangai yang mirip dengan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pernah menyebut Fatimah sebagai orang yang dicintai Allah dan Rasulnya. Bahkan disebut pula, bahwa Fatimah lebih mengutamakan Allah dibandingkan dengan dirinya sendiri. 

Suatu ketika, ada seorang budak yang meminta bantuan makanan dari Fatimah. Menanggapi hal itu, Fatimah kebingungan karena tak memiliki uang atau makanan sedikitpun. 

Satu harta yang tersisa hanyalah kalung hadiah pernikahan dari sang suami. Dengan ringan, beliau mengikhlaskan kalung tersebut untuk diberikan kepada musafir tersebut. 

Singkat cerita, musafir itu menjual kalung tersebut kepada sahabat nabi Ammar bin Yasir, yang membelinya dengan 20 dinar emas, baju dan unta. Alhasil musafir tersebut bisa pulang dengan selamat. 

Sementara itu Ammar mengembalikan kalung tersebut kepada Rasulullah dengan seorang budak, yang kemudian diberikan Rasul pada Fatimah. 

Betapa baiknya Fatimah, yang memerdekakan budak yang diberikan padanya tersebut. 

Masyaallah, oleh sebab itu kalung tersebut disebut mengenyangkan orang lapar, menutup tubuh orang yang telanjang, memenuhi hajat orang miskin dan memerdekakan seorang budak.

Khadijah binti Khuwailid 

Khadijah adalah istri Rasulullah SAW yang mendampinginya di masa-masa awal dakwah Islam. Tak pelak, Khadijah mengalami berbagai kesulitan, hambatan dan tantangan di masa itu. 

Ia adalah sosok pertama yang percaya dan mendukung dakwah Rasulullah SAW. 

Saat Rasulullah SAW, gemetar ketakutan karena mendapat wahyu pertama, Khadijah-lah yang berada di sisinya, menyelimutinya, hingga menguatkannya berkali-kali. 

Ia juga yang meyakinkan rasulullah SAW, bahwa Allah tak akan menghinakan Nabi Muhammad, melainkan membawa Muhammad pada posisi yang mulia. 

Selanjutnya, ia adalah sosok yang menyokong segala kebutuhan Nabi saat berdakwah. Baik kebutuhan berupa materi atau harta, maupun imateri berupa dukungan dan semangat yang diberikannya untuk Nabi. 

Pengorbanannya begitu besar terhadap agama Islam, bahkan saat menjelang wafatnya ia pernah berujar. 

”Wahai Rasulullah, tiada lagi harta dan hal lainnya yang bersamaku untuk aku sumbangkan demi dakwah. Andai selepas kematianku, tulang-tulangku mampu ditukar dengan dinar dan dirham, maka gunakanlah tulang-tulangku demi kepentingan dakwah yang panjang ini”.

Asiyah, istri Firaun 

Tak banyak yang mengenal nama Asiyah. Ia termasuk golongan wanita terbaik yang menjadi penghuni Surga. Lantas mengapa istri seorang kafir, yakni Firaun bisa menjadi ahli surga?

Dikisahkan bahwa Asiyah adalah istri yang sangat dicintai oleh Firaun. Bahkan Firaun sampai tak sanggup untuk menolak permintaan dari istri tercintanya itu. 

Asiyah adalah sosok perempuan yang tegas dan berdaya. Ia tidak mau menuruti semua permintaan Firaun yang dianggap tak masuk akal atau bertentangan dengan nilai kebearan. 

Salah satunya ia menolak membunuh bayi laki-laki yang ditemukannya di sungai, yang kelak kita ketahui bahwa ia adalah Nabi Musa AS. 

Selain itu, meski menjadi istri Firaun yang mengaku sebagai Tuhan, Asiyah percaya akan adanya Allah SWT dan wahyu-Nya. Terpaksa dia harus beriman secara diam-diam, karena kekejaman Firaun. 

Hingga suatu ketika Firaun mengetahui keimanan sang istri. Ia lalu memberikan siksaan berat pada Asiyah, mulai dari dijemur di terik panas matahari, tak diberi makan dan berbagai siksaan fisik lainnya. 

Asiyah tak bergeming dan tetap memegang kokoh keimanannya. Ia kemudin diselamatkan Allah SWT dan dibangunkan rumah di Surga.

Sebagaimana yang tertulis dalam surat At-Tahrim ayat 11

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Artinya: Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."

Masyaallah, semoga para muslimah bisa menjcontoh kemuliaan akhlak dan juga pengorbanan keempat wanita terbaik itu pada Islam. 

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang diberikan petunjuk dan mendapatkan hadiah surga dari Allah SWT.

SHARE ARTIKEL